Update Jumlah Penerima Vaksin Covid-19 di RI per 5 September 2021
Merdeka.com - Sebanyak 66.782.673 orang di Indonesia sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Ini menunjukkan, capaian vaksinasi dosis 1 berada di angka 32,07 persen dari target 208.265.720 orang.
Sementara jumlah orang yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis 2 sebanyak 38.223.153 atau 18,35 persen. Adapun penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga sebanyak 713.060 atau setara dengan 48,55 persen dari target 1.468.764 orang.
Data ini disampaikan Kementerian Kesehatan melalui kemkes.go.id, Minggu (5/9) pukul 12.00 WIB. Kementerian Kesehatan mencatat ada lima kelompok masyarakat yang sudah menerima vaksin Covid-19 di Indonesia, yakni tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat umum, dan remaja.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin HPV? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan data vaksinasi gotong royong. Berikut rincian data vaksinasi Covid-19 program nasional dan gotong royong:
Tenaga kesehatan
Dosis 1: 1.658.738 (112,93 persen)
Dosis 2: 1.538.132 (104,72 persen)
Dosis 3: 713.060 (48,55 persen)
Petugas publik
Dosis 1: 36.350.923 (209,79 persen)
Dosis 2: 20.169.319 (116,40 persen)
Lansia
Dosis 1: 5.394.686 (25,03 persen)
Dosis 2: 3.842.965 (17,83 persen)
Masyarakat umum
Dosis 1: 19.755.493 (13,99 persen)
Dosis 2: 10.204.192 (7,23 persen)
Remaja
Dosis 1: 2.773.138 (10,38 persen)
Dosis 2: 1.912.638 (7,16 persen)
Gotong Royong
Dosis 1: 841.454 (5,61 persen)
Dosis 2: 554.580 (3,70 persen).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya