Ungkap kasus Mirna, Puslabfor ambil sampel produk Olivier Cafe
Merdeka.com - Kurang lebih empat jam tim Penyidik Puslabfor Mabes Polri melakukan pemeriksaan di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (11/1). Dalam pemeriksaan ini, sejumlah produk kafe pun dibawa untuk diteliti.
"Jumlah yang dibawa (sampel) banyak kok. Jenisnya banyak," kata Pemeriksa Penyelidik Puslabfor Mabes Polri Iptu Helmi Yadhi di depan Olivier Cafe, Jakarta Pusat, Senin (11/1) sore.
Dengan total paper bag yang dibawanya kurang lebih sebanyak 7 buah, Helmi menjelaskan sampel tersebut berfungsi untuk melengkapi pemeriksaan, terkait meninggalnya Wayan Mirna Salihin (27), pada Rabu (6/1) lalu.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Salah satunya (tujuan mengambil sampel) untuk mendukung proses pemeriksaan. Untuk sekarang kami tidak bisa menyebutkan secara teknis, tanya ke Tim penyidik langsung. Intinya semuanya saling terkait," jelasnya.
"(Terkait minuman kadaluarsa serta mengandung racun atau tidak) Belum kita lakukan pemeriksaan, ini kita sedang mengambil barang bukti dan periksa di laboratorium. Intinya saya tidak dapat menyimpulkannya. Itu terlalu teknis. Kita harus mendukung upaya penyidik," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidikan kasus dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2024. Dengan menetapkan delapan tersangka
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaPenyidik yang menggelar Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan hari ini menyita sejumlah barang bukti.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peredaran enam produk skincare yang mengandung zat berbahaya seperti air raksa atau merkuri.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, pihaknya turut menemukan barang bukti berupa narkoba jenis sabu dengan berat yang bervariatif
Baca Selengkapnya