Upaya pemerintah agar museum tetap profit dan mampu tarik generasi milenial
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memiliki perhatian yang sangat dalam terhadap pengelolaan museum di Indonesia. Kemudian yang menjadi perhatian dan digarisbawahi adalah di tengah perkembangan teknologi digital saat ini, kunjungan ke museum menjadi menurun.
Asisten Deputi Warisan Budaya Kemenko PMK, Pamuji Lestari mengatakan museum bukan hanya milik generasi zaman dahulu, tetapi juga milik generasi sekarang dan juga generasi masa depan.
"Generasi milenial yang cinta dengan museum merupakan cerminan dari implementasi revolusi mental sehingga warisan kebudayaan asli Indonesia dapat semakin dilestarikan dan juga menguatkan jati diri dan karakter bangsa," ucap Tari (10/10).
-
Siapa Bapak Permuseuman Indonesia? Bicara tentang museum di Indonesia maka akan bicara mengenai sosok Mohammad Amir Sutarga. Dia didaulat sebagai Bapak Permuseuman Indonesia.
-
Mengapa Museum Bahari di Jakarta Utara penting? Berbicara soal jejak kejayaan rempah, Museum Bahari di Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, menjadi tempat yang cocok untuk napak tilas masa silam.
-
Kenapa Museum Muhammadiyah dibangun? Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Museum Muhammadiyah didirikan untuk merekam jejak langkah dengan melestarikan tinggalan sejarah yang disajikan dalam peragaan komunikatif dan edukatif agar dapat menuai hikmah bersama.
-
Siapa yang menginisiasi pembangunan Museum Muhammadiyah? Pendirian museum tersebut diinisiasi oleh Prof. Dr. Haedar Nashir dan Prof. Muhadjir Effendy sejak tahun 2017 lalu.
-
Siapa yang memimpin inisiatif membangun museum? Saat seminar muncul inisiatif dari Paguyuban Berkah yang dimotori oleh Imam Sucipto Umar untuk membangun museum batik berskala nasional yang memenuhi syarat.
-
Kenapa Museum Bioskop Jambi penting? Tempoa Art Gallery atau yang dikenal dengan Museum Bioskop Jambi merupakan aset penting bagi bangsa Indonesia, bahkan dunia.
Selain itu, menurut Tari, Kemenko PMK terus mendorong implementasi gerakan cinta museum. "Sesuai fungsi PMK, kita mendorong adanya edaran untuk gerakan cinta museum. Edaran ini penting karena dengan edaran ini, gerakan cinta museum dapat dengan lebih masif bergerak dan juga menciptakan multiplier effect baik untuk guru, siswa, dan juga museumnya," ujar Tari.
Untuk itu, Kemenko PMK terus berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementeria Pariwisata untuk semakin mendongkrak kunjungan generasi milenial ke museum.
"Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat karena akses ke museum harus didorong oleh mereka. Di PMK sudah ada direktur perencanaan kawasan strategis yang dapat berkoordinasi dengan baik," jelasnya.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Fitra Arda menjelaskan selain pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian maupun lembaga lainnya, perubahan pola pikir pengelola museum merupakan hal penting sehingga museum dapat terus mengikuti perkembangan di era digital sehingga dapat menarik generasi milenial.
“Salah satunya kita melibatkan komunitas dan profesional untuk mengelola seluruh kegiatan museum sehingga program-program yang dibuat sesuai dengan zamannya yang saat ini kita arahkan ke geneasi milenial” jelasnya.
Akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Wiendu Nuryanti menuturkan, milenial merupakan generasi yang powerful karena memiliki pengaruh dan kekuatan untuk menjadi trend setter. “Keunggulan ini harus benar-benar diperhatikan dan dimanfaatkan oleh pengelola museum. Inilah salah satu kunci menarik kunjungan generasi milenial ke museum” ungkapnya.
