Tumor ganas bikin Jekki terbaring lemas
Merdeka.com - Bocah 4,8 tahun bernama Jekki Basri hanya bisa berbaring lemas di ruang PICU Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh. Dia mengidap tumor ganas di rahang atas mulutnya.
Mulutnya terbuka lebar dan wajah sudah membengkak. Tampak jelas rongga mulutnya sudah penuh dengan pembengkakan tumor ganas itu. Dia sulit untuk makan dan juga susah bernapas.
Saat ini di hidungnya sudah terpasang selang untuk makanan (sonde). Di lehernya juga sudah dipasang selang buat memudahkan bernapas, dan selang infus di sisinya.
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Siapa yang membutuhkan dukungan orang tua? Oleh sebab itu, dukungan dari orang tua sangatlah krusial agar anak dapat melewati masa ini dengan baik.
-
Siapa yang bisa membantu orang tua? Psikolog Melissa Brand dari Equilibria Psychological and Consultation Services di Philadelphia berbagi beberapa petunjuk yang dapat membantu orang tua mengenali kebohongan anak-anak mereka.
-
Siapa yang bisa bantu orang tua? Langkah selanjutnya yang dapat diambil adalah meminta bantuan dari pihak sekolah, khususnya guru wali kelas anak. Sampaikan kepada mereka bahwa Anda sebagai orang tua menyadari adanya perilaku negatif yang ditunjukkan oleh anak dan sedang berusaha untuk memperbaikinya.
-
Siapa yang terkena kanker anak? Leukemia, lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak adalah beberapa jenis kanker yang paling umum menyerang anak-anak di Indonesia.
-
Siapa yang mendukung orang tua? 'Psikososial berupa bantuan yang sifatnya memberikan perhatian, motivasi, informasi, dan interaksi yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Kalau kita saling mendukung memberikan rasa positif satu sama lain, itu juga satu hal yang sifatnya psikososial,' kata Fransiska.
Beberapa orang perawat pun selalu berada di samping bocah itu. Sesekali membersihkan cairan yang mengalir di mulut anak keenam dari tujuh bersaudara ini.
Jekki berasal dari Desa Lae Cikala Suro, Kecamatan Suro Makmur, Kabupaten Singkil sudah menampakkan gejala tumor sejak November 2015 lalu. Kala itu Jekki mengeluhkan sakit gigi terus menerus.
"Karena sakit gigi terus menerus, saya bilang sama suami kita periksa dulu pada dokter gigi," kata ibu Jekki, Mariah (42), di ruang PICU RSUZA, Banda Aceh, Senin (25/1).
Kemudian orangtuanya membawa Jekki ke dokter gigi di rumah sakit Subussalam. Saat itu, kata Mariah, setelah diperiksa, dokter memintanya kembali kalau Jekki tidak sembuh.
"Setelah dikasih obat, disuruh balik ke tempat dia kalau enggak sembuh," ujar Mariah.
Karena lambat laun mulut Jekki semakin membengkak, kata Mariah, dia pun kembali membawa anaknya ke rumah sakit Subussalam. Anaknya langsung dirujuk ke RSUZA, Banda Aceh, pada 4 Desember 2015 lalu.
Setelah diperiksa, pihak RSUZA, Banda Aceh meminta kepada orangtua Jekki berobat jalan. Namun saat itu pihak rumah sakit memintanya kembali sepekan kemudian.
"Karena saya enggak mungkin tunggu di Banda Aceh karena biaya, saya kembali ke Singkil. Setelah satu minggu ada beberapa kali di telepon pihak rumah sakit, karena enggak ada uang saya enggak berangkat," lanjut Mariah.
Baru kemudian keluarga Jekki kembali membawanya ke RSUZA pada 5 Januari lalu. Kondisi mulut dan pipi Jekki sudah mengalami pembengkakan.
Sesampai di rumah sakit, Jekki mendapatkan perawatan medis. Sejak 22 Januari, Jekki dirawat intensif di ruang PICU anak.
"Kata dokter harus dikemo (kemoterapi) sebanyak delapan kali. Saya susah juga karena untuk kebutuhan hidup di sini enggak ada. Lain lagi anak saya di sana ada yang kecil-kecil seperti adiknya Jekki," sambung Mariah.
Mariah mengaku belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Baik Pemerintah Kabupaten Singkil maupun dari Pemerintah Aceh. Kendati demikian, semua biaya pengobatan ditanggung oleh pihak BPJS. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang lansia ditelantarkan anaknya di panti jompo viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAda momen haru saat sang pasien terpaksa mengurus hingga tanda tangan berkas persetujuan operasi sendiri.
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan saat tetangga mencium aroma busuk dari rumah BT.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang nenek tanpa tanda pengenal datangi puskesmas minta disuntik mati.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaPada saat perjalanan pulang petugas kesehatan itu menceritakan bahwa temannya menangis lantaran kepedulian anaknya sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaPria sempat panik saat 'diserang' oleh pasien tetangganya di IGD. Begini momen menegangkannya.
Baca SelengkapnyaSetelah kepergian Dali, Jennifer Coppen harus tetap tegar menghadapi penyakit yang diderita Kamari.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah @irmagustriani13 ini pun viral di Tiktok.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaJennifer Coppen berbagi cerita emosional mengenai usaha merawat Kamari yang sakit, sembari mengenang kenangan penuh cinta bersama mendiang suaminya, Papa Dali.
Baca Selengkapnya