Unjuk rasa anti tambang, 2 warga Banyuwangi dikabarkan tertembak
Merdeka.com - Dua warga antitambang di kawasan Gunung Tumpang Pitu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dikabarkan tertembak saat melakukan unjuk rasa di lokasi tambang emas tersebut, Rabu (25/11) sore.
"Kami mendapat informasi dua warga tertembak, namun belum bisa memastikan apakah mereka benar-benar tertembak, karena aparat kepolisian hanya menggunakan peluru karet," kata Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/11).
Dia mengatakan jumlah warga yang melakukan demonstrasi penolakan tambang emas Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, tersebut sekitar 600 orang dan jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah aparat kepolisian gabungan sebanyak 400 personel.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Apa saja yang terbakar di Bantul pada Juli 2023? Pada Rabu (19/6) terjadi lima kali kebakaran yaitu di tumpukan limbah pabrik garmen, Kebakaran karena korsleting di Banguntapan, kebakaran rumah di Badegan, Bantul, kebakaran rumah di Wonokromo, Pleret, dan kebakaran lahan di Sitimulyo, Piyungan.
"Ada satu anggota Polres Banyuwangi yang terluka akibat lemparan batu para pengunjuk rasa hingga harus mendapat perawatan di klinik PT BSI dan beberapa anggota lain juga terkena pukulan batu tersebut," tuturnya.
Bastoni menjelaskan massa telah melakukan tindakan anarkis dengan membakar sejumlah sarana dan prasarana milik PT BSI di sekitar lokasi penambangan emas di Kecamatan Pesanggaran.
"Massa membakar kendaraan penambang, kantor pengamanan, dan camp milik PT BSI. Kemarahan warga antitambang itu merupakan akumulasi puncak tuntutan penutupan tambang emas di Tumpang Pitu, namun kami duga ada provokator hingga menyebabkan warga berbuat anarkis," paparnya.
Dia mengatakan warga menolak keras keberadaan tambang emas di Tumpang Pitu, namun sejauh ini aparat kepolisian tidak bisa menutup tambang itu karena semua izin yang dimiliki PT BSI sudah sesuai dengan prosedur.
"Kami terus berupaya melakukan negoisasi dengan warga, agar suasana kondusif di sekitar pemukiman warga di Kecamatan Pesanggaran," katanya.
Pantauan di lapangan, situasi di sekitar lokasi penambangan emas di Tumpang Pitu hingga Rabu malam masih mencekam dan ratusan personel aparat kepolisian siaga satu untuk mengamankan lokasi tambang emas tersebut.
Penyerbuan warga ke area tambang emas Tumpang Pitu itu adalah bentuk kekecewaan karena hingga kini kawasan tambang tersebut tidak ditutup dan terus melakukan eksploitasi tambang emas, padahal seluruh warga menolak pertambangan tersebut. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya telah memeriksa 45 orang saksi anggota brimob dibantu penyidik Bareskrim Mabes Polri dan menetapkan ATW jadi tersangka atas kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaVideo viral itu berdurasi 1.14 detik terjadi di Jambi
Baca SelengkapnyaSebanyak 114 bangunan dan kendaraan dibakar saat pertikaian antar massa pendukung di Kabupaten Lanny Jaya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut situasi terkini sudah kondusif setelah pembakaran kantor bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa diduga akibat tertembak polisi
Baca Selengkapnya