Ulil Abshar ditolak hadiri seminar di UIN Suska
Merdeka.com - Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdala terpaksa balik kanan kembali ke Jakarta menyusul adanya penolakan saat akan menghadiri Seminar Internasional bertajuk 'Demokrasi Di Negara-negara Muslim'. Acara dibuat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ushulluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Khasim (Suska) Provinsi Riau.
Politikus Partai Demokrat ini, tiba di Pekanbaru pada Sabtu (19/10) malam. Materi seminar yang telah disiapkannya untuk disampaikan di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Suska, Minggu (20/10) pukul 13.00 Wib terpaksa dibatalkan. Pembatalan tersebut atas permintaan Dekan Fakultas Ushulludin, Dra Salmiatiyeli MAg.
"Memang ada penolakan atas kehadiran Mas Ulil. Kepada kami, penolakan itu juga disampaikan. Jadi, ibu dekan menyampaikan langsung kepada mas Ulil di ruangannya," kata Bustomi, Gubernur BEM Ushulluddin yang juga Ketua Panitia Pelaksana Seminar Internasional, Minggu (20/10).
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa Ulama menyerang Uleebalang? Bagi para kaum ulama, hal ini tidak dapat ditoleransi lagi serta menambah keyakinan bahwa kaum Uleebalang itu benar-benar bermaksud untuk mengembalikan kekuasaan Belanda ke Aceh.
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Apa itu Si Ulil? Saat ini, roller coaster tersebut kembali bisa dijumpai di area Kings Fun World dalam mal, sebagai salah satu media nostalgia yang seru. Nostalgia Banget, Mal di Bandung Ini Hadirkan Wahana Roller Coaster Legendaris Andalan Warga di Tahun 1990 Sedikit jumlahnya mal yang masih mempertahankan wahana legendaris sejak puluhan tahun silam. Namun, salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung, Jawa Barat, justru kembali menghadirkannya sebagai daya tarik nostalgia.Adalah The Kings Shopping Center yang berlokasi di Jalan Kepatihan No.17, Balonggede, Kecamatan Regol. Di sini, ada berbagai wahana yang bisa dinikmati bersama anggota keluarga, termasuk roller coaster legendaris bernama Si Ulil.
-
Apa yang terjadi pada madrasah? Pengadilan India mengeluarkan larangan efektif terhadap sekolah-sekolah madrasah agama Islam di Negara Bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu negara bagian dengan populasi terpadat di India.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
Akhirnya, terang Bustomi, seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa itu, berlangsung tanpa dihadiri Ulil. Menurut Bustomi, sejak surat peminjaman tempat dilayangkan ke pihak Rektorat UIN, penolakan itu sudah muncul. Bahkan, kemarin (Sabtu) penolakan tersebut semakin menguat dengan adanya ancaman dari pihak luar kampus.
"Melalui SMS ada, bahkan disampaikan langsung ke kami," katanya lagi.
Sementara itu, Ulil Abshar menyampaikan kekecewaannya atas kejadian tersebut. "Kejadian ini sangat disayangkan. Prinsip dunia kampus adalah kebebasan berbicara untuk ditelaah. Inikan panggung akademik dan ilmiah, bukan dakwah," ungkap Ulil.
Meskipun pihak yang menolak tidak menyampaikan secara langsung, Ulil berharap pihak kampus seharusnya tidak takut atas adanya ancaman. Menurutnya, kampus adalah ruang diskusi maupun debat paling adil.
"Bahkan, panitia juga mengundang pembicara lain yang tidak setuju dengan pendapat saya. Saya ga berharap UIN menjadi seperti ini. Khairuddin Nasution, salah satu pendiri UIN, adalah orang yang membawa orientasi penting dalam pemikiran Islam yang terbuka," keluh Ulil.
Terkait alasan penolakan yang diduga berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang melarang adanya paham Pluralisme, Sekulerisme dan Liberalisme, Ulil berpandangan bahwa Fatwa tersebut bukanlah produk hukum positif.
