Upaya melawan ujaran kebencian, terutama di media sosial
Merdeka.com - 'Perang' ujaran kebencian membuat dunia maya seakan sesak. Propaganda, fitnah, saling menjatuhkan kerap kali dilakukan kelompok tertentu. Masyarakat pun dibuat resah. Jangan sampai terpecah belah.
Untuk itu perlu langkah agar ujaran kebencian tak kian masif. Muncul usulan adanya 'Hate Free Day' atau hari tanpa kebencian untuk mengerem maraknya ujaran kebencian terutama di media sosial.
"Dengan 'Hate Free Day' masyarakat bisa introspeksi dan saling merangkul untuk menguatkan persatuan dan kesatuan," kata Direktur Eksekutif Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Mohammad Monib dalam keterangannya, Kamis (10/5).
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Kenapa kata-kata bikin sakit hati? Dalam hidup, tidak jarang kita menghadapi situasi-situasi yang membuat hati kita terluka.
-
Mengapa pasangan bermuka dua suka menyebarkan isu untuk memecah belah? Mereka bisa jadi berbicara buruk tentangmu kepada teman atau keluarga, tetapi ketika bersama kamu, mereka bersikap seolah-olah mendukungmu. Tujuan mereka adalah menciptakan ketegangan dan membuatmu tetap bergantung pada mereka.
-
Di mana kesenjangan terjadi? Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya. Mulai dari kesenjangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesenjangan digital.
-
Mengapa orang melakukan diskriminasi? Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain.
-
Apa kata-kata untuk orang yang membenci? 30 Kata-kata untuk Orang yang Membenci Kita Tanpa Sebab, Bisa jadi Sindiran Untuk menyadarkan mereka, ada berbagai kata-kata untuk orang yang membenci kita tanpa sebab. Kata-kata untuk orang yang membenci kita tanpa sebab bisa menjadi alat yang tepat untuk mengutarakan isi hati.
Di dalam 'Hate Free Day', lanjut Monib, masyarakat bisa berkomunikasi dan berdiskusi secara langsung sehingga tidak timbul salah paham dan sebagainya.
Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang memengaruhi orang sehingga sangat mudah terpengaruh dengan ujaran kebencian, di antaranya pemahaman keagamaan dan faktor politik.
Bahkan, lanjut Monib, sekarang ini ujaran kebencian dianggap sebagai pembelaan terutama yang menyangkut agama. "Ini sangat tragis," kata pengasuh Pesantren Fatihatul Quran, Bogor, Jawa Barat itu.
Menurut dia, ujaran kebencian sengaja dilakukan oleh golongan atau kelompok untuk menyerang kelompok lain yang tidak sehaluan yang bisa merusak kebersamaan.
"'Hate Free Fay' adalah upaya melawan apa yang dikembangkan, tapi membawa keburukan dan merusak kebersamaan. Jadi, kalau ada hari anti-ujaran kebencian itu bisa membuat orang lebih dapat mengendalikan diri saat bermedia sosial," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaSelain literasi digital, Khofifah mengatakan upaya yang bisa ditempuh dalam rangka melawan ujaran kebencian adalah melakukan filter.
Baca SelengkapnyaKonten negatif berupa berita bohong dan intoleransi dapat merusak keutuhan bangsa.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaNasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca Selengkapnya