Umpat Kota Yogya di Path, Florence diberi pembinaan oleh UGM
Merdeka.com - Jagat media sosial tengah ramai dengan wanita nama Florence Sihombing. Florence mengunggah status yang menghina Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gara-gara antre BBM.
Dalam postingannya di Path, Florence menyebut Yogya tolol dan dia mengajak teman-temannya agar jangan tinggal di Kota Pelajar itu. Menanggapi hal tersebut, humas UGM, Wiwit mengatakan pihaknya belum mengetahui lebih jelas soal permasalahan tersebut. Pihak akan memastikan terlebih dahulu soal kabar tersebut.
"Saya belum dengar soal itu, belum buka Path, seharian ini rapat," kata Wiwit saat dihubungi merdeka.com, Kamis (28/08).
-
Kenapa Ganjar tidak terima Rektor Unika diintimidasi? 'Mari kita jaga Bhayangkara kita. Jangan sampai dirusak dan dicemari oleh tindakan oknum tertentu. Siapapun yang diperintah untuk mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata itu, anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima soal ini,' kata Ganjar Pranowo.
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Siapa yang protes terhadap Hana? Saat itu lalat di sini populasinya sudah tidak terbendung dan sangat meresahkan warga. Karena itu dari warga sini sepakat untuk menutup peternakan saya.
-
Bagaimana tanda ketidaksukaan terlihat di respon orang tersebut? Jika pesan atau undanganmu sering dijawab dengan singkat, lambat, atau bahkan tidak mendapatkan balasan, hal ini bisa menjadi tanda bahwa dia kurang berminat. Respons yang tidak hangat bisa menunjukkan bahwa perhatian atau prioritasnya tidak berfokus padamu.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa reaksi netizen? Melihat sikap Ayu, netizen merasa iba. Banyak yang juga memuji kekuatan hatinya. 'Hebat kamu tuh,' puji seorang netizen di kolom komentar foto Ayu di Instagram. 'Udah diterpa angin kencang masih bisa ketawa dan menjawab pertanyaan wartawan dengan elegan,' lanjutnya.
Meski demikian, lanjut Wiwit, jika benar Florence merupakan mahasiswa UGM pihaknya akan memberikan pembinaan lewat Prodi. "Nggak ada sanksi, itu kan bukan tindakan pidana, kalau ini kami hanya akan melakukan pembinaan lewat Prodi," jelasnya.
Wiwit juga berharap agar tidak ada respon yang keras dari masyarakat kepada Florence. Apalagi ada isu akan diselenggarakan aksi mengusir Florence sore ini di bundaran UGM. "Semoga nggak ada yang seperti itu," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua poin yang disampaikan dalam surat edaran larangan LGBT di FT UGM ini.
Baca SelengkapnyaPenutupan memakai terpal atas perintah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
Baca SelengkapnyaGrace ikut serta dalam pertemuan terbatas di GBI Bellevue, Cinere pada minggu siang.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaPemda DIY tidak punya kewenangan memberikan izin ataupun kajian proyek beach club tersebut.
Baca SelengkapnyaRaffi yang tengah menjalankan ibadah haji pun merespon kabar yang tengah ramai diperbincangkan itu.
Baca SelengkapnyaDulunya tempat itu merupakan kawasan pemakaman Tionghoa
Baca SelengkapnyaMenteri ATR juga tidak menampik bahwa masih ada sejumlah permasalahan soal lahan yang ada di IKN.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRektor Unika mengaku diminta polisi untuk membuat video testimoni apresiasi kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaKedatangan Mahfud sendiri sudah mendapat sambutan hangat bernuansa Melayu di Bandara Raja Haji Abdullah.
Baca SelengkapnyaRektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko
Baca Selengkapnya