Uang triliunan Taat raib, DPR pertanyakan kinerja Polda Jatim
Merdeka.com - Komisi III DPR sambangi Mapolda Jawa Timur di Jalan A Yani, Surabaya, Sabtu (8/10). Mereka menanyakan raibnya triliunan rupiah uang milik Taat Pribadi yang disimpan dalam bunker yang ada di Padepokan Dimas Kanjeng, di Probolinggo.
Hilangnya uang triliunan itu diketahui ketika pihak Polda Jawa Timur melakukan rekonstruksi pembunuhan dua pengikut Taat, yaitu Ismail dan Abdul Gani, pada 3 Oktober lalu.
Saat melakukan penggeledahan, polisi tidak menemukan bungker berisi uang triliunan. Tapi hanya menemukan kuitansi mahar, benda-benda pusaka dan uang jutaan rupiah pecahan Rp 100 ribu.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Kenapa DPR RI apresiasi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa tersangka korupsi timah? Berikut daftar 16 tersangka korupsi tata niaga timah: 1. Harvey Moeis, perpanjangan tangan PT RBT2. Helena Lim, crazy rich PIK atau Manajer PT QSE3. Toni Tamsil (TT), pihak swasta4. Achmad Albani (AA) selaku Manager Operasional Tambang CV VIP dan PT MCM5. Tamron (TN) alias AN selaku Beneficial Ownership CV VIP dan PT MCM6. EE alias EML selaku Direktur Keuangan PT Timah tahun 2017-20187. MRPT alias RZ selaku Direktur Utama PT Timah tahun 2016-2021 8. HT alias ASN selaku Direktur Utama CV VIP9. MBG selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang10. SG alias AW selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang11. RI selaku Direktur Utama (Dirut) PT SBS12. BY selaku mantan Komisaris CV VIP13. RL selaku General Manager PT TIN14. Reza Andriansyah (RA) selaku Direktur Business Development15. Suparta (SP) selaku Dirut PT Refined Bangka16. ALW selaku Direktur Operasional tahun 2017, 2018, 2021 dan Direktur Pengembangan Usaha tahun 2019 s/d 2020 PT Timah Tbk.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
Terkait masalah inilah anggota dewan yang dipimpin Desmon J Mahesa menemui Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiaji.
Sesampainya di Surabaya, para anggota dewan ini langsung menggelar pertemuan tertutup dengan kapolda di Ruang Rupatama Mapolda Jawa Timur.
Dalam pertemuan itu, para anggota dewan meminta proses penyidikan kasus pembunuhan dua pengikut Taat ini berlangsung transparan.
Komisi III juga mempertanyakan kinerja polisi yang gagal menyita dan menemukan uang Taat. Padahal, uang triliunan yang raib ini merupakan barang bukti aksi penipuan Taat, dengan modus penggandaan uang.
Desmon mengatakan, polisi harus serius menangani masalah ini. Agar, persoalan raibnya uang triliunan milik Taat ini tidak memunculkan spekulasi dan fitnah di masyarakat.
"Jangan-jangan ada orang-orang tertentu yang sengaja menghilangkan dan menguapkan barang bukti ini," kata Desmon berandai-andai.
Kalau itu penipuan, lanjut dia, berapa banyak uang asli yang sudah diamankan? Dan apakah itu akan jadi barang bukti?
"Jangan sampai uang yang asli menguap, sementara uang yang palsu jadi barang bukti. Itu juga kesimpulan dari hasil kunjungan komisi III di Jawa Timur beberapa waktu lalu," sambung Desmon.
Sementara Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiaji menegaskan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
"Tadi sudah dijelaskan semua. Kita masih melakukan pencarian. Semua masih dalam penyelidikan," tegas kapolda.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka ini hasil koreksi dari perkiraan kerugian sebelumnya, yakni Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaSahat dijerat dengan pasal 12 a juncto pasal 18 undang-undang RI nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung (MA) sebelumnya lewat putusan kasasi telah mengetuk vonis bebas untuk dua terdakwa yakni Johannes Rettob dan Silvy Herawati.
Baca SelengkapnyaAdapun uang dan barang tersebut ditemukan penyidik di sejumlah lokasi sejak 8 Juli lalu.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu dilaksanakan pada 20 November sampai dengan 24 November 2023.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaDia disebut tidak mengetahui potensi kekayaan alam di wilayah yang dipimpinnya itu.
Baca SelengkapnyaWakil ketua komisi III DPR itu dibuat gregetan, merasa penangkapan dilakukan BNN justru disebut kabar bohong oleh Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Bangkalan, Fatkurrahman membenarkan soal adanya aktivitas penggeledahan itu.
Baca Selengkapnya