Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Uang suap untuk bupati Madina diduga diambil dari BRI

Uang suap untuk bupati Madina diduga diambil dari BRI Gedung KPK. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Hari libur Isra Mi'raj dimanfaatkan tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menggelar rekonstruksi. Mereka melakukan reka ulang pengambilan uang dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kanwil Medan, di Jalan Putri Hijau.

Rekonstruksi ini diduga terkait kasus tangkap tangan penyuapan terhadap Bupati Mandailing Natal (Madina) Hidayat Batubara. Pasalnya, selain teller BRI, rekonstruksi itu juga menghadirkan pegawai Surung Panjaitan, pengusaha yang ditangkap karena disangka melakukan penyuapan terkait proyek yang didanai anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) di Madina itu.

"Ada dua karyawannya, perempuan dan laki-laki, yang ikut rekonstruksi. Keduanya diberi label nama. Dalam adegan di BRI itu, pegawai laki-laki menerima kertas yang merupakan diibaratkan sebagai uang dari teller," ucap Kepala Unit Pengamanan Objek Vital Satuan Sabhara Polresta Medan AKP Prianto yang memimpin pengamanan rekonstruksi, Kamis (6/6).

Prianto mengaku tidak tahu detil rekonstruksi. Namun, layaknya reka ulang, sejumlah titik di lokasi itu diberi nomor dan difoto.

Rekonstruksi di kantor BRI Jalan Putri Hijau Medan berlangsung sekitar 1 jam sejak pukul 10.30 WIB. "Setelah rekonstruksi di BRI itu, mereka bergerak ke sini (kantor Surung di Jalan Bima Sakti No 6, Medan," jelas Prianto.

Di kantor Surung, Prianto berjaga di luar bersama 8 anggotanya. Dia mengaku tidak tahu apa yang terjadi di dalam kantor berbentuk rumah bergaya minimalis itu.

Kegiatan KPK di kantor Surung baru berakhir setelah pukul 17.30 WIB. Tak ada komentar dari mereka saat meninggalkan tempat itu.

Kepala Lingkungan XIV Petisah Tengah, Medan Petisah, Karim, yang mendampingi tim dari KPK menyatakan, di dalam kantor itu juga berlansung pemeriksaan. "Ya periksa-periksalah tadi. Rekonstruksi juga," katanya.

Kedatangan tim KPK ini juga diduga terkait dengan kasus suap proyek yang didanai anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut. Dalam kasus ini, KPK sudah menangkap Bupati Madina Hidayat Batubara, Plt Kadis PU Madina Khairil Anwar Daulay, dan pengusaga Surung Panjaitan. KPK juga sudah menyita uang sebanyak Rp 1 miliar sebagai barang bukti penyuapan. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Ini Tumpukan Uang Hasil OTT Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga
FOTO: Ini Tumpukan Uang Hasil OTT Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga

Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.

Baca Selengkapnya
Eks Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin
Eks Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin

Mantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming dijebloskan ke Lapas Sukamiskin, Bandung setelah putusan perkara suap menjeratnya berkekuatan hukum tetap.

Baca Selengkapnya
KPK Sita Lagi Pabrik Sawit Milik Bupati Labuhan Batu Erik Senilai Rp15 Miliar
KPK Sita Lagi Pabrik Sawit Milik Bupati Labuhan Batu Erik Senilai Rp15 Miliar

Ali mengatakan pabrik Sawit itu dimiliki Erik dengan mengatasnamakan orang kepercayaannya yang menjadi sumber penerimaan suapnya.

Baca Selengkapnya
Kepala Basarnas Pakai 'Tangan' Anak Buah Terima Suap Rp900 juta Lebih
Kepala Basarnas Pakai 'Tangan' Anak Buah Terima Suap Rp900 juta Lebih

Adapun uang yang diamankan dalam OTT sebesar Rp999,7 juta yang tersimpan dalam tas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Uang Suap Kepala Basarnas di Area Mabes TNI, KPK Serahkan Kasusnya ke Puspom TNI
VIDEO: Uang Suap Kepala Basarnas di Area Mabes TNI, KPK Serahkan Kasusnya ke Puspom TNI

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi ditetapkan menjadi tersangka atas kasus suap pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 88,3 miliar.

Baca Selengkapnya
KPK Sita Rp36 Miliar Atas Kasus Korupsi Eks Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin
KPK Sita Rp36 Miliar Atas Kasus Korupsi Eks Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin

Penyitaan tersebut adalah bagian dari penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi dan konflik kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa.

Baca Selengkapnya
KPK Sita Uang Rp22 Miliar dari Kasus Gratifikasi Mantan Bupati Langkat
KPK Sita Uang Rp22 Miliar dari Kasus Gratifikasi Mantan Bupati Langkat

Terbit juga sempat terseret pada kasus tewasnya penghuni kerangkeng manusia.

Baca Selengkapnya
Puspom TNI dan KPK Sita 2 Boks dan 1 Koper dari Kantor Basarnas, Ini Isinya
Puspom TNI dan KPK Sita 2 Boks dan 1 Koper dari Kantor Basarnas, Ini Isinya

Puspom TNI dan KPK menggeledah kantor Basarnas selama tujuh jam.

Baca Selengkapnya
Mantan Ketua DPD Gerindra Malut Suap Eks Gubernur Abdul Gani Kasuba Rp7 Miliar
Mantan Ketua DPD Gerindra Malut Suap Eks Gubernur Abdul Gani Kasuba Rp7 Miliar

Muhaimin dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan terhitung hari ini, 17 Juli hingga 15 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
KPK Kembali Sita Uang Rp36 Miliar Mantan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin Dalam Kasus Gratifikasi
KPK Kembali Sita Uang Rp36 Miliar Mantan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin Dalam Kasus Gratifikasi

Total uang disita KPK terkait dugaan suap dan gratifikasi mantan Bupati Langkat sudah Rp58 miliar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kepala Basarnas Terima Uang Suap di Area Mabes, KPK Serahkan Kasusnya ke Puspom TNI
VIDEO: Kepala Basarnas Terima Uang Suap di Area Mabes, KPK Serahkan Kasusnya ke Puspom TNI

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi ditetapkan menjadi tersangka atas kasus suap pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 88,3 miliar.

Baca Selengkapnya
Bupati Labuhan Batu Erik Adtrada Ritonga Terjaring OTT KPK atas Kasus Suap
Bupati Labuhan Batu Erik Adtrada Ritonga Terjaring OTT KPK atas Kasus Suap

KPK mengumumkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.

Baca Selengkapnya