Ungkap Kasus, Kejari Garut Obati Korban Perdagangan Orang dari Gangguan Jiwa
Merdeka.com - Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Sugeng Hariadi, Senin (24/8) menyambangi rumah Aan Supartini (45) di Kampung Pedes, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Dalam sambangannya, Sugeng memberikan bantuan dan memastikan bahwa pihaknya akan mendalami dugaan kasus trafficking yang menimpa anaknya.
"Memang anaknya bu Aan yang bernama Ai ini diduga menjadi korban trafficking saat bekerja di Jakarta. Akibat hal tersebut, Ai ini mengalami gangguan jiwa karena berbagai hal yang ia dapatkan selama di Jakarta dari majikannya," ujarnya.
Sebagai langkah awal, ucap Sugeng, ia memastikan bahwa pihaknya akan berusaha menyembuhkan Ai dari gangguan jiwa yang saat ini masih dialami. Ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar Ai bisa disembuhkan dari gangguan jiwanya.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Penyembuhan Ai, menurutnya menjadi penting untuk mengungkap kasus dugaan trafficking itu.
"Yang tahu persoalan Ai ini hanya neneknya saja yang ada di Bungbulang, Garut. Sekarang neneknya sudah meninggal, sehingga kuncinya ya sekarang di Ai nya langsung. Semoga bisa segera sembuh dan terbuka kasusnya seperti bagaimana," ucapnya.
Persoalan tersebut sendiri menurutnya menjadi sangat penting agar tidak ada korban-korban lainnya. Hal itu dikarenakan modus yang dilakukan oleh terduga pelaku adalah masyarakat yang tinggal di pedesaan namun mau mencari penghasilan di kota besar.
Dari informasi awal yang diterimanya, Ai dijanjikan menjadi pekerja sebagai asisten rumah tangga di Jakarta oleh salah seorang yang mengaku sebagai penyalur pekerja. Namun saat di Jakarta, rupanya ia dijual kepada seseorang dan harus melayani berbagai keinginan pembelinya.
"Ini informasinya kan belum jelas siapa-siapanya yang menyalurkan, dimana lokasi Jakartanya. Itu pun cerita yang didapatkan dari warga yang sempat ngobrol dengan neneknya. Kalau ini tidak didalami, khawatirnya ternyata ada korban lainnya sehingga kami berpikir ini harus diungkap," katanya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaLaporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaCahaya diduga dibuang para mami dan kerap disuruh melayani lelaki hidung belang
Baca SelengkapnyaTersangka diduga memalsukan dokumen ART yang masih di bawah umur tersebut.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Charles Honoris Ungkap Kasus Warga Jakarta Korban TPPO
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaIbu berinisial T awalnya melaporkan bayinya diculik. Namun akhirnya terungkap fakta bayinya dijual.
Baca SelengkapnyaDahulu, Auw Tjoei Lan menjadi pahlawan bagi kalangan perempuan dan anak-anak keturunan Tionghoa yang diperjual belikan sebagai budak.
Baca SelengkapnyaPemulihan psikologis dilakukan dengan koordinasi bersama Biro SDM Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi membeberkan modus pelaku yaitu hendak meminjam uang kepada orang tua korban, namun tak digubris.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita muda berinisial MJS (19) menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dia dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya