Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Umar Patek: Media sosial efektif sebarkan radikalisasi

Umar Patek: Media sosial efektif sebarkan radikalisasi Umar Patek. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Media sosial (medsos) menjadi alat efektif untuk menyebarkan paham radikalisme. Sejumlah pengikut yang bergabung dengan ISIS (Islamic State in Iraq and Syria), direkrut lewat media.

Terpidana kasus Bom Bali I, Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek mengungkapkan, pola rekrutmen teroris dilakukan dengan apapun yang bisa disentuh. Pendekatan kovensional dilakukan lewat pengajian, tetapi juga memanfaatkan media sosial yang lebih instan.

"Sekarang lebih sering dan efektif lewat media sosial. Tanpa bertemu dengan orang yang direkrut. Disuguhkan isu-isu provokatif. Itu paling efektif. Itu bisa dilakukan dengan Facebook dan lain sebagainya," kata Umar Patek di Malang, Senin (25/4).

Orang lain juga bertanya?

Karena itu, Umar mengingatkan kepada para orangtua untuk selalu dekat dengan anak-anaknya. Memantau aktivitasnya terutama dalam penggunaan smartphone.

"Orangtua harus mengikuti aktivitas anak-anaknya yang menggunakan smartphone, mengikuti juga aktivitasnya di kampus," katanya.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Direktur Wachid Institute, Yenny Wachid. Para pelaku terorisme melakukan pola rekrutmen melalui media sosial dengan kontens yang dikemas sedemikian rupa.

"Tidak pernah mengaji, dari facebook langsung berangkat ke Syiria. Senjatanya sosial media, smartphone. Selfie lebih tajam dari pedang dan itu efektif sekali," kata puteri Presiden Abdurachman Wachid itu.

Lewat medsos, calon sasaran biasanya diberikan gambar-gambar yang terjadi di daerah konflik. Gambar itu digunakan untuk menyentuh perasaan, kendati foto itu juga perlu diuji kebenarannya.

"Ini lho yang terjadi di Syiria, tetapi fotonya ternyata zaman dulu. Orang baca miris langsung berangkat ke Syiria," katanya.

Kontens yang disampaikan bernada propokatif dan ajakan untuk berperang. Kalimat-kalimatnya menyentuh rasa nasionalisme dan membakar jihad.

"Mati sekali sekalian jihad. Mengajak anak muda untuk berperang, yang ditawarkan rasa nasionalisme, dari semula pegang senjata di game, ditawarkan yang beneran. Siapa yang tidak ingin menjadi pahlawan," katanya.

Yenny mencontohkan, seorang anak ada yang berangkat ke Syiria hanya karena teman SD-nya sudah terlebih dahulu ke Syiria. Dia iri karena temannya berpenampilan keren dengan menenteng senjata di depan tank. Tetapi beruntung, ketika sampai di Turki, tersadarkan karena tiba-tiba teringat ibunya.

"Hanya karena ingin saja, seperti temannya. Saudara-saudaraku mari berjihad! Siapa yang tidak tertarik, anak muda mana yang tidak tertarik dengan ajakan-ajakan seperti itu," katanya.

Contoh yang lain, seorang guru sekolah minggu di Amerika Serikat yang mualaf dibujuk untuk berangkat ke Syiria. Lewat media sosial melakukan konsultasi tentang Islam. Namun curiga, saat dilarang salat di sebuah masjid karena berbagai alasan.

Selain contoh tersebut, Yenny juga memiliki data tentang tiga orang mahasiswa di Inggris juga tiba-tiba hilang. Keluarganya dilupakan begitu saja, hanya karena belajar agama melalui media sosial. Sekarang diduga masih di Syiria, sesuai dengan dokumen bandara.

"Ratusan ribu akun-akun digunakan untuk menyebarkan radikalisme dengan berbagai cara agar dapat sasaran baru," tegasnya.

Yenny mengajak masyarakat untuk menghidupkan atau menyemarakan kembali tradisi-tradisi bersosial. Indonesia memiliki budaya halal bi halal dan budaya bertoleransi yang tinggi.

Sementara Ali Gufron mengungkapkan, untuk mencari seorang 'pengantin' bom bunuh diri bukan sesuatu yang sulit. Karena memang dasar pemahaman agama yang terlalu dangkal.

"Saya hanya butuh waktu dua jam untuk menyiapkan pengantin," tegasnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme

Baca Selengkapnya
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja

Tidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial

Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.

Baca Selengkapnya
Puan Tekankan Langkah Strategis Lindungi Anak Muda dari Ideologi Ekstrem
Puan Tekankan Langkah Strategis Lindungi Anak Muda dari Ideologi Ekstrem

Diperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.

Baca Selengkapnya
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme

Menjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.

Baca Selengkapnya
Lawan Radikalisme dan Terorisme, Anak Muda Harus Kreatif Galang Perdamaian di Indonesia
Lawan Radikalisme dan Terorisme, Anak Muda Harus Kreatif Galang Perdamaian di Indonesia

Dia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya
Keluarga Tak Harus Sedarah, Wanita Ini Bagikan Momen Manis Anaknya dengan Sang Pengasuh
Keluarga Tak Harus Sedarah, Wanita Ini Bagikan Momen Manis Anaknya dengan Sang Pengasuh

Berikut potret momen manis seorang anak gadis dengan pengasuhnya yang bikin haru.

Baca Selengkapnya
Cara bagi Orangtua yang Tinggal Jauh, untuk Mencegah Anak Terlibat Pergaulan Bebas
Cara bagi Orangtua yang Tinggal Jauh, untuk Mencegah Anak Terlibat Pergaulan Bebas

Mencegah anak terlibat dalam pergaulan bebas juga bisa dilakukan orangtua walau dari jauh.

Baca Selengkapnya
Polisi Minta Orangtua Selalu Cek HP Anak-Anaknya
Polisi Minta Orangtua Selalu Cek HP Anak-Anaknya

Kapolres mengatakan, kejatahan yang dilakukan anak-anak, biasanya dimulai dari telepon selulernya.

Baca Selengkapnya
Ada Bilik Khusus di M Bloc Space Buat Telepon Ayah
Ada Bilik Khusus di M Bloc Space Buat Telepon Ayah

Gerakan digital yang mengajak masyarakat menelepon orang tua dan membagikan pengalaman mereka di media sosial.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Tata Krama di Media Sosial untuk Membangun Generasi Muda Bijak Berdigital
Pentingnya Tata Krama di Media Sosial untuk Membangun Generasi Muda Bijak Berdigital

Perilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.

Baca Selengkapnya
BNPT Ungkap Hanya Teroris di Indonesia Libatkan Anak Kecil: Di Luar Negeri Tidak Ada
BNPT Ungkap Hanya Teroris di Indonesia Libatkan Anak Kecil: Di Luar Negeri Tidak Ada

Saat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya