Ultah Iseng Berujung Petaka, 2 Mahasiswa UIN Lampung Tewas Tenggelam
Merdeka.com - Dua mahasiswa UIN Raden Intan Lampung meninggal dunia karena tenggelam di embung belakang Fakultas Tarbiyah, Senin (7/10/2019). Dua korban bernama Azrul Amin (18) dan Ikbal Firmansyah (18) dari Fakultas Tarbiyah Jurusan Matematika.
Dari informasi yang dihimpun, korban Azrul tenggelam karena ingin mengambil sepatu korban yang dilemparkan ke embung oleh korban Ikbal. Kemudian, korban Ikbal tenggelam karena ingin membantu korban Azrul namun mereka berdua tidak keluar lagi dari embung tersebut.
"Iya benar kami dapat informasi ada dua mahasiswa tenggelam. Informasinya satu yang tenggelam tapi temannya ikutan nolong, tapi ikut tenggelam juga," kata Humas Basarnas Lampung, Deni Kurniawan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Seorang pegawai konveksi inisial CSC (38) harus meregang nyawa, setelah jatuh dari dalam lift sebuah rumah konveksi di kawasan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (2/9).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Raden Intan Lampung Prof Wan Jamaluddin, Z, Ph.D menuturkan pihaknya sedang mengumpulkan saksi terkait kejadian tersebut.
"Informasi yang kita dapat dari saksi bahwa salah satu mahasiswa yang meninggal tenggelam tersebut ada yang ulang tahun hari ini dan mereka bermain-main di embung," jelas dia.
Tim Inafis Polresta Bandarlampung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas kematian dua mahasiswa tersebut. Mereka juga mengidentifikasi tepian embung dimana dua korban yang tenggelam bersama ketiga kawannya berada di tempat itu sebelum kejadian.
Diketahui embung tersebut berkedalaman sekitar lima meter.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung, Kompol Rosef Efendi mengaku belum menerima laporan dari keluarga korban terkait kematian dua mahasiswa di embung Kampus UIN Raden Intan Lampung.
"Sampai sekarang tidak ada laporannya," katanya di Bandarlampung, Selasa (8/10).
Dia melanjutkan, meskipun belum terima laporan, namun pihaknya telah memeriksa saksi sebanyak tiga orang. Pihaknya juga telah mendatangi lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kita sudah ke lokasi dan periksa saksi. Keluarga dari korban juga menolak untuk dilakukan otopsi sehingga jenazah dikembalikan ke keluarganya," kata dia.
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Raden Intan Lampung Prof Wan Jamaluddin, Z, Ph.D menuturkan pihaknya sedang mengumpulkan saksi terkait kejadian tersebut. Pihak kepolisian juga sedang mempelajari serta menginvestigasi peristiwa ini.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaDua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca Selengkapnya“Tersangka butuh uang untuk biaya nikah dan kewajiban bayar utang. Kedua tersangka ini saudara kakak adik,” tegas Kompol Imam
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaSeorang taruni Akmil baru saja dikerjai oleh teman-teman seangkatannya. Bukannya kesal, momen ini justru dianggap menjadi pengalaman tak terlupakan untuk dia.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca Selengkapnya