Untung rugi Indonesia punya hubungan diplomatik dengan Israel
Merdeka.com - Baru-baru ini Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengajak Indonesia untuk membangun hubungan diplomatik. Bagi pemimpin Partai Likud itu, hubungan antara negara berpenduduk muslim terbesar sedunia dan negeri zionis sudah saatnya terjalin secara formal, meski secara hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Israel tidak bermasalah.
Menurut pengamat hubungan internasional, Hikmahanto Juwana, tidak ada untung ataupun rugi jika Indonesia menolak tawaran Israel itu. Justru hal ini dinilai Hikmahanto merupakan sinyal baik karena Israel melihat Indonesia merupakan negara besar khususnya negara yang memiliki kelimpahan sumber daya alam.
"Sebenarnya tidak ada untung ruginya Indonesia menolak atau menerima tawaran Israel untuk membangun diplomatik. Menurut saya Israel melihat Indonesia itu negara penting dalam berbagai hal banyak opportunity nya lah," kata Hikmahanto kepada merdeka.com, Selasa (29/3) malam.
-
Apa yang dilakukan Indonesia setelah menolak bermain melawan Israel? Indonesia, yang saat itu secara politik sedang getol-getolnya mengumandangkan perlawanan terhadap neokolonialisme, menganggap Israel sebagai penjajah rakyat Palestina dan karena itu menolak bertanding di Israel,' ujar Owen A. Mc Ball dalam Football Villains.
-
Kenapa Indonesia mengutuk Israel? 'Keputusan ini jelas-jelas melanggar dan bertentangan dengan Piagam PBB dan Konvensi 1946 tentang kekebalan lembaga PBB,' jelas Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resminya, Selasa (29/10).
-
Apa yang menjadi kendala bagi warga Indonesia yang ingin berkunjung ke Israel? 'Karena tidak ada hubungan diplomatik, maka mengajukan aplikasi visanya juga tidak 'normal'. Harus melalui grup, sponsor tertentu dan orang-orang tertentu,' kata Sapri Sale, penyusun kamus Indonesia-Ibrani, yang juga merupakan pengamat isu-isu Israel.
-
Kenapa sukarelawan Indonesia ingin melawan Israel? Saat Israel, Inggris dan Prancis menyerbu Mesir tahun 1956, mereka menyatakan kebulatan tekad untuk ikut perang.
-
Kenapa orang boikot produk Israel? 'Ini bukanlah boikot langsung, melainkan perasaan tidak senang yang mendalam terhadap konflik yang terjadi,' kata Putra Kelana di Medan kepada Al Jazeera.Ia menyatakan bahwa aksi tersebut dilakukan karena ia tidak bisa pergi langsung ke Gaza untuk melawan aksi militer yang terjadi di sana. Jadi, boikot tersebut adalah bentuk dukungannya untuk tidak menggunakan produk yang terafiliasi konflik Israel.
-
Siapa yang mengutuk keputusan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
Dia menjelaskan alasan Israel untuk membebaskan Palestina tidak terkait dengan agama karena sebenarnya di Palestina pun ada yang beragama non Islam. Alasan Indonesia sesuai dengan konstitusi yang mengatakan tidak boleh lagi ada penjajahan suatu negara di muka bumi ini. Inilah yang menurut Hikmahanto menjadi alasan tegas Indonesia 'menolak' ajakan Israel dalam diplomatik.
"Ini tidak ada kaitannya dengan agama, tapi ini tentang kemanusiaan konstitusi sudah jelas mengatakan tidak boleh ada penjajahan di muka bumi ini," ujarnya.
Meski secara diplomatis antara Indonesia dan Israel tidak terjalin, namun secara perdagangan tidak demikian. Hikmahanto menegaskan antara hubungan perdagangan dan gubungan diplomatik harus dibedakan agar masyarakat tidak terjebak dalam penafsiran sebuah hubungan diplomatik dengan perdagangan.
Hubungan diplomatik sendiri merupakan sarana bagi negara untuk melakukan kegiatan politik yang sah dan legal, umumnya negara menempatkan perwakilannya di negara yang memiliki hubungan diplomatik.
