Tumpahan Minyak Pertamina Sebabkan Bau Menyengat dan Tembok Rumah Warga Menghitam
Merdeka.com - Dampak pencemaran tumpahan minyak Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di pesisir Karawang semakin mengkhawatirkan. Saat ini, tumpahan minyak memenuhi dinding hingga masuk ke dalam rumah warga di bibir pantai Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang.
"Air laut sedang pasang, tumpahan limbah minyak nempel di rumah warga yang bermukim di bibir pantai," kata warga sekitar bernama Lina, Kamis (29/8).
Selain meninggalkan bekas hitam di tembok rumah, tumpahan minyak juga menyebabkan bau menyengat.
-
Apa yang mengancam desa pesisir Karawang? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Apa masalah utama pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
-
Kapan pencemaran di bendungan terjadi? 'Pencemaran ini sudah berbulan-bulan, ini baunya nyengat sekali sampai ke hidung, jadi tidak bisa dipakai nyuci beras, nyuci, mandi,' kata dia.
-
Mengapa Desa Cemara terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Kenapa abrasi di Desa Cemarajaya parah? Kondisi ini karena permukaan pantainya landai, sedangkan lautnya dangkal. Lalu karakter laut juga sering mengalami pasang surut, bahkan sehari sampai dua kali,' kata dia.
-
Apa yang menyebabkan kampung di Jakarta Barat ini tenggelam? Ditambahkan Ji’I, jika salah satu pemicu daerah tersebut tergenang adalah masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Diceritakan jika tahun 1988 sebuah kompleks pergudangan dibangun hingga mengorban resapan air. Akibatnya air saat hujan jatuh dan menggenangi kampung tersebut sehingga terkumpul.
"Baunya sangat menyengat akibat tumpahan minyak masuk ke dalam rumah," kata Lina yang tinggal di RT 03 RW 03.
Akibatnya, banyak warga yang tidak kuat bau menyengat minyak memilih mengungsi ke tempat aman. "Baunya lebih keras dari sebelumnya, jadi harus menggunakan masker," tandasnya.
Koalisi masyarakat sipil Karawang, Erik Ramdani mengatakan dampak tumpahan minyak Pertamina yang terbawa arus gelombang air laut makin tebal dan tidak terkendali, serta mengancam kehidupan masyarakat pesisir pantai Karawang.
"Hasil peninjauan di lapangan tumpahan oil spill makin banyak dan tebal tersebar sepanjang pantai," kata Erik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca SelengkapnyaKebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPipa milik Pertamina di bawah aspal mengalami kebocoran sehingga menyembur ke jalan
Baca SelengkapnyaKebakaran pabrik kimia ini diduga akibat korsleting listrik.
Baca SelengkapnyaAir sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaVapour cloud atau uap yang timbul dari rembesan minyak dari pipa Tuban sudah tidak terdeteksi lagi.
Baca Selengkapnya