Tuntut Rekan Dibebaskan, Mahasiswa Geruduk Kantor Polsek Rappocini
Merdeka.com - Puluhan mahasiswa mendatangi Mapolsek Rappocini di Jalan Sultan Alauddin, Senin (5/8) pukul 20.45 WITA. Kedatangan mereka malam-malam untuk berunjuk rasa menuntut rekannya dilepaskan dari sel tahanan.
Mereka berorasi sembari membakar ban-ban bekas di badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas dari Kabupaten Gowa ke Kota Makassar dan sebaliknya jadi macet total.
Kanit Reskrim Polsek Rappocini, Iptu Iqbal Usman ditemui di tengah aksi mengatakan, tidak ada alasan yang tepat untuk melepaskan mahasiswa yang telah ditahan 20 hari itu.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
"Mahasiswa yang ditahan ini yang diminta rekan-rekannya untuk dilepas ditangkap karena kasus senjata tajam. Dia tertangkap saat anggota lakukan kegiatan mobile malam, di badannya ditemukan dua bilah badik," kata Iptu Iqbal Usman.
Sebelum kasus sajam ini, mahasiswa itu juga pernah terlibat kasus penggelapan barang berupa ponsel dan sepeda motor. Sudah ada beberapa catatan kriminalnya dan telah berstatus residivis.
Pukul 21.50 WITA, aksi mahasiswa itu akhirnya dibubarkan paksa. Sempat terjadi keributan antara mahasiswa dan polisi karena protes ban bekas properti aksinya direbut tim raimas Polrestabes Makassar dan beberapa anggota lainnya.
"Aksi mereka dibubar paksa karena bakar ban di tengah jalan dan palang jalan dengan mobil. Aksinya juga digelar malam hari dan tidak ada pemberitahuan," pungkas Iptu Iqbal Usman.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dijamin keluar
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDi depan Gedung Rektorat Universitas Pancasila, salah satu koordinator aksi Dio Marcelino menyampaikan orasinya.
Baca SelengkapnyaKedua mahasiswa berteriak, "Banten gagal, Pj Gubernur Banten gagal menata reformasi birokrasi."
Baca SelengkapnyaKapolda memastikan semua mahasiswa yang sempat diamankan sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca Selengkapnya