Ungkit Bantuan Usai Kalah Suara, Anggota DPR dari NasDem Nyaris Diamuk Warga
Merdeka.com - Anggota DPR-RI dari Partai Nasdem asal Maluku Utara (Malut), Ahmad Hatari nyaris diamuk massa usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Nurul Bahar Kelurahan Tomalou Kota Tidore, Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut).
Kronologi insiden tersebut menurut saksi mata, Nurdin Conoras menyatakan, anggota Komisi XI itu diberi kesempatan untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat pasca-pelaksanaan pencoblosan usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Nurul Bahar.
Ahmad Hatari yang kembali menjadi Caleg Nasdem untuk DPR-RI di pemilu tahun 2019 itu, dalam pengarahannya justru menyampaikan hal-hal yang menyinggung perasaan jamaah dan masyarakat Tomalou, bahkan sudah cenderung provokatif.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Bagaimana kelompok pemberontak menguasai Masjidil Haram? Kelompok pemberontak mengambil alih Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam, dan menyandera ratusan orang, termasuk jemaah haji dan staf masjid.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada Masjid Batabuah? Sebuah masjid nampak berdiri sendiri di antara puing-puing bangunan lainnya. Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya
-
Apa yang terjadi di hajatan? Dua orang pria terlibat keributan di tengah acara hajatan.Terungkap, keduanya ternyata berada di bawah pengaruh alkohol. Seketika, aparat bergerak meringkus hingga mengguyur pelaku dengan air kolam.
"Saat itu, Ahmad Hatari melampiaskan kekecewaannya atas perolehan suara yang diperolehnya di Kelurahan Tomalou yang hanya mencapai 700 suara, padahal dia merasa selama ini memberikan bantuan di kelurahan tersebut yang berdampingan Kelurahan Gurabati, tempat tinggal Ahmad Hatari," katanya.
Mendengar pernyataan Ahmad Hatari itu, membuat jamaah masjid marah dan langsung mengejarnya, bahkan ada yang berusaha memukulnya, tetapi beruntung ada jamaah dan aparat kepolisian yang mencoba menghalangi.
Ahmad Hatari yang menggunakan mobil bernomor polisi DR 57 AH berhasil meninggalkan lokasi setelah sejumlah pengurus masjid dan aparat kepolisian melerai amarah jamaah masjid.
Jamaah masjid dan massa yang marah kemudian membuka seluruh karpet dan jam dinding bantuan Ahmad Hatari langsung dibuka dan langsung dibawa jamaah masjid ke kediamannya di Kelurahan Gurabati.
Akibat insiden itu, warga Tomalou yang akan membawa bantuan masjid Ahmad Hatari ke kediaman Ahmad Hatari dihalau warga Gurabati dan terjadi aksi lempar antara kedua kelurahan tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar ketika dikonfirmasi meminta agar suasana kondusif pasca-pencoblosan pemilu 17 April 2019 tetap terjaga.
"Mari kita menciptakan kesejukan dan semangat kekeluargaan pasca-pencoblosan hasil pemilu 2019, meskipun proses politik ini mengalami dinamika dan mengganggu situasi kamtibmas," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaMassa melempari Habiburokhman dengan botol-botol air mineral. Peristiwa ini terjadi saat Habiburokhman menemui pendemo.
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan orasi, Habiburokhman mengumumkan, tidak ada pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada.
Baca SelengkapnyaKehadiran Habiburokhman di atas mobil komando mendapat penolakan keras dari massa pendemo.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaWajah politisi Gerindra itu tampak was-was saat turun dari mobil komando.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaKeterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBeberapa pagar yang berhasil dirobohkan massa kemarin telah diperbaiki sementara dengan menggunakan pagar besi seadanya.
Baca Selengkapnya