Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Upaya Kolonel Siswanto pulangkan prajurit Operasi Dwikora

Upaya Kolonel Siswanto pulangkan prajurit Operasi Dwikora Kolonel Siswanto. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kisah-kisah para prajurit Indonesia dalam masa Konfrontasi Indonesia-Malaysia pada era 1962 hingga 1966 terlontar dari ingatannya. Salah satunya cerita milik Kolonel (Mar) Wasiman Siswanto.

Sejumlah prajurit TNI banyak yang gugur dalam melaksanakan operasi Dwikora di hutan belantara Kalimantan, antara perbatasan Indonesia dan Malaysia. Mereka ditugaskan oleh Presiden Soekarno menggagalkan pembentukan Federasi Malaysia, dianggap sebagai perpanjangan tangan Kerajaan Inggris di Asia Tenggara. Maklum saat itu Inggris diperkirakan bakal mengancam kedaulatan Indonesia dan akan menjajah dengan gaya baru (neo kolonialisme).

Hal itu dikatakan oleh Siswanto yang menjalani operasi Dwikora di Kalimantan. Saat itu dia masih berpangkat Letnan Satu. Dia mengatakan, operasi militer dilancarkan setelah Inggris hendak mempersatukan daerah jajahannya di semenanjung Malaya, Singapura, dan Kalimantan Utara ke dalam Federasi Malaysia. Namun, Presiden Soekarno menentangnya karena menganggap hal itu menghambat kemerdekaan Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

"Diadakan semacam perundingan tapi gagal, akhirnya Bung Karno mengadakan konfrontasi yaitu dwi komando rakyat. Oleh karena kegiatan operasi tentunya ada tiga tahap, pertama konfrontasi selalu kegiatan intelijen, baru nanti ada kekuatan fisik, kalau terjadi perang total, lalu hubungan diplomasi," kata Siswanto saat ditemui merdeka.com dalam acara Hari Veteran di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/8).

Siswanto saat itu mendapat tugas misi intelijen. Dia menceritakan, telah terjadi pertempuran di perbatasan Kalimantan. Ketika itu, marinir membentuk Kesatuan Pragma ditempatkan di Semenanjung Malaya. Pertempuran itu berawal saat melakukan penyusupan (infiltrasi) ke Singapura, tetapi ada penghadang penyapu ranjau dari Selandia Baru tergabung dengan tentara Inggris. Saat itu, Inggris menerjunkan pasukannya dari negara persemakmuran mereka, seperti Australia dan Selandia Baru.

"Di mana Usman dan Harun anak buah saya. Lalu saya perang pakai speedboat, prajurit saya gugur, ada yang luka, saya ditawan ke Singapura dan Malaysia selama 23 bulan," kata komandan pragma ini.

Siswanto mengatakan, dia tertangkap pasukan musuh saat hendak membebaskan prajurit ditahan oleh Singapura dan Malaysia. Maka dari itu dia mengirimkan personel dengan menggunakan speedboat. Nahas, ternyata mereka dicegat kapal perang Inggris.

"Karena komandan dinyatakan gugur, dikirimlah Usman-Harun untuk meledakkan Mc Donald itu bulan Maret, tertangkap dua tahun, digantung 17 Oktober 1968 lalu dibawa ke Indonesia dan dimakamkan di Kalibata," ucap Siswanto.

Saat pertempuran tersebut, kata Siswanto, dia tertembak di kaki kiri oleh peluru yang besar dari kapal perang Inggris. Kemudian, seluruh prajurit luka-luka ditangkap dan dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura.

"Baru ada perundingan dengan Indonesia than 1966 lalu damai, saya juga ikut pulang. Waktu jadi tawanan perang di dalam dan di sini, saya ketua tawanan Dwikora," ujar Siswanto.

Ditambahkan Siswanto, para pejuang veteran sedang memperjuangkan prajurit menjadi tawanan Malaysia dan Singapura dan belum dipulangkan ke Indonesia. Sebab, hanya Usman dan Harun yang dikembalikan oleh pemerintah negeri jiran itu.

"Yang penting dari sekian banyak, ada 168 prajurit angkatan laut, darat dan udara gugur di sana. Selama ini yang belum diselesaikan oleh pemerintah, ini masih perjuangan saya," tutup Siswanto.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Soal Pilot Susi Air Bebas: Visi Misi Saya Bebaskan Sandera dengan Soft Approach
Panglima TNI Soal Pilot Susi Air Bebas: Visi Misi Saya Bebaskan Sandera dengan Soft Approach

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandara hampir 1,5 tahun oleh KKB.

Baca Selengkapnya
Karier Moncer Perwira Marinir TNI AL Mantan Ajudan Jokowi, Kini di Pundaknya Tersemat Bintang
Karier Moncer Perwira Marinir TNI AL Mantan Ajudan Jokowi, Kini di Pundaknya Tersemat Bintang

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono merotasi, memberikan promosi, dan memutasi 176 pewira tinggi TNI.

Baca Selengkapnya
Polri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB
Polri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB

Hampir satu tahun pilot Susi Air disandera KKB Papua.

Baca Selengkapnya
Kapolri Puji Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark: Keselamatan Sandera Prioritas Utama
Kapolri Puji Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark: Keselamatan Sandera Prioritas Utama

Sigit mengapresiasi pihak negosiator yakni Edison Gwijangge yang telah berperan besar dalam pembebasan pilot sisi Air itu.

Baca Selengkapnya
9 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Jenderal TNI Tetap Kedepankan Negosiasi Damai
9 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Jenderal TNI Tetap Kedepankan Negosiasi Damai

Meskipun bisa melaksanakan operasi tempur, aparat TNI-Polri mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam pembebasan Kapten Philips Mark Merthens.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bersyukur Pilot Susi Air Bebas: Penyelesaian Baik Tanpa Kekerasan
Prabowo Bersyukur Pilot Susi Air Bebas: Penyelesaian Baik Tanpa Kekerasan

Dia pun menilai, penyelesaian polemik Pilot Susi Air dengan KKB berjalan tanpa kekerasan karena kerja sama semua pihak.

Baca Selengkapnya
Kisah Operasi Woyla, Hari Bersejarah Kopassus dalam Misi Pembajakan Pesawat
Kisah Operasi Woyla, Hari Bersejarah Kopassus dalam Misi Pembajakan Pesawat

Sebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.

Baca Selengkapnya
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI

Brigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.

Baca Selengkapnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam Jelaskan Negosiasi Panjang Pembebasan Pilot Susi Air
Menko Polhukam Jelaskan Negosiasi Panjang Pembebasan Pilot Susi Air

Hadi mengatakan, upaya pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu melalui negosiasi Panjang setelah disandera selama satu tahun tujuh bulan.

Baca Selengkapnya
Bahas Strategi Pembebasan Pilot Susi Air, Dubes Selandia Baru Temui Kapolda Papua dan Satgas Damai Cartenz
Bahas Strategi Pembebasan Pilot Susi Air, Dubes Selandia Baru Temui Kapolda Papua dan Satgas Damai Cartenz

Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru bernama Philip Mark Merhtens diketahui sudah setahun disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)

Baca Selengkapnya