Tukang parkir Malioboro getok bus Rp 200 ribu, ini komentar Dishub
Merdeka.com - Permasalahan tarif parkir kembali menjadi sorotan di kawasan wisata Kota Yogyakarta. Bahkan selama beberapa hari belakangan, tarif parkir menjadi pembicaraan khalayak ramai di media sosial.
Permasalahan parkir di kawasan Malioboro ramai dibicarakan setelah pemilik akun facebook Dunia Wisata Malang mengunggah sebuah postingan, yang menceritakan bahwa bus yang digunakannya ditarik tarif parkir sebesar Rp 200 ribu selama dua jam pertama oleh juru parkir (jukir) di selatan Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
Selain meminta tarif parkir sebesar Rp 200 ribu, jukir juga bersikap tidak sepantasnya. Jukir meminta tarif parkir sembari marah dan mengucap kata kasar kepada kepada sopir bus.
-
Mengapa warganet menyayangkan tindakan tukang parkir tersebut? Sebagian besar mereka menyayangkan perilaku juru parkir tersebut.
-
Dimana lokasi Malioboro? Terletak di pusat kota, Malioboro terkenal dengan jalanannya yang ramai dan berbagai toko-toko serta pedagang kaki lima yang buka hingga larut malam.
-
Siapa yang ditegur sopir angkot? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini. Pemotor itu awalnya hendak menegur dengan sedikit sindiran, namun mendapat reaksi tak terduga dari sopir angkot tersebut.
-
Apa yang diprotes pedagang Teras Malioboro II? Mereka melakukannya sebagai aksi protes karena merasa tidak dilibatkan terkait rencana relokasi mereka ke tempat baru di Ketandan dan Beskalan.
-
Dimana Teras Malioboro berada? Teras Malioboro merupakan ikon wisata belanja terbaru di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
"Yang bikin kami kaget saat mereka meminta Rp 200 ribu untuk 2 jam pertama parkir. Kami sebenarnya bersedia membayar, begitu kami meminta karcis parkir, orang pertama dalam foto tersebut malah marah-marah dan mengusir bus kami," demikian tertulis di akun Facebook Dunia Wisata Malang.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Wirawan Hario Yudho mengatakan bahwa lokasi parkir yang digunakan oleh bus pariwisata bukanlah tempat parkir bus. Bus, lanjut Yudho parkir di lokasi yang salah.
"Lokasi parkir bus yang resmi ada di Taman Parkir Ngabean dan Taman Parkir Senopati. Sudah kami sediakan tempat parkir khusus," ungkap Yudho ketika dihubungi Merdeka.com, Rabu (22/2) sore.
Yudho memaparkan bahwa jika kedua tempat yang sudah disediakan itu penuh seperti saat musim liburan, bus bisa diparkir di luar wilayah Kota Yogyakarta. Istilahnya dropzone, sambung Yudho, penumpang nanti akan didrop.
"Dari informasi yang beredar, kejadian kemarin itu (postingan dunia wisata Malang) belum sampai membayar. Tetapi kalau ada bukti berupa karcis parkir seperti yang dikeluhkan, silakan saja dilaporkan ke dinas dan akan dilakukan penindakan tegas," terang Yudho.
Meskipun demikian, Yudho mengingatkan kepada para jukir untuk mematuhi aturan dan perda yang berlaku. Pihak Dishub Kota Yogyakarta juga akan terus melakukan pengawasan kepada jukir nakal yang merugikan wisatawan.
"Kita akan tindak tegas jika ada oknum atau pengelola parkir yang menarik biaya parkir melebihi yang ditetapkan Perda. Jika terbukti, bisa dikenai tindak pidana ringan (tipiring)," pungkas Yudho.
Tarif parkir di Kota Yogyakarta diatur melalui Perda No 5 Tahun 2012. Dalam Perda tersebut dituliskan bahwa tarif parkir untuk bus berukuran besar di kawasan wisata sebesar Rp 20 ribu. Sedangkan untuk bus berukuran sedang tarifnya Rp 15 ribu. Untuk sepeda motor dikenai tarif Rp 2 ribu. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan penyelidikan hingga kasus dugaan pungli tersebut terungkap," kata Ipda Dicka
Baca SelengkapnyaViral aksi pungutan liar bermodif tarif parkir di kawasan masjid Istiqlal, Jakarta.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus jukir liar ini sebelumnya telah sempat diungkap oleh Polres Metro Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pengemudi bus pariwisata belum membuat laporan polisi terkait tindakan dari juru parkir liar tersebut.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Hartono menanggapi soal marak parkir liar di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSeorang pengendara mobil dipatok tarif Rp150.000 saat parkir di kawasan Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaSebuah rekaman video memperlihatkan sopir bus menjadi korban pungutan liar (pungli) di kawasan Thamrin City.
Baca SelengkapnyaAlhasil, uang Rp1,5 juta di dalam tas miliknya terpaksa diberikan karena takut ditembak
Baca SelengkapnyaDua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca SelengkapnyaPerekam video yang juga pemilik kendaraan mobil mempertanyakan harga yang dipatok parkir liar sebesar Rp150 ribu.
Baca SelengkapnyaDua preman pemalak parkir pengungjung Masjid Istiqlal, Jakarta, berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaViral parkir liar di sekitar Taman Lapangan Banteng.
Baca Selengkapnya