Kunjungan ke museum harus dijadikan tren wisata di kalangan generasi milenial. Pertanyaannya Bagaimana? Apalagi saat ini kunjungan generasi milenial ke pusat perbelanjaan lebih tinggi daripada ke museum.
"Pengelola museum harus mampu beradaptasi dengan situasi terbaru khususnya terkait dengan keterbukaan informasi dan pemanfaatan teknologi digital maupun media sosial sehingga dapat menarik generasi milenial untuk berkunjung ke museum," imbuh dia.
Sementara itu, Penasihat Kehormatan Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo mengatakan, jumlah kunjungan ke museum-museum tersebut masih perlu ditingkatkan agar mampu bersaing dengan kebiasaan generasi milenial yang seringkali berkunjung ke pusat perbelanjaan.
"Pola pikir yang menyatakan museum sebagai lembaga non-profit harus diubah menjadi not for profit. Museum saat ini harus memperoleh pemasukan supaya dapat membiayai kegiatan operasionalnya sehingga mampu terus menyesuaikan dengan perkembangan era digital saat ini," ujar Indroyono Soesilo yang menjadi keynote speaker dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Museum Untuk Generasi Milenial di Jakarta.
Menurut Indroyono, museum-museum di Indonesia saat ini harus memperhatikan generasi milenial yang saat ini menjadi salah satu potential market untuk sektor pariwisata. Generasi milenial ini memiliki minat untuk melakukan eksplorasi dan travelling dan mereka juga pintar, memiliki jaringan, danjuga aktif menggunakan media sosial.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini mengungkapkan sebenarnya beberapa museum di Indonesia sudah memberikan contoh perubahan supaya dapat menarik minat generasi milenial. Salah satunya Museum Modern and Contemporary Art of Nusantara (Macan) yang galerinya sangat menarik generasi milenial dan bahkan digunakan untuk melakukan selfie hingga harus antre.
Padahal untuk tiketnya tergolong mahal yaitu Rp 100 ribu. Ada juga Museum Angkut di Malang yang sangat menarik kunjungan milenial. “Maka dari itu supaya generasi milenial dapat ‘demam’ museum penggunaan media sosial menjadi sebuah di era digital saat ini” ujar Indroyono.
Berbagai museum lainnya dapat mencontoh Museum Macan maupun Museum Angkut yang sudah sukses menarik generasi milenial. “Selain itu, untuk pengelolaannya dapat juga dibentuk Badan Layanan Umum (BLU) sehingga museum dapat semakin berkembang mengikuti berkembangan zaman” jelasnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
eringatan Hari Museum di Indonesia setiap 12 Oktober berdasarkan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama digelar di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaDiharapkan perombakan ini dapat membuat Museum Wayang menjadi lebih modern.
Baca SelengkapnyaKehadiran langsung Presiden Jokowi di lokasi mempercepat proses revitalisasi, meskipun proses hingga tanda tangan kontrak memakan waktu yang cukup panjang.
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo sepakat mengenai rencana pentingnya Kementerian Kebudayaan.
Baca SelengkapnyaAda momen menarik di akhir pengarahan Presiden Prabowo Subianto saat sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPutu menyampaikan komitmennya untuk mengawal seni budaya dari awal
Baca SelengkapnyaProgram ini nantinya akan bertugas untuk melestarikan budaya Indonesia baik yang berwujud (tangible), maupun tidak (intangbile).
Baca SelengkapnyaKetika masyarakat bergerak menuju modernitas, praktik spiritual dan kultural ini cenderung memudar.
Baca SelengkapnyaDalam tujuh tahun terakhir, Indonesia mencatatkan berbagai pencapaian gemilang di bidang kebudayaan.
Baca SelengkapnyaMegawati minta generasi muda tidak terlena dengan adanya kemajuan teknologi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaKonsep ini ditunjukkan agar kearifan lokal yang ada di IKN tetap terlihat jelas.
Baca SelengkapnyaNasaruddin mengatakan, Kemah Pramuka digelar untuk mempertahankan dan melestarikan budaya dan kejayaan bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya