Tunjukkan toleransi, UKP-PIP kunjungi Gereja Katedral
Merdeka.com - Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) berkunjung ke Gereja Katedral, Jakara Pusat, Minggu (24/12) sore. Mereka bertemu dengan uskup dan para pendeta serta menyapa umat Nasrani yang akan mengikuti misa Natal.
Kepala UKP-PIP Yudi Latief menyampaikan kunjungan tersebut bertujuan untuk mengekspresikan simpati dan bela rasa terhadap umat Nasrani yang sedang merayakan Natal. Hal itu sebagai perwujudan nilai-nilai Pancasila dan sebagai bentuk apresiasi nilai-nilai religiusitas yang toleran.
"Nilai-nilai kebangsaan. Nilai-nilai kemanusiaan. Saya kira di momen-momen Natal seperti ini kan momen di mana umat beragama diajak kembali untuk kembali ke hakekat keberagamaan yang tulus, kudus, dan toleran, penuh kasih," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Minggu (24/12).
-
Bagaimana cara menghargai keberagaman? Jamaah Jumat yang berbahagia,Adagium tersebut dapat kita wujudkan dengan sikap penghargaan terhadap siapa saja, sekali pun berbeda dalam banyak hal. Perbedaan suku, misalnya, tidak menghalangi kita untuk tetap menjalin sinergi.
-
Bagaimana cara menumbuhkan toleransi antar warga? Salah satu cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari adalah saling berkunjung di masyarakat.
-
Mengapa toleransi penting dalam konteks keberagaman? Toleransi merupakan bagian dari semangat kekristenan. Ia menjelaskan bahwa ajaran Kristus mengarahkan manusia untuk memiliki semangat kasih, baik terhadap Tuhan maupun sesama manusia.'Semangat kasih dapat melampaui sekat-sekat budaya dan identitas lainnya. Selama itu sesama ciptaan Tuhan, terlebih lagi kepada manusia lainnya, kita harus bisa saling mengasihi terhadap sesama,' kata Jimmy dilansir Antara, Kamis (7/12).
-
Apa makna dari Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional? Makna dari Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional adalah mengingatkan kita semua akan pentingnya saling mendukung, membantu, dan peduli terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
-
Siapa yang berinisiatif membuat Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional? Sejarah Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional bermula dari inisiatif pemerintah Indonesia untuk menanggulangi kesenjangan sosial dan meningkatkan rasa peduli terhadap sesama.
-
Bagaimana kita bisa merayakan Hari Lahir Pancasila? Perayaan Hari Lahir Pancasila menjadi kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merefleksikan makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan meneguhkan komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan mengembangkan nilai ketuhanan yang welas asih, semua warna bisa menyatu. Semua rasa bisa bersambung dan semua rezeki bisa dibagi.
"Sehingga keagamaan, perbedaan agama bukan jadi pangkal pertikaian tapi juga saling menguatkan, saling belajar, saling memberi," pesannya.
Maka dari itu, Indonesia yang beragam tidak menjadi sumber masalah, melainkan sumber kekuatan demi kemajuan bangsa ke depan.
"Tapi untuk itu kita harus membudayakan penghargaan, mengapresiasi perbedaan. Orang boleh beda agama, beda keyakinan tapi saat yang sama anak-anak bangsa, anak-anak kemanusiaan hak hidupnya, hak miliknya dan kehormatannya sama-sama harus dijunjung tinggi," jelasnya.
Selain itu, setiap umat beragama juga berhak melaksanakan dan mengembangkan ajaran agamanya. UKP-PIP, lanjut Yudi, ingin mengedepankan rasa toleransi. Makna toleransi bukan berarti mencampuradukkan keyakinan, tapi saling tenggang rasa dan menghormati.
"Semakin banyak para penyelenggara negara yang punya keberanian untuk mengarusutamakan kultur ini semakin menjadi pembelajaran bagi warga negara untuk mengembangkan toleransi," pesannya yang didampingi oleh anggota Dewan Pengarah UKP-PIP Try Sutrisno ini. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md safari ke sejumlah gereja termasuk Katedral Jakarta, Minggu (24/12).
Baca SelengkapnyaNilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.
Baca SelengkapnyaPesan-pesan perdamaian yang disampaikan Paus Fransiskus dapat meningkatkan kerukunan.
Baca SelengkapnyaKenduri ini merupakan bagian dari Prosesi Agung Paroki HKTY yang tahun ini genap berusia ke 100 tahun.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menyampaikan menyampaikan banyak hal dalam pidatonya di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerowongan Silaturahmi memungkinkan adanya perjumpaan lintas agama yang memunculkan dialog dan saling berbagi pengalaman spiritual hidup
Baca SelengkapnyaToleransi antar-umat beragama di Indonesia bisa menjadi semakin kuat dan menjadi contoh dalam mengelola perbedaan bagi dunia Internasional.
Baca SelengkapnyaSelama Paus di Indonesia, Grace mengungkapkan, masyarakat begitu santun, toleran dan bersahabat.
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok mahasiswa muslim 'ngabuburit' ke Kapel Biara Ursulin ini viral, tuai komentar warganet.
Baca SelengkapnyaKaesang mengambil contoh yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Baca SelengkapnyaJustru dengan keberagaman membuat bangsa ini lebih istimewa.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menilai keberagaman justru menciptakan kehidupan yang damai.
Baca Selengkapnya