Tunggakan BPJS Belum Dibayar, RSUD Harjono Terpaksa Cari Utang ke Bank

Merdeka.com - Tunggakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terhadap Rumah Sakit Umum Daerah dr Harjono Ponorogo mencapai Rp40,8 Miliar. Hingga kini belum ada tanda-tanda bakal dilunasi. Kondisi ini membuat pihak pengelola rumah sakit pelat merah itu berencana berutang ke bank untuk menutupi dana operasionalnya.
"Masih belum dibayar hingga sekarang. Ada Rp40,8 Miliar yang ditunggak dan belum dibayar. Itu tunggakan mulai Mei," kata Direktur RSUD dr Harjono, Made Jaren, Selasa (19/11).
Meski tunggakan belum dibayar, pihak rumah sakit tidak serta merta bisa menghentikan layanan untuk pasien BPJS. Apalagi pasien yang ada di RSUD dr Harjono, 85 persen adalah peserta BPJS.
"Kalau kami menghentikan layanan BPJS. Tentu kami bakal banyak tidak menerima pasien. Dan itu tidak mungkin," jelas dokter spesialis THT ini.
Terpaksa Utang ke Bank
Menurutnya, jalan terakhir persoalan ini adalah menerima tawaran BPJS menggunakan dana talangan, dengan meminjam dana ke bank.
"Kalau saya tidak punya uang, ya saya nyari utang. Karena RSUD tidak mungkin menghentikan pelayanan," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Madiun menunggak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo sebesar Rp40,8 miliar. Dana puluhan miliar itu merupakan tagihan rumah sakit pelat merah mulai bulan Mei sampai September.
"Selama empat bulan belum terbayar. Itu belum termasuk Oktober," kata Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan RSUD dr Harjono Ponorogo Sri Widowati, Rabu (13/11).
Dari data manajemen RSUD dr Harjono tercatat, sejak bulan Mei hingga September 2019, tunggakan klaim BPJS kesehatan di rumah sakit plat merah ini mencapai Rp40.872.587.507.
Dengan rincian Bulan Mei dan susulan bulan Maret Rp8.108.296.459, bulan Juni Rp7.766.115.248, bulan Juli Rp8.831.424.900, bulan Agustus Rp8.457.532.300, dan September Rp7.709.218.600.
Sementara, BPJS kesehatan baru melakukan pencairan Januari hingga April mencapai total Rp56.694.112.211. Dengan pencairan terakhir klaim bulan April Rp8.290.296.050 pada 30 Oktober lalu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya