Uang bayaran rusak kapel di Ogan Ilir dipakai pelaku buat beli sabu
Merdeka.com - Polda Sumsel menangkap sepuluh pelaku perusakan rumah ibadah umat Katolik (kapel) di Desa Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, Ogan Ilir. Polisi masih memburu dua pelaku lain yang diduga turut terlibat.
Dari catatan kepolisian, aktor intelektual aksi tersebut adalah AS (45), Kepala Desa Rantau Alai dan AF (56), Kepala SMA Negeri 1 Rantau Alai. Untuk melancarkan niatnya, kedua tersangka membayar kepada para pelaku sebesar Rp 2 juta.
Uang tersebut diserahkan kepada tersangka US alias A (56) dan memerintahkan mencari orang yang bersedia menghancurkan kapel. US pun berhasil merekrut sejumlah rekannya dari tiga desa sekitar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
Dari beberapa orang yang terlibat, satu tersangka di antaranya, yakni IW (36), bersedia turun tangan asalkan diberikan uang sebesar Rp 700 ribu untuk membeli sabu. Mereka sepakat dan akhirnya mengatur rencana agar aksi itu berhasil.
Dengan menggunakan lima unit sepeda motor, para tersangka mendatangi kapel pada malam hari. Mereka berbagi tugas, ada yang mengawasi situasi, menghalangi warga, merusak dinding, mengeluarkan barang-barang seisi kapel, dan membakarnya.
Setelah satu jam mengobrak-abrik kapel, para tersangka kabur dan warga mulai mendekat untuk memadamkan api. Beberapa tersangka kabur ke luar kota hingga Bangka Belitung.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, aktor intelektual aksi itu tidak terima kondisi kapel menjadi lebih bagus setelah direnovasi.
"Mereka mengakui semua perbuatannya, mereka menyesal," ungkap Zulkarnain, Rabu (21/3).
Untuk melengkapi berkas perkara, penyidik menyita 24 item barang bukti. Diantaranya dua palu besar (godam), tiga batu kali, sebilah parang, empat unit sepeda motor, dan patung Bunda Maria, patung Yesus, Alkitab yang terbakar, dan sejumlah barang lain.
"Penyidik masih memburu dua pelaku lain, identitasnya sudah kita ketahui," jelas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Tenggara mengungkap fakta persidangan terbaru.
Baca SelengkapnyaUang hasil pemerasan Supriyani dipakai untuk membangun gedung Unit Reskrim Polsek Baito.
Baca SelengkapnyaSR melakukan perambahan hutan konservasi guna menanam kelapa sawit. Untuk memuluskan aksinya tersebut, SR meminta persetujuan kepada tersangka AA.
Baca SelengkapnyaPria berinisial RA (49) ditangkap polisi di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane, Palembang. Dia tertangkap tangan membawa 2 Kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaDia sekurangnya delapan kali mengawal pengiriman sabu-sabu dan ekstasi via Pelabuhan Bakauheni
Baca SelengkapnyaKPK mencatat ada dua kali transaksi dilakukan Imran terkait suap kepada Gani sebelum dilantik menjadi Kadisdik.
Baca SelengkapnyaBahkan, MS tinggal di area pendopo yang disediakan kamar mess untuk pegawai.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan motif di balik aksi perampasan HP di sebuah warung makan di Jelambar Baru, Grogol
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jenis sabu jaringan lapas di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPolda Sulsel telah menetapkan 17 tersangka dalam kasus produksi dan peredaran uang palsu di Makassar.
Baca SelengkapnyaDua personel Polda Aceh, AKBP AP dan Aipda SS ditangkap tim dari Polresta Banda Aceh karena diduga terlibat peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaRencananya paket akan dipecah menjadi beberapa sachet. Satu sachet kecil berisi satu gram.
Baca Selengkapnya