Umpankan Anak Kecil, Komplotan Nona Pemeras di Terminal Tanjung Priok Dibekuk
Merdeka.com - Jajaran Polsek Metro Tanjung Priok menangkap komplotan Nona yang biasa beraksi menyasar para pendatang di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka menjalankan aksinya dengan mengumpankan seorang anak kecil.
Kapolsek Metro Tanjung Priok Kompol Supriyanto mengatakan keempat pelaku yang ditangkap masing-masing bernama Nona Hariyati (32 tahun), Dedi Suryadi (20 tahun), Yunus Rizkiawan (17 tahun), dan AG (15 tahun).
"Pelaku ini beroperasi setiap subuh, sekira pukul 04.00-05.00 WIB. Mereka menunggu penumpang yang datang dari luar kota," kata Kapolsek seperti dikutip dari Humas Polda Metro Jaya, Selasa (27/11).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Dia menyebut, kelompok ini dikomandoi oleh seorang perempuan bernama Nona Hariyati. Nona, ternyata merupakan residivis dalam kasus serupa.
Mereka mengawali aksinya dengan mengincar terlebih dahulu penumpang yang menjadi sasaran. Selanjutnya anak kecil (AG) diumpankan kepada target dengan berpura-pura meminta uang kepada korban.
"Setelah dikasih uang, teman-temannya yang lain pada datang. Ngambil dompet, handphone, semua diambil. Setelah dapat mereka langsung pergi," kata Supriyanto.
Polisi yang mendapat laporan dari korban, langsung melakukan pencarian dan mendapati Nona. Ia pun tidak dapat berkutik setelah barang bukti handphone milik kotban berada di balik kantong celananya.
"Setelah digeledah, ditemukan handphone di kantong pelaku dan ada korban yang mengaku itu handphone-nya. Kemudian kami kembangkan dan berhasil tangkap pelaku lainnya," ungkap Kapolsek.
Barang bukti yang diamankan dari tangan para pelaku yakni senjata tajam serta handphone dan tas milik korban. Atas perbuatannya para pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaPenculikan itu terekam kamera CCTV. Dari video yang diunggah di media sosial tampak seorang pria pengendara sepeda motor membonceng korban.
Baca SelengkapnyaPerburuan Toto Kapten tidak mudah karena sangat licin dari kejaran aparat.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pegawai hingga saksi yang ada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaPria itu terpergok basah kakak dari salah satu korban.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaAWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi saat penangkapan, hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaSementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.
Baca Selengkapnya