Ultah bertepatan dengan Sumpah Pemuda, Ganjar dapat surprise

Merdeka.com - Di hari ulang tahunnya yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapatkan pesta kejutan, Selasa (28/10) dini hari. Dalam pesta kejutan tersebut turut bergabung ratusan seniman dan petani yang berasal dari lereng Gunung Merapi, Gunung Andong, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing

Kumpulan seniman dan petani yang menamakan dirinya sebagai Komunitas Lima Gunung ini mendaulat Ganjar untuk memotong tumpeng dan menerima dua buah wayang serangga. Uniknya, dua buah wayang yang diberikan pada Ganjar, adalah wayang bekas digunakan pentas oleh Dalang Sih Agung alias Askan dari Banyumas dengan durasi singkat dalam lakon "Anoman Duto".

Dua buah wayang tersebut masing-masing bertubuh Anoman dengan berwajah Jokowi dan satunya wayang bertubuh Kumbokarno berwajah Ganjar.

Kedua wayang berwajah Jokowi dan Ganjar merupakan wayang yang khusus diciptakan untuk acara bertajuk 'Pentas Putih-Putih' ciptaan seniman Jono Jinjit dari Keron, Lereng Merbabu dari Komunitas Tutup Ngisor pimpinan Sitras Anjilin.

Selain menerima dua wayang tersebut, Ganjar juga mendapat nasi tumpeng dari para seniman dari 40 Dusun dari 17 Desa di kaki lima gunung yang menampilkan berbagai bentuk kesenian di Studio Mendut milik seniman Sutanto Mendut di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu.

Selain ratusan warga sekitar, acara meriah itu juga dihadiri Kepala Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Prasetyo Aribowo, Wakil Bupati Banjarnegara yang juga kader PDI Perjuangan Hadi Supeno, Ketua DPW PKB Jateng Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno yang akrab dipanggil Nanok Tirta.

Usai acara yang digagas secara mendadak itu, Ganjar mengaku sangat terkejut karena dirinya diundang hanya untuk menyaksikan pementasan saja.

"Yang ditampilkan kocak, yang ditampilkan spontan. Terus framenya super gede banget antara yang tradisional dan super modern. Jadi menurut saya, ruangannya boleh kecil tapi makna dan substansinya gede banget. Dan saya tidak menduga, mereka orang-orang seni dan mereka suka berpartisipasi. Soal ultah surprise saja. Saya pikir saya tadi diundang nonton pertunjukan lho. Sampai tadi ada tumpengnya. Saya terharu," selorohnya usai acara.

Seniman Tanto Mendut berharap Ganjar yang mendapatkan amanah dari masyarakat Jawa Tengah sebagai Gubernur bisa tetap menjalankan tugasnya serta bisa menyatu dengan masyarakat ditempatnya memimpin. Meski mendapatkan perlawanan yang keras dari beberapa kelompok yang tidak sejalan dengannya.

"Wis men pener tapi ora disenengi neng Semarang (biarin aja benar tapi tidak disenangi di Semarang). Disini Magelang, yang akan selalu mendukung langkah baik Ganjar yang juga tetap harus kita awasi dan kita kawal bersama," pungkas Tanto Mendut pendek disela-sela pementasan.

'Pentas Putih-Putih' ini dibuka dengan penampilan seni panggung rebana dan tari gunung, pemutaran film dokumenter tentang Wayang Banyumasan. Kemudian dilanjutkan dengan Tari Topeng Iwak, Tari Grasak Petung, Tari Topeng Warangan, Tari Saujana Keron.

Juga ditampilkan seni pertunjukan musik dari Sahabat Lima Gunung yang merupakan perwakilan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang menampilkan Daeng Misbahudin (Selayar), Gondrong Gunarto (Jawa Timur) dengan siter elektriknya dan Anggun yang melantunkan tembang berjudul 'Panca Indera'.