Uang tabungan puluhan nasabah BRI Kediri berkurang secara misterius
Merdeka.com - Kurun waktu dua hari, puluhan nasabah mengeluh uang di tabungan BRI tiba-tiba hilang. Bahkan para nasabah akhirnya meluruk kantor BRI Unit Cabang Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Senin kemarin. Kedatangan mereka untuk menanyakan misteri hilangnya tabungan ng tersebut.
Salah satu nasabah atas nama Iriani, mengaku uang yang disimpan di BRI hilang sebesar Rp 4 juta. Atas kejadian ini perangkat Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri ini meminta BRI Cabang Ngadiluwih melakukan pemblokiran.
"Kemarin pukul 15.00 WIB saya mendapatkan pesan SMS dari BRI. Isinya melakukan transaksi sebanyak tiga kali. Dengan jumlah Rp 4 juta. Padahal saya tidak melakukan transaksi apapun," jelas Iriani, Selasa (13/3).
-
Mengapa saldo nasabah BRI bisa raib? Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS.
-
Bagaimana BRI menanggapi isu uang hilang di media sosial? Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI terkait beredarnya video-video uang hilang yang beredar di Masyarakat pada beberapa waktu terakhir:
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa korban penipuan di BRI? Yang mengakibatkan salah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
-
Apa modus penipuan yang terjadi di BRI? Adapun salah satu modusnya adalah melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS.
-
Bagaimana BRI menanggapi kasus penipuan ini? BRI juga terus proaktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang terlibat berbagai tindakan kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum.
Iriani bersama puluhan nasabah Bank BRI lainnya meminta penjelasan ke Kantor Unit Cabang BRI Ngadiluwih. Mereka melakukan pengecekan terhadap saldo rekening lewat ATM dan meminta petugas melakukan pemblokiran.
Dari puluhan nasabah, sebagian mengaku, telah mengalami kehilangan uang secara misterius. Jumlahnya antara Rp 1 sampai 4 juta.
Atas kejadian ini pihak BRI Unit Cabang Ngadiluwih belum memberikan penjelasan terkait hilangnya uang nasabah secara misterius ini. Satpam Bank BRI Ngadiluwih Egy mengaku, keluhan nasabah dalam proses penyelidikan.
"Nanti dari pihak Bank BRI Cabang Kediri yang akan memberikan penjelasan. Untuk sementara ini dalam proses penyelidikan kami," jawabnya.
Selain mengadu ke BRI, para nasabah juga melapor ke Polsek Ngadiluwih. Berdasarkan data polisi, sedikitnya ada banyaj nasabah yang mengalami 'pencurian uang' tabungan.
"Kami sudah berkoodinasi dengan Kepala Unit BRI Ngadiluwih. Data mereka, ada 33 nasabah yang membuat laporan ke kepolisian karena mengalami pengurangan uang tabungan di ATM. Jumlahnya bervariatif, sekitar Rp 5 jutaan," kata Kapolsek Ngadiluwih AKP Shokib Dimyati.
Para nasabah yang mengalami pengurangan uang di ATM umumnya mendapatkan pesan SMS dari BRI center. Isi SMS tersebut menjelaskan, bahwa baru saja melakukan transaksi keuangan.
Seperti nasabah atas nama Elfina, asal Teratai, Ngadiluwih. Dia mengetahui, tabungannya berkurang Rp 500 ribu setelah menerima pemberitahuan SMS pada Minggu (11/3) pukul 21.00 WIB.
"Biasanya setelah transaksi keuangan, memang mendapatkan SMS dari BRI Center. Tadi malam saya dapat SMS, padahal tidak melakukan transaksi. Akhirnya saya datang ke ATM untuk melakukan pengecekan. Ternyata benar, saldo di ATM berkurang Rp 500 ribu," jelas gadis berambut lurus ini.
Kapolsek Ngadiluwih mengimbau para nasabah BRI untuk tetap tenang. Sebab, terkait persoalan ini BRI mengatakan bertanggung jawab. Kini BRI Unit Ngadiluwih tengah melakukan pendataan terhadap jumlah nasabah yang mengalami penyusutan uang di ATM.
Sementara itu dikonfirmasi sejumlah wartawan, Pimpinan BRI Cabang Kediri Dadi Kusnadi membenarkan adanya dugaan pembobolan uang nasabah di dalam ATM. Pihaknya masih melakukan proses pendataan seluruh nasabah yang melakukan komplin dan menyelidiki kasus kejahatan ini.
"Karena ini teknis, kami tidak tahu tiba-tiba uang nasabah hilang begitu saja. Maka kami lapor ke pusat. Kami duga ini adalah skimming, yaitu, ada penyadapan data nasbaah. Sehingga pada waktu transaksi PIN-nya bocor," ujar Dadi Kusnadi di Kantor BRI Cabang Kediri.
Ditambahkan Dadi, melihat nominal uang nasabah yang diambil secara misterius itu tidak bulat, maka ditengarai bahwa pengambilan uang ini dilakukan dari luar negeri.
Diakui olehnya, pembobolan ATM nasabah ini, sebenarnya sudah berlangsung beberapa waktu terakhir. Hampir setiap hari, customer service (CS) BRI Cabang Kediri menerima komplain dari masyarakat. Jumlah saldo mereka yang berkurang antara Rp 2-3 juta.
"Setelah kejadian itu, satu bulan lalu, tim melakukan penertiban dan pembersihan barang kali ada hal-hal yang mencurigakan apa itu. Sejak tanggal 19 Februari kami melakukan penertiban tiap hari, petugas kami memastikan bahwa sudah clean dari alat skimmer di mesin ATM," jelasnya.
BRI Cabang Kediri berjanji akan mengembalikan uang nasabah yang hilang akibat kejahatan ini secara utuh. Mekanismenya yakni nasabah melakukan pengaduan ke CS BRI kemudian menyampaikan nomor rekening, jumlah nominal uang yang hilang.
"Data nasabah yang komoplain tadi, kemudian kita beri kode trouble ticket. Kita sampaikan ke kantor pusat untuk diproses, beberapa hari kemudian uangnya kembali," janjinya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaNasabah di Jawa Timur kehilangan saldo rekening hingga Rp1,4 miliar, setelah membuka sebuah undangan pernikahan berformat APK di whatsapp
Baca SelengkapnyaFriderica menyebut, pihak BTN wajib bertanggung jawab jika terbukti terdapat kesalahan di pihak bank.
Baca SelengkapnyaKabar itu diunggah akun Rama News (instagram.com/ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video
Baca SelengkapnyaPeristiwa pencurian itu terjadi pada Senin (6/11) kemarin. Kasus ini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini yang bersangkutan sulit dihubungi. Hal tersebut juga yang mendorong para orang tua melakukan aksi yang isinya menuntut agar uang mereka kembali.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaNasabah yang mengaku korban bukan tipe masyarakat yang buta finansial.
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaBRI buka suara soal video viral penarikan uang Rp100 ribu di ATM yang keluar justru Rp50 Ribu dan Rp2ribu.
Baca SelengkapnyaIbu tersebut rupanya korban kebakaran Pasar Kliwon, Solo.
Baca Selengkapnya