Tukang cukur pinggir jalan panen pelanggan jelang lebaran
Merdeka.com - Tukang cukur rambut pinggir jalanan panen pelanggan menjelang Lebaran. Para pelanggan pun rela antre demi mendapatkan potongan rambut sesuai selera untuk menyambut Idul Fitri.
Nanang Sumarsono, pemilik kios potong rambut Romantis di Malang mengungkapkan, pelanggannya melonjak drastis dibanding hari-hari biasa. Lonjakan mulai dirasakannya sejak sekitar sepuluh hari terakhir.
"Terasa mulai banyak pelanggan sekitar dua hari sebelum maleman (malam 21 Ramadan) kemarin. Sepuluh hari terakhir lah. Rata-rata sehari 70 sampai 80 orang pelanggan," kata Nanang sambil memotong salah seorang pelanggannya di kiosnya Jalan Perusahaan, Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Senin (4/7).
-
Siapa yang akan mudik Lebaran? 123 Juta orang diperkirakan mudik Lebaran.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana pasar yang ramai saat Lebaran? Pasar Tanah Abang selalu ramai dan jadi primadona warga. Suasana pasar terbesar di Asia Tenggara itu tampak penuh sesak oleh pengunjung yang sibuk memburu baju Lebaran.
-
Kenapa orang mudik saat Lebaran? Pantun ini seringkali menyiratkan makna tentang kebersamaan, kerinduan, serta harapan untuk bertemu kembali dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
-
Kenapa orang mudik saat lebaran? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran. Biasanya, mereka yang hidup di perkotaan akan kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
-
Siapa yang paling banyak melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023? Libur Idul Fitri 1444 H Kemenhub menyebut, sebanyak 123,8 juta orang melakukan perjalanan mudik dan balik pada Lebaran 2023 di seluruh Indonesia.
Nanang menempati kios berukuran 2,5 meter X 2 meter yang disewa per dua tahun. Beberapa kursi disediakan berjajar untuk para pelanggan yang mengantre.
Selama ini kios jam potongnya buka mulai pukul 08.00 WIB sampai pelanggan terakhirnya, sekitar pukul 20.30 WIB. Ia sengaja tidak menambah jam buka, karena merasa sudah sehari penuh bekerja.
"Sebenarnya kalau mau ya masih ada saja yang datang. Tergantung kekuatan tubuhnya," katanya.
Nanang tidak pernah secara khusus belajar memotong rambut, tetapi sejak lulus Sekolah Dasar (SD) sudah berani mencukur teman seusianya. Pria asal Jombang itu, mulai usaha menjadi tukang cukur sejak 1987. Ia mengaku sudah berpindah-pindah lokasi.
Tarif yang dipasang pun terbilang murah yakni per kepala Rp 8 ribu baik untuk anak-anak maupun dewasa. Pendapatan yang diperoleh antara Rp Rp 550 ribu sampai Rp 650 ribu per hari. Tetapi saat hari biasa tidak lebih dari 15 pelanggan atau maksimal sekitar Rp 120 ribu.
"Kalau hari biasa 15 orang saja berat, tidak sampai," tegasnya.
Rezeki musiman itu, kata Nanang sangat disyukurinya. Ia berencana menyusul istri dan anaknya ke Bali. Sehari sebelum Lebaran, Nanang ingin berkumpul bersama keluarga di kampung halaman istrinya.
"Saya cuma lulusan SD, kalau tidak kerja begini kerja apa. Disyukuri saja, setiap Lebaran bisa berkumpul keluarga," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaMeski Lebaran masih 3 pekan lagi, permintaan kue kering meningkat 100 persen.
Baca SelengkapnyaDua pria yang sudah tak muda ini harus mengangkat kayu puluhan kilo setiap hari hanya untuk mendapatkan bayaran Rp50 ribu.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang bedug di kawasan Tanah Abang mengungkapkan bahwa dia mendapatkan pesanan sebanyak 100 bedug.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaViral takjil di Kudus ramai pembeli laki-laki. Bahkan dagangannya sampai ludes terjual.
Baca SelengkapnyaBisnis pinggir jalan yang bisa raup omset puluhan juta sehari.
Baca SelengkapnyaKue kering di tempat ini dijual dikisaran harga Rp160 ribu hingga Rp190 ribu per toples tergantung jenisnya.
Baca SelengkapnyaJasa laundry banyak dimanfaatkan warga yang ditinggal mudik oleh asisten rumah tangganya ketika masa libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaSejumlah bocah Suku Baduy memikul buah durian yang siap untuk dijual keliling kampung.
Baca Selengkapnya