Ungkap Kasus Diklatsar Menwa UNS, Polisi Periksa Dosen dan Sejumlah Ahli
Merdeka.com - Jajaran Satreskrim Polresta Surakarta terus memeriksa sejumlah saksi guna mengungkap meninggalnya seorang mahasiswa peserta Diklatsar Menwa UNS, Gilang Endi Saputra (21). Selain panitia, polisi juga memeriksa peserta, dosen, hingga sejumlah ahli.
“Kita sudah melaksanakan pemeriksaan terhadap 18 saksi. 9 dari saksi panitia, 8 dari saksi peserta, 1 orang dosen. Dan juga kita akan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa ahli. Baik ahli forensik, maupun terkait dengan ahli di bidang kesamaptaan,” ujar Kapolresta Surakarta, Kombes Ade Safri Simanjuntak, Selasa (26/10).
Pelibatan para ahli dalam pemeriksaan, dikatakan Ade, karena dalam pelaksanaan kegiatan diklatsar tersebut, ada syarat kegiatan-kegiatan fisik yang harus menggunakan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang harus dipatuhi panitia.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Kenapa mahasiswi Undip meninggal di Gunung Lawu? Setelah ditanyakan ke pihak keluarga, ternyata korban punya riwayat penyakit asam lambung. Diduga di tengah perjalanan mendaki gunung, asam lambungnya kambuh. “Saat itu pas kumat dan ditambah hipotermia. Jadi penting untuk cek dulu apakah anggota dalam kondisi sehat atau tidak,“ kata Arif.
-
Kapan mahasiswi Undip ditemukan meninggal di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Siapa yang meninggal? Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, telah meninggal dunia.
“Ini nanti akan kita dalami semua melibatkan ahli-ahli untuk mengungkap kasus ini. Termasuk dukungan scientific investigation juga kita lakukan untuk mengungkap kasus yang terjadi,” katanya.
Mantan Kapolres Karanganyar itu menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya mahasiswa semester 3 Program Studi (Prodi) Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi (SV) UNS.
Pihaknya melakukan langkah cepat untuk menyelidiki kasus dugaan tindak kekerasan hingga menimbulkan kematian yang terjadi saat diklatsar. Untuk kepentingan tersebut, pihaknya juga membentuk tim gabungan dari Satreskrim Polresta Surakarta dan dibantu personel Polda Jateng.
“Pada hari Minggu 24 Oktober 2021, kita lakukan gelar perkara untuk menentukan penyelidikan yang ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan,” katanya.
Peningkatan status tersebut, lanjut Ade juga dikuatkan dengan beberapa hasil penyelidikan oleh tim gabungan. Baik saat olah tempat kejadian perkara, hasil berita acara klarifikasi, termasuk beberapa saksi lainnya yang menyaksikan secara langsung sesaat setelah korban meninggal.
Ade menjelaskan, orangtua korban, Sunardi juga telah menyampaikan laporan resmi ke Polresta Surakarta pada Senin lalu. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan keluarga, UNS maupun sejumlah instansi terkait guna mengungkap kasus tersebut secara transparan dan akuntabel.
“Untuk hasil autopsi masih kita tunggu dari RSUD dr Moewardi,” pungkas Kapolresta.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek mengatakan menentang segala bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan kedokteran.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @FOLKSHIT menunggah isi buku Harian ARL yang diduga bunuh diri karena tekanan dari dokter senior.
Baca SelengkapnyaAulia diduga mendapat bully dari senior saat menjadi mahasiswa Program Pendidikan Doktor Spesialis (PPDS) Undip Semarang.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaDekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitasnya di RS Kariadi Semarang. Keputusan ini memunculkan protes dari sivitas akademika Undip
Baca SelengkapnyaDekan FK Undip mengakui memang ada perundungan pada PPDS Anestesi.
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi tewasnya korban yang secara tak wajar.
Baca Selengkapnya