Ujian akhir dites rambut, mahasiswa positif narkoba batal diwisuda
Merdeka.com - Tak hanya memberlakukan tes urine, darah, dan rambut bagi calon kepala daerah, Badan Narkotika Nasional (BNN) berencana memberlakukan hal yang sama di perguruan tinggi. Jika terbukti menggunakan narkoba, mahasiswa yang sudah menyelesaikan masa studinya tidak bakal diwisuda dan menyandang gelar sarjana.
Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso mengaku sudah membicarakan wacana ini dengan kementerian terkait dan sejumlah perguruan tinggi. Langkah tersebut sebagai salah satu bentuk pencegahan dan pemberantasan jaringan narkoba.
"Untuk kepala daerah, kita dilibatkan oleh KPU untuk pelaksanaan tes. Urine, darah, dan rambut dilakukan. Nanti di perguruan tinggi juga begitu," ungkap Budi di Palembang, Selasa (29/3).
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
Secara teknis, kata Budi, setiap mahasiswa akan menjalani sejumlah tahapan tes. Pertama, setiap akan mengikuti ujian semester, mahasiswa wajib mengikuti tes urine. Jika terbukti, yang bersangkutan tidak boleh ikut ujian.
Selanjutnya, pada saat ujian semester kenaikan tingkat tes kembali digelar, namun bertambah menjadi tes urine dan darah. Kemudian, jika akan mengikuti ujian akhir setelah menyelesaikan masa studinya, setiap mahasiswa wajib dites lengkap mulai dari urine, darah, hingga rambut.
"Jika positif pakai narkoba, tidak bakal dilantik jadi wisuda dan tidak dapat gelar sarjana. Belum lagi hukum pidana disanksi. Itu yang bakal dilakukan," tegasnya.
Menurut Budi, kalangan mahasiswa menjadi sasaran empuk jaringan narkoba. Bahkan, baru-baru ini beredar narkoba jenis baru yang berasal dari China dan Taiwan yakni ganja sintetis. Ganja tersebut mulai digandrungi mahasiswa karena harganya murah dan pengaruhnya berkali lipat dibanding ganja asli.
"Kita tidak ingin generasi kita rusak karena narkoba. Kalau tidak dicegah secara dini, makin meluas. Tak satu pun daerah yang bebas dari ancaman narkoba. Jadi atensi kita ke depan," pungkasnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
sudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca Selengkapnya"Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang akan berdampak pada segala aspek kehidupan."
Baca SelengkapnyaRata-rata pengunjung kelab malam berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaMenurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaPengecekan tes urine tersebut merupakan bentuk antisipasi dari Polres Metro Jaksel.
Baca SelengkapnyaPegawai Dinas Pemberdayaan Desa (PMD) Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dites urine mendadak. Hasilnya, dua orang dinyatakan positif narkoba.
Baca SelengkapnyaRuruh menyampaikan segala usaha perbaikan perilaku akhirnya gagal. Justru malah melakukan pelanggaran sidang disiplin sampai lima kali.
Baca SelengkapnyaKepolisian Polda Bali memecat atau melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada 17 polisi yang terlibat narkotika di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaKapolres Salatiga secara simbolis mencoret foto sebagai tanda pemberhentian polisi yang bertugas.
Baca SelengkapnyaSM hanya diwajibkan menjalani rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel.
Baca Selengkapnya