"Harus bedain mana hubungan diplomatik mana hubungan perdagangan, toh selama ini orang kita (warga negara Indonesia) sering kesana (Israel) kan untuk 'umrohnya' orang kristen ya itu enggak bermasalah. Kalau hubungan diplomatis kan tingkatannya lebih serius," kata Hikmahanto.
Seperti beberapa waktu lalu beberapa jurnalis senior asal Indonesia datang ke Yerusalem. Para wartawan, yang tidak dirinci identitas maupun keterangan dari media mana saja tersebut, datang atas prakarsa Kementerian Luar Negeri Israel. Agenda lawatan para jurnalis ini tidak dijabarkan oleh pihak Israel.
Lebih lanjut, Negeri Bintang Daud itu merasa perlu mempererat hubungan dengan Indonesia karena kesamaan agenda melawan Islam Radikal yang kerap melancarkan aksi terorisme.
Secara khusus, Netanyahu mengaku punya cukup banyak teman di jejaring sosial Facebook yang berasal dari Indonesia. "Itulah beberapa alasan kenapa hubungan kedua negara harus lebih terbuka sekarang. Saya harap kehadiran para wartawan dari Indonesia bisa membantu membuka peluang tersebut," ujar Netanyahu.
Sejak Indonesia merdeka, tidak pernah ada upaya penjajagan hubungan diplomatik dengan Israel. Presiden Soekarno memilih memihak pada Palestina, karena pendudukan Israel dianggap tidak sejalan dengan politik bebas aktif Indonesia.
Namun, seiring waktu, khususnya periode 1970-an hingga 1990-an, Indonesia-Israel memiliki hubungan tanpa melalui jalur resmi. TNI, beberapa kali, memperoleh pelatihan militer sekaligus membeli alutsista ke Israel melalui perantara.
WNI pun tak terhitung lagi jumlahnya yang telah memasuki wilayah dikuasai Israel. Perkiraan kasar, saban tahun ada 15 ribu warga Indonesia yang mengunjungi Yerusalem, Nazareth, atau Bethlehem untuk ziarah agama. Itu belum termasuk WNI yang datang atas undangan resmi seperti rombongan wartawan kemarin.
Mendiang PM Israel, Yitzhak Rabin, pernah melawat ke kediaman Presiden ke-2 Soeharto di Jalan Cendana Jakarta pada 1993. Seandainya pemerintah Indonesia membuka peluang memulai hubungan diplomatik, penolakan masyarakat terutama yang beragama Islam, sangat tinggi.
Survei BBC World Service pada 2014 menunjukkan persepsi rakyat RI terhadap Israel sangat negatif. Hanya 7 persen responden mengatakan kedua negara perlu memiliki hubungan diplomatik.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini tidak ada hubungan diplomasi antara Indonesia dengan Israel, relasi bisnis antara kedua negara ini tetap bisa berjalan.
Baca SelengkapnyaMeski tak ada hubungan diplomatik, Indonesia tetap memiliki transaksi perdagangan dengan Israel.
Baca Selengkapnya"Kebanyakan dilakukan oleh perusahaan swasta bukan pemerintah, pemerintah Indonesia sangat menolak."
Baca SelengkapnyaTidak adanya relasi diplomatik antara Indonesia dengan Israel bukan berarti tidak ada kerjasama antar dua negara ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia sudah sangat jelas menolak pengakuan tersebut.
Baca SelengkapnyaKomoditas impor dari Israel antara lain, mesin peralatan mekanis dan bagiannya, perkakas dan peralatan dari logam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bersama-sama ke tempat ziarah keagamaa. Pemilik visa 'juga diperbolehkan' mengunjungi tempat lainnya di Israel.
Baca SelengkapnyaKoran Israel sebelumnya melaporkan Indonesia sepakat normalisaasi hubungan dengan Israel sebagai syarat menjadi anggota OECD.
Baca SelengkapnyaBagi Bung Karno dan Bung Hatta, kemerdekaan Palestina adalah harga mati!
Baca SelengkapnyaFasilitas tersebut juga akan diberikan kepada produk-produk lain dari Palestina sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada Palestina.
Baca SelengkapnyaImpor dari Israel terjadi dari tahun ke tahun. Pada 2020, nilai impor barang dari Israel mencapai USD 56,5 juta. Kemudian tahun 2021 senilai USD 26,5 juta.
Baca SelengkapnyaKonflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia
Baca Selengkapnya