Ungkap Kasus Mayat Dalam Bagasi Alphard, Polisi Periksa 25 Saksi
Merdeka.com - Kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti (55) dan Amelia (23) di Dusun 2 Ciseuti, RT 18, RW 03, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8), hingga kini belum terungkap. Kedua korban ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil Alphard.
Kapolres Subang AKBP Sumarni meminta masyarakat bersabar. Pasalnya, penyidik hingga kini masih bekerja guna mengungkap kasus tersebut.
"Sabar ya sabar ya, nanti kita rilis lengkap ya. Mohon waktu ya," katanya saat dihubungi, Minggu (29/8).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
Katanya, hingga kini pihaknya telah banyak memeriksa saksi-saksi. Termasuk suami korban, Yosep. "Sementara ini baru 25 saksi (termasuk suami dan istri muda)," katanya.
Sebelumnya, belakangan tudingan mengarah kepada M, istri muda Yosep. Kakak korban, menyebut hubungan kedua istri Yosep tidak harmonis.
Rohman Hidayat, kuasa suami Yosep menepis dugaan itu. Dia menegaskan, hubungan M dengan Tuti biasa-biasa saja. Bahkan keduanya tidak pernah bertemu apalagi telepon.
"Jarang ketemu, pernikahan Pak Yosep itu dengan Ibu M sudah 12 tahun, tidak dipermasalahkan lagi. Bukan sehari dua hari, sebulan dua bulan," kata Rohman ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (27/8).
Soal alasan tidak harmonis antara Yosep dan Tuti, Rohman membantahnya. "Yang jelas, rumah tangga ada cekcok wajar, apalagi dua istri. Kalaupun ada tidak harmonis itu tidak menjadi alasan untuk melakukan suatu tindakan. Jadi saya tidak melihat ada motif dari Pak Yosep untuk melakukan itu," ujarnya.
Rohman menuturkan, malam sebelum kejadian, Yosep sempat pamitan ke istri tuanya sekitar pukul 21.00 WIB, dan meminta uang kepada anaknya Amelia. Selama ini, kata Rohman, Amelia yang memegang uang yayasan, dan jika Yosep ada kebutuhan, dia meminta kepada Amelia.
Paginya, Rabu (18/8), sebelum kembali ke rumah istri tua, dia sempat sarapan dulu. "Bangun jam 5, sarapan makan surabi, jam 7 berangkat dari rumah istri muda ke rumah istri tua. Nah sampai di rumah istri tua ada kejadian itu," ujar Rohman.
Rohman juga ingin meluruskan pernyataan polisi bahwa dugaan pelaku pembunuhan adalah orang dekat yang dikenal korban. "Ini yang perlu diluruskan. Semua kok tertuju pada keluarga. tidak ada konflik bahkan keduanya tidak pernah ketemu, sudah sama-sama tahu. Yang jadi pikiran kita itu siapa pelakunya," tukasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaJasad ibu dan anak di Subang sempat dimandikan pelaku sebelum disimpan di bagasi mobil.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaKepolisian bersama Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melakukan olah TKP ulang dan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak yang membusuk itu.
Baca SelengkapnyaBelum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian ibu dan anak itu hingga kini masi misteri.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaMeski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaHari ini, penyidik Polda Metro Jaya mengambil sampel pembanding untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak di Cinere, Depok.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca Selengkapnya