Umar Patek mengaku bisa bebaskan sandera Abu Sayyaf dari dalam lapas
Merdeka.com - Umar Patek siap membantu pemerintah untuk membebaskan WNI yang disandera Abu Sayyaf. Terpidana kasus terorisme 20 tahun bui itu pun mengaku tanpa pamrih apapun, asalkan persyaratan secara teknis dipenuhi.
"Perlu aku jelaskan, banyak orang salah persepsi dalam masalah teknis. Bukan berarti untuk melakukan negosiasi itu aku harus pergi di suatu tempat, apalagi dibawa ke Filipina untuk melakukan negosiasi dengan Abu Sayyaf grup," kata Umar Patek di Malang, Senin (25/4).
Umar yang ditemui usai menjadi pembicara dalam seminar Resimen Mahasiswa Mahasurya Se-Jatim mengaku sudah menjelaskan secara teknis kepada pemerintah. Dia mengaku tidak perlu keluar Lapas apalagi harus pergi ke Filipina.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Siapa yang harus dihubungi jika nomor HP hangus? Pelanggan sebaiknya tidak meremehkan nomor yang sudah tidak dipakainya dan menganggap tidak perlu menginformasikan penutupan nomornya kepada pihak operator dan pihak bank atau online payment yang terhubung.
-
Kenapa nomor HP hangus bisa membobol rekening? 'Dalam upaya menjamin dan melindungi keamanan akun data pribadi perbankan pelanggan, kami dari XL Axiata menghimbau kepada seluruh pelanggan untuk turut menjaga keamanan nomor ponsel yang terdaftar dalam akun perbankannya. Hal ini untuk menghindari aksi pembobolan akun perbankan dengan memanfaatkan nomor ponsel pelanggan, termasuk nomor yang telah hangus,'
-
Gimana cara menghindar dari penipuan nomor HP hangus? Segera hubungi customer service bank terkait dan atau online payment untuk menghapus layanan pada nomor ponsel yang sudah tidak lagi digunakan atau hangus untuk memastikan layanan perbankan sudah terhapus
-
Bagaimana melacak nomor HP online? Situs-situs seperti Ceebydith juga dapat digunakan untuk melacak lokasi nomor HP.
-
Siapa pelaku pembunuhan PSK online? Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menjelaskan dalam kurun waktu tiga jam setelah kejadian, pelaku berinisial C (30) ditangkap karena terbukti menganiaya korban A (21) hingga meninggal dunia.'Kami mendapatkan laporan terkait penemuan jasad korban pada pukul 15.30 WIB, Kamis kemarin. Tiga jam berselang pelaku yakni C berhasil kami tangkap,' kata Kapolres di Cirebon, dilansir Antara, Jumat (10/5).
"Semua cukup dilakukan di dalam lapas, artinya aku minta difasilitasi oleh pemerintah untuk dibenarkan menggunakan handphone. Kemudian aku juga diberi nomor kontak, karena aku tidak punya nomor kontak mereka," katanya.
"Kalau ada nomor kontak mereka, bisa aku lakukan dengan telpon atau video call. Semua dilakukan di dalam Lapas. Tanpa aku harus keluar dari lapas apalagi dibawa ke Filipina," katanya.
Umar mengaku pengenal para pemimpin Abu Sayyaf, bahkan pelaku penyanderaan 10 WNI adalah juniornya saat bergabung di Abu Sayyaf. Karena itu dirinya yakin mampu melakukan misi itu.
"Aku mengenal Jane Dragon dan Alhasby, aku akan menyampaikan pada mereka bahwa mereka (sandera) adalah bagian dari orang muslim. Orang nonmuslim pun adalah sahabat kami, di mana mereka sama sekali tidak ada hubungan dengan mereka. Ada deal-deal dengan mereka yang ingin saya tawarkan, tanpa perlu uang jaminan," urainya.
Umar juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki maksud apapun dengan tawarannya itu. Selama ini sempat muncul permintaan pembebasan 10 tahun atau sebagian dari masa hukuman, hal itu sama sekali bukan berasal dari mulutnya.
"Semua saya lakukan demi kemanusiaan, demi kecintaan pada bangsa dan negara Indonesia," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK mempersilakan kubu Hasto mengajukan permohonan tersebut bila merasa terancam atas apa yang dilakukan penyidik.
Baca SelengkapnyaPihak lapas sudah memilih dia sebagai petugas kebersihan karena sudah dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaIdentitas pelaku atas nama Anan Nawipa (32) yang merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pentolan Pasukan Tjakrabirawa yang memimpin G30S PKI ketika ditangkap di Tegal.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, pihaknya mengamankan 13 ponsel sebagai barang bukti kasus pencopetan di PRJ.
Baca Selengkapnya