Tuntut kader dibebaskan, HMI geruduk Polrestabes Makassar
Merdeka.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, Rabu (9/11) sore, mendatangi Mapolrestabes Makassar di Jalan Ahmad Yani. Mereka menyerukan tuntutan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochammad Iriawan dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dicopot dari jabatannya terkait penangkapan aktivis HMI yang diduga biang keributan aksi bela Islam, 4 November lalu.
Aksi mahasiswa ini diawali dari aksi serupa di depan sekretariatnya di Jalan Bontolempangan. Selanjutnya menuju Mapolrestabes Makassar dengan menumpang truk besar.
Agung Pramono, koordinator aksi ini dalam orasinya menyebutkan, penjemputan paksa kader HMI termasuk sekjen PB HMI, Amijaya merupakan sebuah pelanggaran kode etik kepolisian dikarenakan penjemputan dilakukan lewat pukul 00.00 WIB. Olehnya, diminta agar Kapolda Metro Jaya dan Kapolri segera dicopot.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia? Lafran Pane dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia dan telah menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dia menyesalkan tudingan Kapolda Metro Jaya yang menyebutkan HMI dalang di balik kerusuhan aksi 4 November.
"Kami juga minta bebaskan kader HMI yang dijemput paksa itu dan ditahan oleh pihak kepolisian," seru Agung Pramono dalam aksinya.
Di aksi serupa, mahasiswa ini juga menuntut tuntaskan pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia seperti kasus Munir dan Marsinah. Setelah puas berorasi secara bergantian, mahasiswa ini kemudian membubarkan diri dan kembali ke sekretariat HMI.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).
Baca SelengkapnyaDalam aksi yang dihelat di depan Kantor KPU RI juga hadir mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaAksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi ini bertujuan untuk mengevaluasi perjalanan Banten sebagai provinsi yang bertagline Iman-Taqwa serta mengangkat berbagai masalah
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaAksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca Selengkapnya