Tumpahan minyak di teluk Balikpapan akibat pipa Pertamina patah

Merdeka.com - Ditreskrimsus Polda Kalimantan Timur, merilis hasil investigasi mereka, terkait tumpahan minyak di teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, sejak Sabtu (31/3). Akhirnya diketahui, tumpahan minyak disebabkan patahnya pipa distribusi Pertamina. Minyak mengucur deras mencemari laut teluk Balikpapan.

Ditreskrimsus mengungkapkan hasil investigasi itu di hadapan wartawan, sore ini, di Mapolda Kalimantan Timur, di Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan.

"Hasil investigasi, ada pipa Pertamina putus sebabkan minyak keluar, dan memenuhi permukaan perairan teluk Balikpapan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (4/4).

Tumpahan minyak itu, diketahui menyebabkan kobaran api, yang menewaskan lima warga saat memancing di teluk Balikpapan, serta membakar buritan kapal kargo batubara MV Ever Judger. "Kapal nelayan juga terbakar," ujar Ade.

Sebelas saksi diperiksa pascaperistiwa itu. Baik dari agen kapal, Pertamina, KSOP Balikpapan, motoris speedboat, masyarakat sekitar tumpahan minyak, hingga personel Polri yang bertugas awal saat memeriksa tumpahan minyak.

"Sekarang masuk tahap penyidikan, dan bakal ada tersangka, guna menemukan pelanggaran yang dilakukan seseorang. Ketika pada waktunya, akan tentukan tersangkanya siapa saja," sebut Ade.

Diterangkan Ade, pipa yang putus itu, melintang dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ke kilang Pertamina di Balikpapan. "Sekarang, sedang diupayakan mengangkat pipa itu dari dasar laut sepanjang sekitar 20 meteran. Tidak mudah, memerlukan alat dan tenaga kemampuan khusus," ungkap Ade.

"Saya kira ini bukan soal target waktu penyelesaian kasus. Penyelidikan sejauh mana dari hasil pemeriksaan saksi, dan barang bukti yang bisa diamankan," terang Ade.

Di saat bersamaan, saat pers rilis, juga hadir perwakilan Pertamina. "Ada juga Pertamina, dan diakui Pertamina (pipa putus di bawah laut). Tadi belum bisa menyampaikan secara statistik angka minyak yang keluar, maupun kerugiannya," ungkapnya lagi.

Saat ini, yang dilakukan banyak pihak adalah penanganan dari segi sosial. "Memang dari tadi, sumber minyak adalah dari pipa Pertamina. Sekarang fokus penanganan dari segi pengamanan pascakeluarnya minyak dan soal sosial," demikian Ade.

Diketahui, kobaran api di perairan laut Balikpapan yang tercemar minyak, terjadi jelang tengah hari, Sabtu (31/3) lalu Selain itu, tidak kurang 20 ABK WNA dari kapal MV Ever Judger dievakuasi, salah satunya luka bakar. Polisi menyebut kesemuanya adalah WN China, dan kapal berasal dari China. Peristiwa itu juga menelan 5 korban jiwa, dari nelayan warga Balikpapan.