Ulama di Garut uji kemampuan Dedi Mulyadi
Merdeka.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mendapatkan tantangan dari para Kiai Nahdlatul Ulama dalam kegiatan Halaqah Kebangsaan yang digelar Minggu (17/9), di Pesantren As-Sa’adah, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Tantangan ini muncul menyusul pernyataan Dedi yang mengatakan bahwa akar paham radikalisme dan intoleransi adalah tercabutnya masyarakat dari akar Islam kultur, yang selama ini diajarkan oleh para pendahulu.
Di antara kultur yang hari ini hilang menurut Dedi adalah mata pencarian di pedesaan yang tadinya berbasis pertanian dan kehutanan, namun karena perubahan gaya hidup, berubah dari kultur produksi menjadi konsumsi.
-
Apa yang terjadi di Sukamulya, Garut? Dari hasil pantauan, retakan membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Terlihat retakan juga membesar, dan membelah tanah-tanah di sekitar permukiman warga sehingga tidak layak untuk ditinggali.
-
Siapa yang meresmikan PLUT-KUMKM di Pasuruan? Walikota Pasuruan H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meresmikan gedung PLUT dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Koperasi dan UMKM di Kota Pasuruan.
-
Dimana Gubernur Kalimantan Selatan mengunjungi pesantren? Turdes Sahbirin Noor dilanjutkan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpres) Darussalam Martapura yang telah banyak melahirkan ahli Al-Qur’an yang hebat dan tersebar di seluruh dunia.
-
Kenapa Gubernur Kalimantan Selatan mengunjungi pesantren? Pada kesempatan tersebut, Sahbirin mengajak ratusan santri untuk meniru akhlak dari Rasulullah SAW.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14. Ia bergerak mengenalkan Islam ke wilayah barat pulau Jawa melalui semenanjung Malaka hingga ke pelabuhan Nagari Singapura yang saat ini merupakan wilayah Cirebon, Jawa Barat.
-
Dimana Mbah Mulyadi mendirikan masjid? Pada 1674, Mbah Mulyadi mendirikan masjid di Kampung Jetis dan diberi nama Masjid Jamik Al-Abror.
Para kiai yang merupakan para pengurus Majelis Wakil Cabang PCNU Kabupaten Garut kemudian bertanya kepada Dedi, tentang bagaimana teknis kebijakan yang bisa dilakukan dalam rangka pengembalian kultur tersebut.
"Tadi dalam paparan Bapak, katanya karena kehilangan akses terhadap ekonomi dalam hal ini mata pencaharian, orang kemudian bisa berubah menjadi radikal dan intoleran karena tekanan psikologi. Nah, bagaimana mengembalikan akses ekonomi itu kepada masyarakat?" tanya Kiai Anwar dari Wanaraja, Garut.
Menjawab pertanyaan tersebut, Dedi berkaca kepada kebijakan yang telah dia lakukan di Purwakarta. Menurut dia, Purwakarta memiliki sebuah kampung bernama 'Kampung Tajur Kahuripan' yang terletak di wilayah Kecamatan Bojong.
Kampung ini memiliki karakteristik kesundaan dengan desain rumah panggung 'julang ngapak', lengkap dengan sumber mata pencarian masyarakat bidang pertanian dan kehutanan.
"Masyarakat di sana itu selain mendapatkan sumber ekonomi dari pertanian, juga menjaga hutan. Hutan ditanami, bukan dibabat habis. Masyarakat kota kemudian ramai datang ingin melihat. Mereka diajarkan bertani dan menginap di rumah-rumah warga. Ini sumber pendapatan bidang pariwisata, masyarakat juga hidup dari sana, tukang opak laku, tukang liwet laku, jadi sumber pendapat ekonomi warga sekitar," kata Dedi menjelaskan.
Selain itu, agar kondisi hutan tetap terjaga, Dedi mengusulkan agar warga yang tinggal di sekitar hutan diangkat menjadi Tenaga Harian Lepas (THL) oleh pemerintah. Mereka bertugas menanam dan merawat tanaman yang berada di hutan, sehingga tidak merambah hasil hutan dan berakibat kegundulan hutan tersebut.
"Warga sekitar itu digaji oleh pemerintah, diangkat menjadi Tenaga Harian Lepas sehingga hutan tetap terpelihara, mereka bertugas menjaganya," tandasnya.
Jawaban dari Wakil Ketua PCNU Purwakarta ini sontak disambut riuh tepuk tangan dari para kiai yang hadir. Mereka mengapresiasi kebijakan Dedi sebagai Bupati Purwakarta dan berharap kebijakannya diterapkan dalam wilayah yang lebih besar. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para jemaah pun ikut mendoakan Musyafaur dalam kontestasi sebagai Calon Wakil Bupati Bogor.
Baca SelengkapnyaJajaran TPN Ganjar-Mahfud pun memberikan penghormatan baik lewat tepuk tangan hingga simbol tiga jari.
Baca SelengkapnyaAda pun 7 poin penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah untuk kemaslahatan bangsa.
Baca SelengkapnyaGus Ipul juga berpesan kepada kontingennya untuk tetap terus mempromosikan kota Pasuruan dan memperkenalkan Payung Madinah, ikon kota Pasuruan.
Baca SelengkapnyaDeretan ulama dan kiai menempati berbagai posisi dalam struktur TKN Prabowo-Gibran seperti Dewan Pembina, Pengarah dan Penasihat.
Baca SelengkapnyaGus Ipul juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah Kota Pasuruan terus berbenah dalam mewujudkan Kota Pasuruan menjadi kota yang maju.
Baca SelengkapnyaMasa kampanye memasuki hari ke 43 sejak berlangsung 28 November 2023.
Baca SelengkapnyaLuluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim sowan sekaligus minta restu kiai kharismatik KH Agoes Ali
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo sowan ke KH Idris Hamid, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan dan KH Muhammad Syaeful Huda, Pengasuh Ponpes Nurul Islam Pasuruan.
Baca SelengkapnyaKutai Timut jadi ruan rumah Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Tarung Derajat piala Wakil Bupati Kutai Timur II.
Baca SelengkapnyaRatusan ulama dan kiai tersebut berasal dari 35 kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan dengan Abu Kuta Krueng itu, Abdul Halim turut didampingi anggota DPR RI Irmawan dan Ruslam M Daod.
Baca Selengkapnya