Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Upaya ilmuwan kumpulkan naskah kuno suku Batak dipersulit warga

Upaya ilmuwan kumpulkan naskah kuno suku Batak dipersulit warga festival seni budaya batak. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Kalangan akademis Sumatera Utara hingga kini masih kesulitan mengumpulkan naskah kuno peradaban suku Batak, Pustaha Laklak (dalam bahasa setempat berarti buku dari kulit kayu berisi pengobatan tradisional, strategi perang, nujum dan lainnya).

"Berdasarkan hasil pengamatan kita, ketertutupan warga masyarakat itu akibat sikap mereka yang masih mensakralkan dan memosisikan naskah-naskah itu sebagai barang berharga tinggi dan tidak bisa sembarangan memberikannya," kata Ketua Departemen Sastra Batak USU Warisman Sinaga kepada wartawan di Medan, Rabu (27/5).

Warisman melanjutkan, sikap demikian juga ditunjukkan warga pada kalangan akademisi dari Program Studi Sastra Batak dan Sastra Melayu Fakultas Ilmu Budaya USU, saat melakukan upaya pelacakan naskah sejak April 2011.

Menurut peneliti kelahiran Simalungun, 16 Juli 1962, ini, upaya pelacakan naskah-naskah kuno itu dilakukan secara reguler setiap tahunnya, sejak dia memimpin Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (FIB USU) tahun 2011.

"Pada setiap April sejak 2011, para dosen dan mahasiswa dari program Studi Sastra Melayu turun ke lapangan untuk penelitian bahasa dan mencoba mencari naskah-naskah lama yang ada di tangan masyarakat Melayu."

"Upaya yang sama juga dilakukan dosen dan mahasiswa Program Studi Sastra Batak pada setiap Oktober sejak 2011. Tapi dari sekian kali kita turun ke lapangan, warga masyarakat masih tertutup dengan mengatakan tidak ada naskah padahal sebelum turun ke lapangan, tim kita sudah melakukan survei dan berkesimpulan bahwa diperkirakan terdapat naskah di daerah tersebut," katanya.

Dari perbincangannya dengan Kepala Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara Sri Hartini, ada warga yang datang ke museum untuk menawarkan naskah yang ada di tangannya dengan harga tinggi.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Mbah Man, Sang Pencari Batu Candi Ikut Lestarikan Warisan Jawa Kuno
Kisah Mbah Man, Sang Pencari Batu Candi Ikut Lestarikan Warisan Jawa Kuno

Mbah Man sendiri sudah berpengalaman selama puluhan tahun dalam pemugaran candi.

Baca Selengkapnya
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui

Aksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.

Baca Selengkapnya
Terapkan Sanksi Adat, Begini Akibatnya Jika Nekat Foto-Foto di Kampung Baduy Dalam
Terapkan Sanksi Adat, Begini Akibatnya Jika Nekat Foto-Foto di Kampung Baduy Dalam

Kabarnya, orang yang nekat foto-foto di Baduy Dalam tidak bisa pulang.

Baca Selengkapnya
Terusir dari Tanah Leluhur, Potret Kusam Masyarakat Adat Akibat Tak Punya Undang-Undang
Terusir dari Tanah Leluhur, Potret Kusam Masyarakat Adat Akibat Tak Punya Undang-Undang

Mereka tak menolak pembangunan, namun menyayangkan cara negara memperlakukan tanah leluhurnya

Baca Selengkapnya
Suku di Kaltim Ini Terancam Punah Karena Pembangunan IKN
Suku di Kaltim Ini Terancam Punah Karena Pembangunan IKN

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dikhawatirkan mengusir masyarakat adat dari tanahnya.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Batu Hobon Pusuk Buhit, Dipercaya Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Raja Batak
Menilik Sejarah Batu Hobon Pusuk Buhit, Dipercaya Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Raja Batak

Batu peninggalan di Pulau Samosir ini memiliki bentuk yang unik.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Besale, Ritual Pengobatan Tradisional Khas Suku Anak Dalam
Mengenal Upacara Besale, Ritual Pengobatan Tradisional Khas Suku Anak Dalam

Ritual pengobatan tradisional milik Suku Anak Dalam ini dilakukan oleh seorang dukun yang didampingi oleh pengiring yang disebut dengan Pembayung.

Baca Selengkapnya
Melihat Upacara Appalili, Kearifan Lokal Masyarakat Maros Sebagai Tanda Musim Tanam Padi
Melihat Upacara Appalili, Kearifan Lokal Masyarakat Maros Sebagai Tanda Musim Tanam Padi

Sebuah kegiatan upacara adat yang dilakukan oleh Kerajaan Adat Marusu sebagai simbol bahwa musim tanam di Kabupaten Maros akan segera tiba.

Baca Selengkapnya