Turun ke Sawah, Sandiaga Minta Petani di Majalengka Rawat Budaya Bajak Tradisional
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjung Desa Wisata Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka Senin (7/3). Kunjungan Sandiaga tersebut untuk sosialisasi program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 demi mewujudkan "Indonesia Bangkit".
Desa Wisata Bantaragung dikelilingi sawah seluas 65 hektare dan terbagi ke dalam 5 kawasan. Mayoritas petani kini telah beralih menggunakan traktor untuk membajak sawah.
Sandiaga berkeliling desa memakai sepeda di tengah hujan. Dia sempat bertemu dan berdialog dengan para petani Desa Bantaragung. Seorang petani bernama Amin (57) tak sungkan menyampaikan keluh kesah kepada Sandiaga.
-
Apa saja yang ditanam Seni Tani? 'Dari sekian banyak sayangnya yang bagus ditanam di wilayah ini adalah sayuran hijau seperti bayam, pakcoy, caisim dll,' terangnya
-
Dimana Seni Tani berlokasi? Saat ini, sejumlah lahan di wilayah Arcamanik telah disulap dan menjadi pertanian kota yang teritegrasi.
-
Kenapa Seni Tani dibuat? Seni Tani lahir dari kegelisahan para pemuda, terutama saat terjadinya pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Ketika itu, masyarakat banyak kesulitan mendapat pangan murah. Belum lagi para pemuda yang kesulitan mencari pekerjaan.
-
Siapa yang menanam sayur di Pangandaran? Seperti disampaikan oleh Jerry, selaku kreator video, para petani ini harus berkeliling hutan untuk mencari bahan makanan.
-
Bagaimana Seni Tani mendapatkan pemasukan? Kepastian pendapatan dari hasil penjualan hasil tani dilakukan melalui pendekatan sistem CSA (Community Supported Agriculture),
-
Bagaimana Sarisa Merapi membantu petani salak? Salak jadi Naik Kelas Setelah diolah menjadi manisan salak, terjadi perubahan harga yang signifikan. Sebelum dibuat produk makanan, harga salak memang meningkat menjadi Rp3 ribu per kilogram di tingkat petani. Namun saat ini bisa 5 kali lipat setelah dijadikan manisan salak yakni Rp15 ribu per kilogram.
"Assalamualaikum, akhirnya saya ketemu pak Amin. Jadi apa yang mau disampaikan pak Amin?," kata Sandiaga dalam keterangannya, Senin (7/3).
Amin bercerita, dirinya seringkali mengalami kesulitan ketika membajak sawah akibat keterbatasan alat singkal. Padahal, dia memiliki dua ekor kerbau untuk menggarap sawah.
"Ini mau di (tambah alat singkalnya). Harus ada dua buat serep (membajak sawah dengan kerbau)," ucap Amin.
Sandiaga pun bergerak cepat untuk membantu pak Amin dengan memberikan uang tunai senilai Rp2 juta. Dia menilai sosok Amin merupakan salah sati petani yang masih melestarikan budaya membajak sawah dengan kerbau atau cara tradisional.
"Nah ini kan jadi daya tarik desa, membajak sawah menjadi daya tarik pariwisata. Saya beri bantuan pak Amin untuk membeli singkal," jelas Sandiaga.
"Saya pesan ke pak Amin, nanti kalau alatnya sudah ada yang paling penting itu ajarin anak-anak muda (untuk membajak sawah dengan kerbau)," imbuhnya.
Amin berterima kasih atas bantuan yang diberikan Sandi. Amin berjanji akan mengajarkan anak-anak muda supaya melestarikan budaya membajak sawah.
"Terima kasih pak Sandi bantuannya ini, semoga bapak sehat selalu," pungkas Amin.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur
Baca SelengkapnyaSebuah kegiatan upacara adat yang dilakukan oleh Kerajaan Adat Marusu sebagai simbol bahwa musim tanam di Kabupaten Maros akan segera tiba.
Baca SelengkapnyaDi desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaSiami membuat kain tenun secara turun temurun. Ia belajar dari ibunya yang juga seorang penenun tradisional
Baca SelengkapnyaDesa wisata Selamanik layak dikunjungi saat berkunjung ke Kabupaten Ciamis.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaSebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.
Baca SelengkapnyaPerpaduan pepohonan rindang dengan jalan setapak di perkampungan Baduy menghasilkan pemandangan yang indah dan estetik terutama saat pagi hari.
Baca SelengkapnyaPermainan rakyat yang bersifat menghibur ini sudah dilaksanakan ratusan tahun lalu yang sampai sekarang masih terus dilaksanakan oleh masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaSandur dulunya hiburan petani usai lelah seharian bekerja. Kesenian ini terdiri dari banyak cerita yang tidak bakal habis dipentaskan hingga pagi.
Baca SelengkapnyaKabarnya, tanah di Kampung Cisungsang merupakan titipan dari Raja Sunda yang bersahaja bernama Pangeran Walasungsang.
Baca SelengkapnyaSebuah masyarakat yang hidup cukup terisolir di pedalaman Provinsi Riau ini sangat dekat dengan alam (hutan) dan menerapkan sistem peladangan.
Baca Selengkapnya