Tuntutan JPU Belum Rampung, Sidang Penembakan Mahasiswa Kendari Ditunda Sepekan
Merdeka.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda persidangan terhadap Brigadir AM terkait kasus tewasnya mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari bernama Randy yang tewas diduga tertembak saat mengikuti demo di DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 26 September 2019 lalu. Agenda sidang hari ini sendiri yakni pembacaan tuntutan.
"Maaf, hari ini masih ditunda (sidang) tuntutannya. Karena belum rampung surat tuntutannya, insha Allah Selasa depan sudah selesai," kata kata jaksa penuntut umum Herlina Rauf kepada wartawan, Selasa (3/11).
Sidang dengan agenda tuntutan ini rencananya akan dilakukan pada Selasa (10/11) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
-
Kapan sidang MK dijadwalkan? Sejumlah skema pengamanan telah disiapkan aparat kepolisian menjelang pembacaan putusan Perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (22/4) hari ini.
-
Apa yang akan dilakukan di sidang perdana? Lebih lanjut, Fajar menyebut pada sidang perdana merupakan pemeriksaan pendahuluan, agendanya akan menyiapkan permohonan pemohon untuk menyampaikan pokok-pokok permohonan.
-
Apa yang ditayangkan di persidangan? Rekaman CCTV tersebut tidak boleh dibagikan kepada pihak ketiga, termasuk media.
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Siapa yang akan dikunjungi oleh Pengadilan? Kunjungan ini tentunya bertujuan untuk memastikan apakah mereka masih tinggal bersama atau tidak.
-
Kapan Polda Metro Jaya akan gelar perkara? 'Setelah itu dijadikan satu dilakukan gelar perkara,' ucap dia.
"Tanggal 10 ya hari Selasa (sidang)," ujarnya.
Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akan menggelar sidang terhadap Brigadir AM dengan agenda tuntutan terkait kasus tewasnya mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari bernama Randy. Ia tewas diduga tertembak saat mengikuti demo di DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 26 September 2019 lalu.
"Hari ini sidang agenda tuntutan terdakwa Brigadir AM," kata jaksa penuntut umum Marifa kepada wartawan, Selasa (3/11).
Rencananya, sidang secara virtual tersebut akan dihadiri oleh terdakwa AM. Namun, hingga kini persidangan tersebut belum juga dimulai.
Sebelum menyandang status terdakwa, ia lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri atas kasus tewasnya mahasiswa Kendari, Randy yang tertembak peluru tajam saat aksi demo di sekitar Kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penetapan tersangka itu setelah Polri melakukan pemeriksaan terhadap 25 orang saksi termasuk enam dari anggota Polri yang telah ditetapkan melakukan pelanggaran disiplin.
Setelah resmi menyandang status tersangka, penyidik Polri langsung melengkapi berkas perkara milik Brigadir AM agar segera disidangkan perkara tersebut. Lalu, sekitar bulan Febuari 2020 berkas perkara tersebut dinyatakan lengkap (P-21) oleh pihak Kejaksaan.
Lalu, ia mulai menjalani sidang perdana pada 6 Agustus 2020 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Saat itulah, ia mulai menyandang status sebagai terdakwa atas kasus yang menimpanya itu.
Kasus ini berawal, saat aksi unjuk rasa ribuan massa mahasiswa gabungan menolak RUU KUHP dan menolak revisi UU KPK dari sejumlah perguruan tinggi serta pelajar di Kota Kendari yang digelar Kamis (26/9/2019) menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Peserta unjukrasa Randy (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO) dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak di dada sebelah kanan Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 15:30 Wita.
Sedangkan korban Muh Yusuf Kardawi (19) meninggal dunia setelah menjalani operasi akibat luka serius di bagian kepala di RSUD Bahteramas pada Jumat dini (27/9/2019) sekitar 04.00 Wita.
Korban penembakan bukan hanya peserta unjukrasa tetapi juga seorang ibu hamil enam bulan yang sedang tertidur lelap di rumahnya Jln Syeh Yusuf, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 16.00 Wita.
Brigadir AM dikenakan Pasal 351 ayat 3 dan atau 359 KUHP subsider Pasal 360.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada 1 Juli nanti, persidangan akan tetap bergulir ada atau tidak adanya dari pihak termohon.
Baca Selengkapnya"Belum selesai? Kerjanya apa? Sampai lima kali loh, ini sudah sebulan lebih? Sudah yang kelima kali ini," kata hakim ketua.
Baca SelengkapnyaAde Ary memastikan kalau pihaknya akan menghadapi sidang yang bakal kembali digelar Senin (29/1) pekan depan.
Baca SelengkapnyaTim kuasa hukum Pegi Setiawan menyampaikan sejumlah poin untuk meminta kasus yang menjerat kliennya segera dibatalkan.
Baca SelengkapnyaTofan menyampaikan alasannya. Dia menyinggung berkas prapradilan yang diajukan ke PN Jaksel.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar menyiapkan tim dari Bidang Hukum (Bidkum) untuk menghadapi gugatan praperadilan yang diajukan pegi dan kuasa hukumnya.
Baca SelengkapnyaDalam sidang yang berlangsung, agenda utama adalah pembacaan putusan sela
Baca SelengkapnyaPengacara menduga termohon tidak hadir agar berkas yang saat ini sedang diperiksa oleh Kejati Jabar lengkap atau P21.
Baca SelengkapnyaTerlihat sebuah spanduk dukungan kepada Pegi Setiawan di depan pagar pengadilan.
Baca SelengkapnyaKubu pelaku meminta jaksa menjawab eksepsi tersebut sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam persidangan.
Baca SelengkapnyaPengadilan Negeri Depok menunda sidang vonis terdakwa Rizky Noviyandi Achmad yang melakukan pembunuhan sadis terhadap anaknya dan penganiayaan poda istrinya.
Baca SelengkapnyaSidang perdana praperadilan ditunda lantaran Polda Kepri selaku termohon tidak hadir.
Baca Selengkapnya