Tujuh siswa SD di Malang kedapatan nikmati vape modifikasi lampu
Merdeka.com - Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Malang, Jawa Timur kedapatan menghirup sejenis rokok elektrik atau vape secara bersama-sama. Uniknya, tujuh siswa tersebut menggunakan modifikasi pitingan lampu sebagai alat pengisap pengganti rokok elektrik.
Rokok elektrik 'buatan sendiri' itu diberi kapas dan ditetesi cairan Vapor Apple Pie, sebelum dibakar dan diisap ramai-ramai.
Kasubag Humas Polres Malang, AKP Farid Fathoni mengatakan, seorang petugas Bhabinkamtibmas di Kecamatan Sumberpucung menemukan ketujuh anak tersebut. Petugas menyita alat tersebut dan langsung memberikan pembinaan.
-
Dimana Tim Patroli menemukan 7 remaja? Sebanyak sembilan anggota tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh remaja ditemukan tewas di kali.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dibakar oleh anak di Temanggung? Penanganan kasus anak bakar sekolah di Temanggung, Jawa Tengah oleh polisi menuai kritik dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
-
Apa yang dialami anak-anak Aiptu FN? Kedua anak perempuan itu masih di bawah umur, yakni 16 tahun dan 13 tahun. Saat dikepung, keduanya berada di dalam mobil bersama ibu dan ayahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Dilakukan penyitaan barang bukti berupa satu botol apple pin atau vapor, 2 buah pitingan lampu yang diberi kapas dan sudah digunakan," kata Farid di Kepanjen, Senin (6/11).
Anak-anak tersebut mengaku, alat tersebut milik salah seorang murid berinisial RCS (11) siswa kelas 5. Mereka kemudian menikmatinya bersama kawan-kawannya satu sekolah, yakni VK kelas 6, FS kelas 6, FZ kelas 6, ILH kelas 5, AR kelas 5 dan Al kelas 5.
Anak-anak tersebut dikumpulkan oleh Bhabinkamtibmas dan mendapatkan pembinaan. Selanjutnya para orang tua anak-anak tersebut diminta waspada dengan perilaku anak-anaknya.
"Petugas mendatangi orang tua para siswa untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak anaknya," katanya.
Farid juga berpesan agar para orangtua berhati-hati dan sedini mungkin menjauhkan anak-anak dari barang tersebut. Selain itu, alat-alat serupa memang bisa dengan mudah diperoleh di toko-toko maupun penjualan secara online. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ke tujuh remaja akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan.
Baca SelengkapnyaKini lima pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek pasar minggu untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari
Baca SelengkapnyaPuluhan remaja yang tertangkap itu masih berstatus pelajar.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami apakah kelima orang itu berada dalam jaringan kelompok narkoba yang sama.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaRonny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelaku mengaku lokasi bedeng itu merupakan lahan sewaan yang kerap kali digunakan untuk mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dalam peristiwa tujuh remaja meninggal di Kali Bekasi.
Baca Selengkapnya