Tujuh Saksi Diperiksa Terkait Kasus Pengeroyokan Kasatreskrim Wonogiri
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Jawa Tengah memeriksa tujuh saksi terkait aksi pengeroyokan yang dialami Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditia Mulya oleh kelompok perguruan silat.
"Tujuh saksi dari satu pihak sudah kita periksa. Mudah-mudahan untuk segera ada harapan penyelidikan lebih lanjut," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Polda Jateng, Selasa (14/5).
Terkait pemeriksaan saksi dari kelompok mana, kata Rycko, tidak menjelaskan secara detail. "Semua kita serahkan penyidik yang menangani kasus tersebut," ungkapnya.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Sampai saat ini, Rycko bersama Dokter dari RS Bhayangkara, Biddokkes Polda Jateng kerjasama dengan RS Kramat Djati Jakarta dan medis dari Singapura akan melihat kondisi korban yang mengalami gegar otak akibat dikeroyok pada 8 Mei 2019 lalu.
"Tim kesehatan masih mengecek kesehatan AKP Aditia yang terbilang stabil. Terapi terus dilakukan, untuk mengetahui apakah perlu ambil tindakan selanjutnya," jelasnya.
Seperti diketahui, Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditia Mulya Ramdhani menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan bentrokan antar warga di Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (8/5). Mantan Kapolsek Pasarkliwon, Solo tersebut terluka cukup parah di bagian tangan, kaki dan kepala. Saat ini Aditia masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Dr Oen Solo Baru, Sukoharjo.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat terjadi pengeroyokan ratusan anggota Polres Wonogiri tengah melakukan pengamanan terhadap sekelompok massa perguruan beladiri yang saling berhadapan. Namun Aditia yang berpakaian preman terpisah dari anggota yang berseragam polisi. Diduga salah sasaran, Aditia mendapatkan pukulan dari salah satu kelompok massa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaSampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaAdapun pelaku kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan korban koma seorang berinisial N.
Baca SelengkapnyaKeterlilbatan ahli kejiwaan karena ada indikasi polisi NJP mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya