Uang suap untuk bupati Madina diduga diambil dari BRI
Merdeka.com - Hari libur Isra Mi'raj dimanfaatkan tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menggelar rekonstruksi. Mereka melakukan reka ulang pengambilan uang dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kanwil Medan, di Jalan Putri Hijau.
Rekonstruksi ini diduga terkait kasus tangkap tangan penyuapan terhadap Bupati Mandailing Natal (Madina) Hidayat Batubara. Pasalnya, selain teller BRI, rekonstruksi itu juga menghadirkan pegawai Surung Panjaitan, pengusaha yang ditangkap karena disangka melakukan penyuapan terkait proyek yang didanai anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) di Madina itu.
"Ada dua karyawannya, perempuan dan laki-laki, yang ikut rekonstruksi. Keduanya diberi label nama. Dalam adegan di BRI itu, pegawai laki-laki menerima kertas yang merupakan diibaratkan sebagai uang dari teller," ucap Kepala Unit Pengamanan Objek Vital Satuan Sabhara Polresta Medan AKP Prianto yang memimpin pengamanan rekonstruksi, Kamis (6/6).
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa tersangka korupsi Pilkada Situbondo? Padahal, Suswandi menyandang status tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji terkait pengelolaan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta pengadaan barang dan jasa di Situbondo, Jawa Timur yang ditetapkan KPK.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT ini, KPK berhasil mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
Prianto mengaku tidak tahu detil rekonstruksi. Namun, layaknya reka ulang, sejumlah titik di lokasi itu diberi nomor dan difoto.
Rekonstruksi di kantor BRI Jalan Putri Hijau Medan berlangsung sekitar 1 jam sejak pukul 10.30 WIB. "Setelah rekonstruksi di BRI itu, mereka bergerak ke sini (kantor Surung di Jalan Bima Sakti No 6, Medan," jelas Prianto.
Di kantor Surung, Prianto berjaga di luar bersama 8 anggotanya. Dia mengaku tidak tahu apa yang terjadi di dalam kantor berbentuk rumah bergaya minimalis itu.
Kegiatan KPK di kantor Surung baru berakhir setelah pukul 17.30 WIB. Tak ada komentar dari mereka saat meninggalkan tempat itu.
Kepala Lingkungan XIV Petisah Tengah, Medan Petisah, Karim, yang mendampingi tim dari KPK menyatakan, di dalam kantor itu juga berlansung pemeriksaan. "Ya periksa-periksalah tadi. Rekonstruksi juga," katanya.
Kedatangan tim KPK ini juga diduga terkait dengan kasus suap proyek yang didanai anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut. Dalam kasus ini, KPK sudah menangkap Bupati Madina Hidayat Batubara, Plt Kadis PU Madina Khairil Anwar Daulay, dan pengusaga Surung Panjaitan. KPK juga sudah menyita uang sebanyak Rp 1 miliar sebagai barang bukti penyuapan. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming dijebloskan ke Lapas Sukamiskin, Bandung setelah putusan perkara suap menjeratnya berkekuatan hukum tetap.
Baca SelengkapnyaAli mengatakan pabrik Sawit itu dimiliki Erik dengan mengatasnamakan orang kepercayaannya yang menjadi sumber penerimaan suapnya.
Baca SelengkapnyaAdapun uang yang diamankan dalam OTT sebesar Rp999,7 juta yang tersimpan dalam tas.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi ditetapkan menjadi tersangka atas kasus suap pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan tersebut adalah bagian dari penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi dan konflik kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaTerbit juga sempat terseret pada kasus tewasnya penghuni kerangkeng manusia.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI dan KPK menggeledah kantor Basarnas selama tujuh jam.
Baca SelengkapnyaMuhaimin dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan terhitung hari ini, 17 Juli hingga 15 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaTotal uang disita KPK terkait dugaan suap dan gratifikasi mantan Bupati Langkat sudah Rp58 miliar.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi ditetapkan menjadi tersangka atas kasus suap pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaKPK mengumumkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.
Baca Selengkapnya