Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tukang Cuci Alas Kaki, Bekerja dalam Sunyi di Tengah Pandemi

Tukang Cuci Alas Kaki, Bekerja dalam Sunyi di Tengah Pandemi Pencuci sepatu medis di Wisma Atlet. ©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Tak banyak yang mengetahui keberadaan mereka. Bergerak di antara gedung tinggi Wisma Atlet Kemayoran yang kini difungsikan sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19.

pencuci sepatu medis di wisma atlet©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Berada di zona merah, tugas mereka tentu penuh risiko. Mereka dikenal sebagai Tim Dekon. Sendi (29), salah satu anggota Tim B Dekon. Setiap hari, Sendi mengenakan alat pelindung diri (APD) level 1.

pencuci sepatu medis di wisma atlet©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Hari itu, dia terlihat sibuk menjemur sepatu boot. Milik tenaga medis yang bertugas di sana. "Ya kerjaan kita seperti ini, mulai jemur sepatu, faceshield, sampai buang limbah APD. Itu tugas kita Tim Dekon," ujar Sendi saat ditemui di Wisma Atlet, pekan lalu.

pencuci sepatu medis di wisma atlet©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Dalam sehari, ada 350 pasang sepatu dan 700 faceshield yang dicuci dan dijemur. Sementara untuk APD seperti baju hazmat, masker, dan sarung tangan dibuang bersama limbah medis lainnya. Sebelum dibuang, dibungkus terlebih dulu dengan plastik sampah B3.

pencuci sepatu medis di wisma atlet©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Tim Dekon merupakan petugas kesehatan lingkungan. Dibagi dalam lima tim. Setiap tim terdiri dari delapan orang. Masing-masing mengemban tugas sesuai surat perintah kerja yang disepakati.

pencuci sepatu medis di wisma atlet©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

"Petugas perempuan biasanya membungkus APD dan menjemur faceshield yang sudah dicuci. Untuk laki-laki, menjemur sepatu dan buang limbah APD," jelas pria asal Bandar Lampung itu.

pencuci sepatu medis di wisma atlet©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Sendi telah bergabung sebagai relawan sejak Juni 2020. Meskipun risiko tertular Covid-19 tinggi, dia tetap bangga bisa mengambil peran dalam perang melawan Covid-19.

pencuci sepatu medis di wisma atlet©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Dalam benaknya, selalu ada keinginan bertemu keluarga di Bandar Lampung. Terlebih, sang istri yang baru dinikahinya. Sendi harus menahan diri, demi tugas.

pencuci sepatu medis di wisma atlet©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

"Kadang rindu dengan keluarga di Bandar Lampung. Terakhir pulang itu November, terus belum pulang lagi. Semoga pandemi segera berakhir biar kita bisa kumpul dengan keluarga." harapannya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menengok Kondisi Terbaru Wisma Atlet, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Kini jadi Semak Belukar
Menengok Kondisi Terbaru Wisma Atlet, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Kini jadi Semak Belukar

Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023

Baca Selengkapnya
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube

Dinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Pekerja Konstruksi IKN Setiap Hari Ada yang Sakit, Tak Punya Uang untuk Berobat
Pekerja Konstruksi IKN Setiap Hari Ada yang Sakit, Tak Punya Uang untuk Berobat

Kesehatan pekerja konstruksi dalam naungan PT Adhi Karya yang bekerja di IKN itu menjadi perhatian perusahaan.

Baca Selengkapnya