Tukang cilok di Cianjur cabuli anak SD di kamar mandi Masjid
Merdeka.com - MS (37) pedagang bakso cilok keliling di Komplek BTN Gunteng, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, saat ini tengah diamankan oleh petugas Polres Cianjur karena diduga telah mencabuli bocah berumur 8 tahun.
Dengan iming-iming uang sebanyak Rp 2 ribu, MS melakukan aksi bejatnya pada bocah tersebut di kamar mandi masjid perumahan tempat dia biasa berkeliling.
Menurut petugas Polres Cianjur Briptu Angga, kasus ini terungkap lantaran H (37) orangtua bocah tersebut melaporkan kasus ini pada hari Minggu (11/5) kemarin.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
"Laporan masuk oleh orangtua korban berinisial H umur 37 tahun pada hari Minggu tepatnya tanggal 11 Mei sekitar pukul 08.00 WIB," kata Angga saat dikonfirmasi oleh merdeka.com, Selasa (13/5).
Berdasarkan laporan, Angga mengatakan bahwa pencabulan MS kepada bocah tersebut terjadi pada hari Sabtu (10/5) pukul 16.30 WIB. Orangtua korban pertama curiga dengan anaknya yang datang menangis kepadanya sambil memegang selembar uang Rp 2 ribu.
"Pengakuan orangtua bocah tersebut mengatakan bahwa anaknya pulang dalam keadaan menangis dan menggigil, selain itu bocah tersebut memegang uang Rp 2 ribu upah yang diberikan MS kepadanya," ujar Angga.
Angga mengatakan, MS tidak sempat melakukan aksi lebih jauh lagi lantaran ada yang datang untuk melaksanakan salat di Masjid tempat dia melampiaskan syahwatnya.
"Kata orangtua bocah itu, anaknya mengaku sendiri dalam keadaan nangis dan menggigil kalau habis dicabuli. Tapi tidak sempat 'digituin' karena ada yang mau salat," kata Angga.
Sampai saat ini MS masih diamankan dan masih dalam proses penyidikan untuk mengungkap apakah dia baru kali ini melakukan aksi pencabulan terhadap anak di bawah umur atau sudah berulang kali. Orangtua korban berharap bahwa MS harus dihukum seberat-beratnya karena dia telah merebut keceriaan dan keriangan anaknya tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi berhasil meringkus pelaku tidak lama setelah kejadian tersebut
Baca SelengkapnyaPolisi yang mendapat laporan pencabulan tersebut menangkap pelaku dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah pacar korban. Modusnya tiap beraksi, siap bertanggung jawab jika korban hamil.
Baca SelengkapnyaPelaku menjanjikan jajanan kepada pelaku agar mau ikut.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaPelaku memanfaatkan kondisi indekos yang sedang sepi.
Baca SelengkapnyaKepada kepolisian, FM melakukan aksi cabulnya itu secara acak saja dan spontan.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu sudah dilaporkan pihak ke polisi terdekat dan sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaKepala sekolah dasar berinisial M (37) di Muara Eno, ditangkap karena memaksa dan mengancam 13 siswa SMK untuk melakukan perbuatan tak senonoh sesama jenis.
Baca SelengkapnyaSaat digerebek, pelaku sedang melancarkan aksi tak terpujinya.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnya