Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Turunkan Emisi Karbon, Indonesia Terima Rp812 M dari Norwegia

Turunkan Emisi Karbon, Indonesia Terima Rp812 M dari Norwegia KLHK Raker dengan Komite II DPD. ©2020 Liputan6.com/JohanTallo

Merdeka.com - Norwegia membayarkan insentif sebesar Rp812 miliar kepada Indonesia karena berhasil menurunkan emisi karbon pada 2016-2017. Pembayaran tersebut dari hasil kerja sama REDD+ (Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar memaparkan sejumlah prestasi yang dilakukan Indonesia hingga akhirnya mendapat insentif. Di antaranya moratorium pembukaan lahan di hutan primer dan gambut sejak 2011.

"Penanganan gambut, inpres moratorium pertama dikeluarin 2011 diperpanjang setiap 2 tahun 2013, 2015, 2017 dan 2019 setuju dipermanenkan artinya sejak 2019 kemarin tidak boleh ada izin baru di hutan primer dan lahan gambut," kata Siti di Istana Negara, Senin (6/7).

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, ada penanganan kebakaran hutan dan lahan, deforestasi, dan penegakan hukum yang lebih meningkat dari sebelumnya. Ditambah, pengembangan energi terbarukan biodiesel.

"Ada juga energi angin di Sulawesi, electro mobility kita sudah mulai, biofuel b-20, akan b-30 dan bahkan sudah mengerahkan ke b-80 kalau mungkin b-100, prestasi lain juga kita develop sistem-sistem untuk mengontrol emisi gas rumah kaca monitoring dan lain lain," tuturnya.

Atas prestasi tersebut, Indonesia dan Norwegia sepakat soal insentif yang diberikan.

"Atas prestasi itu, 2 Juli sudah ada joint consultation group dari Indonesia Wamen LHK dan Wamenlu, dari Norwegia Dubes Norwegia dan stafsus iklim Norwegia, disepakati 11 juta ton atau senilai dana 56 juta dolar AS atau 800 miliar itu yang terkait pembayaran prestasi komitmen Indonesia terhadap gas rumah kaca," terangnya.

Untuk diketahui, Norwegia membayarkan hasil kerja penurunan emisi di Indonesia yang dipandang sukses. Hasilnya, Indonesia mendapat insentif 56 juta dollar AS atau setara 812 miliar dari Norwegia.

Pembayaran itu adalah hasil kerja sama berbasis hasil (Result Based Payment) sebagai hasil kerja sama Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation(REDD+). Duta Besar RI untuk Norwegia Todung Mulya Lubis mengapresiasi pihak pemerintah Norwegia.

"Kami menyambut baik pengumuman pembayaran berbasis hasil yang telah disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Norwegia Sveinung Rotevatn," ujar Dubes Todung dalam siaran pers yang diterbitkan KBRI Oslo, Minggu 5 Juli 2020.

Dubes Todung juga sempat bertemu Menteri Rotevatn. Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta menyebut menteri muda berusia 33 tahun itu membahas upaya mengurangi emisi, deforestasi, dan degradasi hutan.

Dalam pertemuan pada 17 Juni 2020 lalu, Menteri Rotevatn menyampaikan Indonesia merupakan mitra penting dalam melawan perubahan iklim dan penurunan gas rumah kaca. Indonesia dipandang sebagai contoh sukses kerangka kerja sama tersebut.

Ia melanjutkan, kemitraan Indonesia-Norwegia dalam bidang lingkungan hidup sangat menguntungkan kedua belah pihak, dimana Norwegia tidak hanya memberikan dukungan pendanaan, namun juga dukungan teknis.

"Kita harapkan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang," ucap Dubes Todung.

Pada tahun ini Indonesia-Norwegia memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara sekaligus 10 tahun kemitraan dalam kerangka kerja sama REDD+. Kemitraan ini telah membuahkan hasil yang positif bagi penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia.

Jumlah pembayaran berbasis hasil yang dilakukan oleh Norwegia merupakan pembayaran atas hasil penurunan emisi yang telah diraih Indonesia pada tahun 2016-2017. Angka penurunan emisi yang telah diverifikasi untuk tahun tersebut mencapai 11,2 juta ton CO2eq.

Dengan harga pasar karbon dunia sebesar USD 5 per ton, maka total pembayaran untuk penurunan emisi tersebut mencapai USD 56 juta.

Menteri Rotevatn juga menyampaikan pihaknya terus berkomitmen untuk melakukan pembayaran berbasis hasil atas penurunan emisi yang telah dicapai Indonesia pada tahun-tahun selanjutnya, sesuai komitmen yang disampaikan pada tahun 2010 yakni sebesar 6 miliar krona Norwegia.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bertemu Jokowi, Norwegia Apresiasi Kontribusi Indonesia Soal Aksi Iklim dan Upaya Deforestasi
Bertemu Jokowi, Norwegia Apresiasi Kontribusi Indonesia Soal Aksi Iklim dan Upaya Deforestasi

Norwegia juga memberikan dukungan konkretnya dengan mengkontribusikan USD156 juta.

Baca Selengkapnya
PBB Bakal Suntik Dana Rp7,67 Triliun ke Kalimantan Timur, Investasi untuk IKN?
PBB Bakal Suntik Dana Rp7,67 Triliun ke Kalimantan Timur, Investasi untuk IKN?

Pemerintah Indonesia mendapatkan suntikan dana Rp7,67 triliun dari PBB.

Baca Selengkapnya
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia

Jokowi dan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Erikson bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6).

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, Kerugian Dampak Perubahan Iklim Ternyata Mencapai Rp544 Triliun
Mengejutkan, Kerugian Dampak Perubahan Iklim Ternyata Mencapai Rp544 Triliun

Sri Mulyani berharap dalam forum REDD+ ini bisa menjadi wadah untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman antar pimpinan dan pejabat.

Baca Selengkapnya
Ditemani Menteri LHK, Jokowi Bertemu Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Sore Ini
Ditemani Menteri LHK, Jokowi Bertemu Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Sore Ini

Ditemani Menteri LHK, Jokowi Bertemu Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Sore Ini

Baca Selengkapnya
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia

Presiden memohon kepada Norwegia untuk memberi pemahaman dan persepsi yang tepat agar tidak terjadi diskriminasi terkait dengan sawit.

Baca Selengkapnya
Inggris Mau Sumbang Rp52,1 Miliar Bantu Indonesia Hitung Nilai Ekonomi Karbon
Inggris Mau Sumbang Rp52,1 Miliar Bantu Indonesia Hitung Nilai Ekonomi Karbon

Pihak Inggris disebut telah menyiapkan dana segar sekitar Rp52,1 miliar sebagai dukungan penghitungan nilai ekonomi karbon di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sidang Umum ke-44 ASEAN AIPA, Indonesia-Norwegia Kerja Sama Transisi Energi
Sidang Umum ke-44 ASEAN AIPA, Indonesia-Norwegia Kerja Sama Transisi Energi

Indonesia juga mempunyai komitmen terhadap pencapaian SDG’s agenda 2030.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pamer Deforestasi Indonesia Terendah 20 Tahun Terakhir di KTT Iklim COP28
Jokowi Pamer Deforestasi Indonesia Terendah 20 Tahun Terakhir di KTT Iklim COP28

Jokowi menjabarkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menurunkan emisi karbon

Baca Selengkapnya
FOTO: RI-Inggris Sepakati Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau
FOTO: RI-Inggris Sepakati Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau

Kesepakatan tersebut ditandai dengan MoU yang ditandatangani Kepala Bappenas RI dan Menteri Pembangunan Inggris.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Dana Rp15.000 Triliun untuk Kejar Transisi Energi, Uangnya dari Mana?
Indonesia Butuh Dana Rp15.000 Triliun untuk Kejar Transisi Energi, Uangnya dari Mana?

Menteri ESDM Arifin Tasrif terus mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung percepatan program transisi energi

Baca Selengkapnya