Uang palsu Rp 2,2 M di Sukabumi terkait pilpres?
Merdeka.com - Polresta Sukabumi membongkar sindikat uang palsu senilai Rp 2,2 miliar. Diamankan ratusan gepok duit nominal Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu dari 8 pelaku yang diduga sindikat pembuat dan pengedar upal ini. Apakah upal tersebut terkait Pilpres 2014 ?
"Setelah diselidiki ternyata tidak ada kaitannya (dengan Pilpres 2014)," kata Kapolresta Sukabumi AKBP Hari Santoso melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Sabtu (7/6).
Menurut dia, yang dilakukan pelaku mencetak duit tersebut murni untuk menipu korban dengan dalih bisa melipat gandakan uang yang ditukar. "Jadi memang cuma menipu saja," ujarnya.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam kasus gratifikasi Rp8 miliar? Sekadar informasi, Eddy Hiariej telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi sebesar Rp8 miliar.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
Artikel terkait Pilpres 2024 juga bisa dibaca di Liputan6.com
Dalam modus operandinya pelaku ini mengiming-imingi korban bisa memperoleh uang berlipat dengan syarat menyerahkan Rp 10 juta. "Korban di situ memberikan uang, setelah itu korban menerima satu pak uang senilai Rp 100 juta yang berada di dalam tas. Tapi setelah dicek ternyata palsu," jelasnya.
Polisi menyita barang bukti berupa upal sebanyak 22 gepok pecahan Rp 100 ribu, 47 lembar upal pecahan Rp 100 ribu, dua printer, satu laptop, satu unit penghitung uang, dan satu mesin mesin pengering. Pelaku semua sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKapolres Gowa, AKBP Ronald TS Simanjuntak mengungkapkan pihaknya telah menetapkan 15 orang tersangka dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Kota Mamuju menangkap empat orang pelaku jaringan produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaDi antara 15 orang tersangka, sembilan telah diamankan, sementara enam lainnya masih dalam perjalanan ke Mapolres Gowa.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, empat orang ditetapkan sebagai tersangka yaitu M alias Mul, FF, YS dan F.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaMesin itu juga dipakai untuk mem-fotokopi sertifikat deposit Bank Indonesia senilai Rp45 triliun.
Baca Selengkapnya