Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UB tak beri bantuan hukum kepada mahasiswi tersangka pembunuh bayi

UB tak beri bantuan hukum kepada mahasiswi tersangka pembunuh bayi Ilustrasi Bayi Meninggal. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Universitas Brawijaya (UB) Malang tidak memberikan pendampingan hukum kepada mahasiswi yang tengah terjerat dugaan kasus pembunuhan bayi yang baru dilahirkannya. Mahasiswi UB dengan inisial PWA (21) tengah menjalani proses hukum atas kasus tersebut.

"Untuk perlindungan hukum, secara institusi kami tidak memberikan tetapi secara personal menyarankan untuk meminta bantuan hukum," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Universitas Brawijaya (UB) Pranata Lia Pratami saat konferensi pers, Kamis (6/4).

Lia, demikian kerap dipanggil, mewakili pihak kampus menggelar konferensi pers terkait kesimpangsiuran pemberitaan media terkait kasus tersebut. Pihaknya membenarkan bahwa PWA sebagai mahasiswi semester 6 di kampusnya.

"Tetapi kejadian ini di luar kita sebagai institusi. Ini murni lebih ke personal, ketimbang ke institusi. Saat ini yang saya dengar, yang bersangkutan sedang menjalani penyidikan Kepolisian," katanya.

Tindakan yang dilakukan oleh PWA bersifat personal dan di luar urusan kampus. Kendati demikian, pihak kampus belum akan mengambil tindakan sebelum keluar keputusan pengadilan yang bersifat tetap.

"Statusnya masih sebagai mahasiswa dan masih terlalu dini untuk memberikan pernyataan apakah kampus akan melakukan tindakan. Karena kasusnya masih panjang, sampai menunggu inkrah baru nanti bisa memberikan penyataan (sikap)" katanya.

PWA melahirkan bayinya secara mandiri di kamar indekosnya di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Usai dilahirkan, diduga bayi tersebut dimasukkan ke dalam sebuah tas rangsel, sehingga saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Pemilik indekos awalnya menaruh curiga setelah mendengar tangisan seorang bayi dari dalam kamar pelaku. Tetapi setelah ditanyakan, pelaku tidak mengakuinya dan menunjukkan sikap penuh kecurigaan.

Pemilik indekos didampingi Ketua RT setempat, selanjutnya menggeledah kamar tersebut dan menemukan bayi laki laki yang diletakkan dalam sebuah tas dengan kondisi sudah meninggal dunia. Bayi tersebut terbungkus tas plastik dan menunjukkan belum lama dilahirkan.

Polisi telah menetapkan PWA (21) sebagai tersangka dugaan pembunuhan bayi dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

"Sudah kami tetapkan tersangka sejak dua hari kemarin (Minggu) setelah kejadian," kata AKP Heru Dwi Purnomo, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kota Malang, Selasa (4/4). (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahasiswi dan Bayinya Tewas Seusai Aborsi di Lubuklinggau, Polisi Temukan Fakta Baru
Mahasiswi dan Bayinya Tewas Seusai Aborsi di Lubuklinggau, Polisi Temukan Fakta Baru

Polisi menemukan percakapan korban dengan pacarnya yang tinggal di Palembang melalui WhatsApp.

Baca Selengkapnya
Kubu Korban Tak Ambil Pusing Bantahan Rektor Nonaktif UP Terkait Pelecehan: Hormati Proses Hukum!
Kubu Korban Tak Ambil Pusing Bantahan Rektor Nonaktif UP Terkait Pelecehan: Hormati Proses Hukum!

Kuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P

Baca Selengkapnya
Mahasiswi Unsri Tewas Usai Minum Obat Aborsi, Kekasih Jadi Tersangka
Mahasiswi Unsri Tewas Usai Minum Obat Aborsi, Kekasih Jadi Tersangka

Aparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan menetapkan kekasih mahasiswi Universitas Sriwijaya yang tewas usai mengkonsumsi pil aborsi sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Diduga Aborsi, Mahasiswi dan Bayinya Ditemukan Tewas di Indekos
Diduga Aborsi, Mahasiswi dan Bayinya Ditemukan Tewas di Indekos

Korban HL tergeletak di ruang tamu indekos dengan kondisi bersimbah darah.

Baca Selengkapnya
Alasan Faktor Ekonomi, Ibu di Gunungkidul Tega Bunuh Anak Keempat yang Baru Lahir
Alasan Faktor Ekonomi, Ibu di Gunungkidul Tega Bunuh Anak Keempat yang Baru Lahir

Seorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Tabir Kematian Dokter Muda Undip Diduga Bunuh Diri karena Dibully Senior
Mengungkap Tabir Kematian Dokter Muda Undip Diduga Bunuh Diri karena Dibully Senior

Koordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.

Baca Selengkapnya
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku

Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Keluarga dr Aulia Risma Minta Kemendikbudristek Turun Tangan Ungkap Dugaan Perundungan di PPDS Undip
Keluarga dr Aulia Risma Minta Kemendikbudristek Turun Tangan Ungkap Dugaan Perundungan di PPDS Undip

Pihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.

Baca Selengkapnya
Misteri Catatan Bahasa Mandarin di Balik Mahasiswi Untar Bunuh Diri Terungkap, Ternyata Ini Maknanya
Misteri Catatan Bahasa Mandarin di Balik Mahasiswi Untar Bunuh Diri Terungkap, Ternyata Ini Maknanya

Polisi masih mendalami motif dari korban yang menjatuhkan diri lantai enam gedung kampus itu.

Baca Selengkapnya
3.000 Dosen UI Siap Bantu Pengusutan Kasus Mahasiswa Bunuh Junior
3.000 Dosen UI Siap Bantu Pengusutan Kasus Mahasiswa Bunuh Junior

Bantuan ditawarkan untuk membongkar kasus pembunuhan mahasiswa UI tersebut.

Baca Selengkapnya
Keluarga Yakin Mahasiswa Unair Tewas Bunuh Diri Setelah Baca Surat Wasiat Korban
Keluarga Yakin Mahasiswa Unair Tewas Bunuh Diri Setelah Baca Surat Wasiat Korban

Keluarga meluruskan meluruskan kematian Mahasiswa Unair bukan karena pembunuhan.

Baca Selengkapnya
Mendikbud Pilih Diam saat Heboh Kasus Bully di Kampus Picu Mahasiswi Kedokteran Bunuh Diri
Mendikbud Pilih Diam saat Heboh Kasus Bully di Kampus Picu Mahasiswi Kedokteran Bunuh Diri

dr Aulia diduga bunuh diri di indekos Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, karena dibully senior pada Agustus 2024.

Baca Selengkapnya