Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tuntut Pilkada digelar 2015, warga Surabaya lempari KPU dengan tomat

Tuntut Pilkada digelar 2015, warga Surabaya lempari KPU dengan tomat Demo tuntut Pilkada Surabaya digelar 2015. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Situasi aksi demonstrasi Gerakan Rakyat Surabaya Menggugat di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Jawa Timur, Kamis siang (3/9), memanas. Ribuan orang menggelar aksi meminta KPU setempat menyukseskan Pilwali Surabaya, 2015. Mereka mencium ada peran mafia Pilkada, ingin menggagalkan pesta demokrasi lima tahunan di Kota Pahlawan ini.

Aksi memanas ketika dialog antara perwakilan pendemo dengan komisioner KPU menemui jalan buntu, dan Ketua KPU Surabaya, Robian Arifin menolak menjelaskan sengketa Pilkada serentak di hadapan massa aksi. Situasipun makin memanas. Bahkan, pihak kepolisian, melalui megaphone, mencoba memperingatkan massa aksi untuk tidak membuat ulah. demo tuntut pilkada surabaya digelar 2015"Saya minta kepada saudara-saudara untuk tetap tenang. Ingat, di sini banyak ibu-ibu. Kami tidak ingin melakukan tindakan tegas jika saudara-saudara tidak bisa tenang," teriak salah satu komandan polisi memperingatkan. Sementara massa terus berteriak heroik. Sang orator aksi terus berorasi mengajak massanya untuk melakukan perlawanan terhadap mafia-mafia Pilkada yang berusaha menggagalkan Pilkada Surabaya. "Saudara-saudara, aksi kita ini aksi damai. Jangan terprovokasi. Ini aksi damai. KPU menolak memberikan penjelasan di atas mobil komando, maka delegasi kita tarik keluar," teriak sang orator.

Meski kondisi sudah memanas, belum mengarah adanya benturan fisik. Hanya saja, beberapa pendemo, sudah ada yang saling melempar Gedung KPU dengan beberapa buah tomat. Namun, masih dibiarkan oleh aparat kepolisian yang menjaga ketat gedung. Pendemo juga melempar keranda mayat di atas kawat berduri.

Orang lain juga bertanya?

Baca berita KPU di Liputan6.com

demo tuntut pilkada surabaya digelar 2015

Seperti diketahui, aksi ini merupakan rangkaian peristiwa politik jelang Pilkada di Surabaya. Mulai dari munculnya calon tunggal, yaitu incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, Koalisi Majapahit yang menolak mengusung calon, hilangnya Haries Purwoko yang berpasangan dengan Dhimam Abror saat mendaftar, hingga pasangan Rasiyo-Abror yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) oleh KPU.

Massa mencium adanya politik uang dalam proses Pilkada di Kota Pahlawan. Massa menengarai ada pihak-pihak tertentu yang bermain-main untuk menggagalkan Pilkada serentak di Surabaya. Karena alasan inilah, sekitar 10 ribu warga Surabaya turun jalan, meminta KPU transparan, jika tidak harus mundur.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemilu di Bima Diwarnai Kerusuhan Hingga Kotak Suara Dibakar, Ini Penjelasan KPU
Pemilu di Bima Diwarnai Kerusuhan Hingga Kotak Suara Dibakar, Ini Penjelasan KPU

Kerusuhan terjadi di Bima, sejumlah kotak suara dibakar

Baca Selengkapnya
Kapolri Buka Suara soal Viral Warga Sampang Madura Protes Surat Suara Dicoblos KPPS
Kapolri Buka Suara soal Viral Warga Sampang Madura Protes Surat Suara Dicoblos KPPS

Viral video merekam kemarahan warga di daerah Sampang, Madura, Jawa Timur karena diduga terjadi kecurangan Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Viral Warga Madura Marah Tak Dapat Undangan Mencoblos dan Surat Suara Tercoblos, Ini Kata KPU
Viral Warga Madura Marah Tak Dapat Undangan Mencoblos dan Surat Suara Tercoblos, Ini Kata KPU

Viral video merekam kemarahan warga di daerah Sampang, Madura, Jawa Timur karena diduga terjadi kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Keok Sampai Kabur Diskak Advokat, Debat Keras Soal Halangi Bantuan Hukum Demonstran yang Ditangkap
Polisi Keok Sampai Kabur Diskak Advokat, Debat Keras Soal Halangi Bantuan Hukum Demonstran yang Ditangkap

Reaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.

Baca Selengkapnya
Kasus Polisi Pukul Wanita Petugas KPU Saat Debat Pilkada di Sulut Berakhir Damai
Kasus Polisi Pukul Wanita Petugas KPU Saat Debat Pilkada di Sulut Berakhir Damai

Kedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Kota Bitung.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Massa Pro dan Tolak Hasil Pemilu 2024 Ricuh di Patung Kuda, Diwarnai Lemparan Batu dan Botol
FOTO: Panas! Massa Pro dan Tolak Hasil Pemilu 2024 Ricuh di Patung Kuda, Diwarnai Lemparan Batu dan Botol

Kedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini Demo Tolak UU Pilkada Disahkan Memanas, Massa Jebol Pagar DPR
Situasi Terkini Demo Tolak UU Pilkada Disahkan Memanas, Massa Jebol Pagar DPR

Di sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas, Ricuh Dua Kelompok Pengunjuk Rasa Warnai Demo MK di Patung Kuda
FOTO: Panas, Ricuh Dua Kelompok Pengunjuk Rasa Warnai Demo MK di Patung Kuda

Lemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini Demo di Semarang Memanas: Massa Coba Masuk Gedung DPRD, Polisi Tembak Gas Air Mata
Situasi Terkini Demo di Semarang Memanas: Massa Coba Masuk Gedung DPRD, Polisi Tembak Gas Air Mata

Mereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Setelah Gedung DPR, Kini Giliran KPU Dikepung Demonstran Tuntut Patuhi Putusan MK
FOTO: Setelah Gedung DPR, Kini Giliran KPU Dikepung Demonstran Tuntut Patuhi Putusan MK

Aksi unjuk rasa untuk mengawal putusan MK terus berlanjut. Setelah mengepung Gedung KPK, demonstran kini menggeruduk markas KPU.

Baca Selengkapnya
Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda
Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda

Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.

Baca Selengkapnya
Massa Lempari Kantor KPU Yahukimo Pakai Batu, Seorang ASN Terluka
Massa Lempari Kantor KPU Yahukimo Pakai Batu, Seorang ASN Terluka

Massa merupakan pendukung salah satu calon anggota legislatif.

Baca Selengkapnya