"Memang, Fatwa MUI Tahun 2005 tentang paham tersebut ada. Itu merupakan Legal Opinion dari para sarjana muslim. Namun, legal opinion bukanlah produk negara. Bahkan, Nahdatul Ulama (NU) saja berpandangan berbeda dengan fatwa itu," terang Ulil.
Meskipun menghormati keputusan Dekan Ushulluddin yang diakuinya berada pada posisi sulit, Ulil sangat berharap, budaya debat dan diskusi tak boleh dipengaruhi oleh tekanan atau ancaman apapun. Ia khawatir, jika kejadian serupa terus menerus terjadi, bahkan menjadi Trend, maka, maka akan membentuk watak mahasiswa yang tidak terbuka atau ekslusif.
"Kejadian seperti ini bisa lebih membahayakan watak mahasiswa. Namun, seandai acara berani diteruskan, dan saya dikritik keras, saya akan tanggapi. Karena dalam debat, intinya ada pertukaran gagasan," ungkapnya.
Ditemui dilokasi yang sama, pembicara lainnya, Abdul Halim Mahaly, Pengamat Internasional dari Riau yang juga merupakan penulis buku 'Membedah Ambisi Global AS', juga mengaku prihatin atas kejadian ini.
"Kita nampaknya belum siap berbeda. Saya khawatir, pikiran kita akan semakin eksklusif," tambahnya.
Dihubungi terpisah, Dekan Fakultas Ushulluddin, Dra Salmiatiyeli MAg, membenarkan adanya penolakan tersebut sehingga pihaknya memutuskan agar Ulil Abshar jangan hadir saat seminar.
"Demi keamanan. Kita memilih menjauhi masalah tersandung hukum. Karena pihak yang menolak mengatakan akan melakukan aksi demo dan keributan jika Pak Ulil tetap hadir," ungkap Salmiatiyeli saat dihubungi melalui sambungan selulernya.
Salmiatiyeli mengaku, penolakan tersebut tak disampaikan langsung pada dirinya. "Saya dengar ada yang nolak. Katanya dari Ormas (Organisasi Kemasyarakatan)," kata Salmiatiyeli.
Meski demikian, tambah Salmiatiyeli, pihaknya telah meminta maaf kepada Ulil Abshar atas peristiwa tersebut.
Diketahui, Seminar yang mendatangkan Ulil tersebut, awalnya digagas oleh Fakuktas Hukum Syariah. Namun, karena tidak disetujui oleh pihak Dekanat, maka, gagasan tersebut diusulkan kepada Fakultas Dakwah. Lagi-lagi, Dekan Fakultas tersebut, Akbarizan, yang merupakan Ketua Bidang Dakwah MUI Provinsi Riau menolak dengan tegas.
Akhirnya, gagasan tersebut diterima dan direncanakan oleh Fakultas Ushulluddin meskipun akhirnya Ulil terpaksa balik kanan pulang ke Jakarta pada saat kegiatan. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Sumbar diusir saat hendak memberikan pengarahan ke mahasiswa baru.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dilarang menjadi pembicara dalam diskusi UGM
Baca SelengkapnyaPembekuan BEM FISIP akibat dari penggunaan diksi pada karangan bunga yang dianggap tidak sesuai dengan kultur akademik.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.
Baca SelengkapnyaRocky tidak habis pikir, dirinya bertahun-tahun mengajar di sekolah Megawati Soekarnoputri mengedukasi tentang pikiran bangsa.
Baca SelengkapnyaKetua Panitia Khalid Muhammad mengatakan Anies batal menjadi pembicara ini dikarenakan Rektorat UGM tidak memberikan izin kegiatan.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini diambil pada Rapat Koordinasi empat Organ UI, yang merupakan wujud tanggung jawab dan komitmen untuk terus meningkatkan tata kelola akademik.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo batal menyampaikan kuliah umum di Universitas Cendrawasih (Uncen) menyusul penolakan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaDPR mengingatkan pihak kampus bahwa undang-undang juga mengizinkan siapa pun di negeri untuk berorganisasi.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan berinisial RS tercatat sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca SelengkapnyaSang dosen mengungkapkan Abigail Manurung tak datang di kelasnya.
Baca Selengkapnya