Tuntut upah layak, buruh geruduk kantor Gubernur Sumut
Merdeka.com - Ratusan buruh berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, di Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Jumat (10/11). Mereka menolak upah murah.
Massa yang berunjuk rasa tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) wilayah Sumatera Utara. Mereka menolak kebijakan upah murah dan memprotes kebijakan Pemprov Sumut yang menetapkan kenaikan hanya 8,71 persen.
"Padahal listrik sudah naik 3 kali dalam setahun, BBM premium langka sehingga rakyat membeli BBM pertalite dengan harga lebih mahal, tabung gas elpiji juga langka dan harganya semakin mahal, harga air juga naik, harga-harga sembako juga sudah merangkak naik," kata Ketua DPW FSPMI Sumut Willy Agus Utomo.
-
Apa yang menjadi alasan protes buruh? Pasalnya, mereka memandang bahwa tak sedikit perusahaan swasta berperan dalam kebangkitan perekonomian nasional saat itu.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang protes soal UMP? Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan mogok nasional awalan ini melibatkan sejumlah pabrik di kawasan industri di seluruh Indonesia.
-
Kapan demo buruh terjadi? Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menerangkan, pada 14.31 Wib, polisi mendapat laporan massa buruh berdemontrasi di jalan arteri tepatnya sekitar exit tol Cikarang.
-
Bagaimana gerakan boikot ini dilakukan di Sumatera Utara? Strategi boikot ini untuk memberikan rasa akuntabilitas bahwa perusahaan-perusahaan yang mendukung bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan Isreal.
Buruh mendesak agar pemerintah merevisi PP 78/2015 tentang Pengupahan. Mereka pun meminta agar UMP/UMK 2018 ditambah USD 50 atau minimal Rp 650 ribu untuk meningkatkan daya beli buruh.
"Turunkan harga BBM, listrik, gas, air dan sembako," kata Willy.
Sebelum melakukan unjuk rasa, massa buruh melakukan longmarch dari Istana Maimun menuju Kantor Gubernur Sumatera Utara. Akibatnya sebagian jalan yang dilalui macet parah, seperti Jalan Brigjen Katamso, Jalan Suprapto, Jalan Sudirman sekitarnya. Polisi lalu lintas yang berjaga pun tampak kewalahan.
Kemacetan terus berlanjut hingga Jalan Pangeran Diponegoro, lokasi demo. Meski aksi jeda saat salat Jumat, arus lalu lintas di sana tetap terganggu.
Warga yang ingin Salat Jumat di Masjid Agung maupun Masjid Amanah, Gedung Kuangan, sempat terjebak kemacetan. "Nggak bisa cari hari lain, mereka ini demo," kata Ismail, seorang pegawai swasta.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.
Baca SelengkapnyaSaid Iqbal mengatakan, seharusnya kenaikan upah pegawai swasta lebih tinggi daripada pegawai negeri.
Baca SelengkapnyaMassa menuntut Heru untuk keluar dari kantor dan bertemu dengan buruh.
Baca SelengkapnyaKehidupan buruh kini seperti budak sistem oligarki.
Baca SelengkapnyaDalam diskusi tersebut, Bobby Nasution berharap agar masalah pengupahan bisa adil bagi semua pihak.
Baca SelengkapnyaPadahal, buruh menuntut kenaikan UMP hingga 15 persen di tahun depan.
Baca SelengkapnyaBerbagai elemen buruh dari Jawa Tengah bakal ikut aksi tersebut.
Baca SelengkapnyaMassa buruh yang menggelar aksi May Day di Bundaran HI juga membawa 'tikus raksasa' berdasi yang membawa buku hitam bertuliskan "Omnibus Law UU Cipta Kerja".
Baca SelengkapnyaKepolisian telah menerjunkan sekitar 1.100 personel .
Baca SelengkapnyaSelama lima tahun terakhir, terutama pada tahun pertama, upah minimum tidak mengalami kenaikan di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen gelar demo menolak kewajiban iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah.
Baca Selengkapnya