UI Buka Suara soal Perilaku Onar Yudo Andreawan, Dosennya Sangat Sabar Menghadapi
Merdeka.com - Nama Yudo Andreawan viral di media sosial. Dia kerap mengamuk di tempat umum. Hingga akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dalam kasus penganiayaan dan pencemaran nama baik.
Rupanya, Yudo adalah mahasiswa S2 Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Hal ini dibenarkan oleh pihak UI.
"Benar, yang bersangkutan merupakan mahasiswa kami dari Magister Ilmu Hukum," kata Kepala Humas dan KIP UI Amelita Lusia saat dikonfirmasi, Sabtu (15/4).
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
-
Siapa yang viral? Belum lama ini, aksi seorang wanita yang memberi kejutan pergi umrah untuk semua karyawannya viral di TikTok.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Mengapa Aliando Syarief menjadi viral? Viral Berkat Akting dan Paras Dengan cepat nama Aliando menjadi viral berkat kemampuan akting dan parasnya yang amat tampan.
-
Kenapa Andi Agung menarik perhatian netizen? Andi Agung menarik perhatian setelah memberikan uang panai sebesar 1,5 miliar rupiah kepada Nia dalam acara lamaran dan pertunangan baru-baru ini.
-
Siapa yang membuat curhatan viral? Hingga kini curhatan yang diunggah oleh pemilik akun TikTok @angzah22_ ini banjir dukungan.
Amelia mengatakan, kampus sebelumnya telah berupaya melakukan pendekatan, dan penanganan. Salah satunya diberikan keputusan untuk melakukan cuti akademik agar Yudo menjalani pengobatan mental.
"Memfasilitasi mahasiswa dengan kondisi seperti Yudo. Saat ini, yang bersangkutan diberikan cuti akademik," jelasnya.
Percakapan Yudo dan Dosennya
Di media sosial, percakapan WhatsApp Yudo sempat beredar luas. Di situ, Yudo berbincang dengan Dr Ratih Lestarini, Ketua Program MIH FHUI.
Sang dosen sangat sabar menghadapi Yudo. Dalam percakapan itu, Yudo terlihat meminta penjelasan lebih lanjut soal cuti kuliah yang diberikan kampusnya tersebut.
"Assalamualaikum Bu Ratih, saya Yudo Andreawan bu, MIH genap 2020. Ijin bertanya bu, maaf saya mendapatkan forward info cuti kuliah dari mas Aung. Itu maksudnya gimana yah bu, mohon penjelasan dari ibu," tulis Yudo Andreawan dari tangkapan layar berisi pesannya kepada Ratih yang diunggah melalui akun Twitter @Bombomskii1, Jumat (14/4).
Tak butuh waktu lama, Ratih selaku Ketua Program MIH FHUI memberikan jawabannya dengan bijak pada Yudo Andreawan. Menurutnya, cuti kuliah itu diberikan agar Yudo Andreawan bisa fokus melakukan penanganan untuk kesehatan mentalnya.
"Iya Yudo. Kemarin saya dapat info dari dekan kalau dekan mengeluarkan SK cuti untuk Yudo. SK itu berdasarkan (lihat bagian menimbang): hasil rapat kode etik Dewan Guru Besar dan Pimpinan FHUI dan keluhan mahasiswa," ujar Ratih.
"Dari hasil rapat tersebut Yudo dicutikan studinya dulu karena dinilai Yudo sudah sulit untuk berinteraksi dengan dosen. Diharapkan Yudo bisa treatment kesehatan mental (emosi) dulu. Setelah sehat aktif kembali. Jadi seharusnya Yudo ikuti dulu ya," sambungnya.
Usai menerima penjelasan itu, Yudo Andreawan langsung menanyakan nasib tesis miliknya yang masih berlangsung. Dirinya juga mengaku bahwa kesehatan mentalnya sudah membaik.
"Untuk kesehatan mental saya sudah jauh lebih better bu Ratih," ujar Yudo Andreawan dalam salah satu potongan pesannya.
"Ibu kan ketemu saya dengan Mas Adit. Memang di bagian menimbang mewajibkan saya mengurus administrasi dari psikiater atau SPKJ," sambungnya.
Namun, Ratih mengetahui bahwa Yudo Andreawan sebenarnya baru saja mengamuk dalam area kampus. Dirinya pun mempertegas itu pada Yudo.
"Kemarin kamu ngamuk lagi kan? Hayo," kata Ratih kepada Yudo Andreawan.
"Di Salemba iya bu. Ada yang nyelonong saya lagi ngomong. Tapi kontekstual kok. Di ruang rektorat lantai 5. Masa gara-gara itu saya dipaksa cuti bu? Saya mau lulus cepat," jawab Yudo Andreawan.
Minta Yudo Cuti
Mendengar jawaban Yudo Andreawan, Ratih mengungkapkan, dirinya merasa kasihan pada mahasiswanya itu. Namun, dirinya tahu jikalau Yudo Andreawan butuh fokus pada penanganan kesehatan mentalnya dulu.
"Yudo, dengar ibu ya. Ibu kasihan sama kamu. Kamu itu perlu penanganan psikolog or psikiater Do. Biar bisa mengendalikan emosimu. Teman mahasiswa takut Do kalau kamu begitu terus, dan itu mengganggu sekali. Jadi cobalah kamu berobat dulu. Belajar pakai internet," ujar Ratih.
Ratih pun menjelaskan, Yudo Andreawan sudah sempat difasilitasi bertemu dengan psikolog klinis dari Universitas Indonesia. Namun, dirinya tidak hadir.
Yudo Andreawan kemudian menyebut dirinya dipaksa ke rumah sakit jiwa oleh ayahnya. Hal itulah yang kemudian membuat dirinya mengamuk kesekian kali.
"Makanya kamu berobat ya. Ini demi kebaikanmu. Masa depanmu Do. Kalau sehat kan bisa lanjut (studi). Cuti tidak dihitung masa studi," kata Ratih.
Sekadar informasi, mengutip situs Universitas Indonesia Ratih Lestarini ini adalah menjadi Staf Pengajar Bidang Ilmu Hukum Pembangunan dan Masyarakat FHUI sejak tahun 1986.
Jejak pendidikan, Ratih memperoleh gelar Magister Hukum pada tahun 1985, gelar Magister Hukum pada tahun 2000 dan gelar Doktor Ilmu Hukum pada tahun 2014. Ratih memperoleh gelar tersebut dari FHUI.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan keterangan dalma video, yang bersangkutan kerap teriak-teriak tidak jelas.
Baca SelengkapnyaEks Polwan Viral diamankan oleh warga ke RSJ karena dinilai meresahkan.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaSupriyani harus mendekam dipenjara usai dijadikan tersangka atas tuduhan menganiaya siswa diduga anak polisi.
Baca SelengkapnyaRektor meminta Civitas setop memberikan komentar dan tak terpancing karena masalah ini sedang ditangani polisi.
Baca SelengkapnyaSelebrasi pasca ujian menggunakan banner sudah jadi kebiasaan umum di masa sekarang ini.
Baca SelengkapnyaUndip menyayangkan penghentian sementara praktik Dekan FK Undip tersebut.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaPenghentian aktivitas klinis Yan Wisnu Prajoko untuk memperlancar proses investigasi kematian mahasiswi Program Studi Dokter Spesialis (PPDS) Undip Aulia Risma.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaRektor UNS menegaskan untuk tetap tegak lurus mematuhi hukum yang berlaku.
Baca Selengkapnya