Update Vaksinasi Indonesia Dosis Pertama per 2 November 2021
Merdeka.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan penduduk Indonesia yang telah menjalani vaksinasi dosis pertama hingga Selasa pukul 12.00 WIB mencapai 120.887.847 (120,89 juta) jiwa.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Selasa, terdapat penambahan sebanyak 835.260 jiwa yang mendapat vaksinasi dosis pertama.
Sementara jumlah penerima vaksin dosis kedua bertambah 716.740 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka warga yang telah mendapat vaksinasi dosis kedua mencapai 74.805.667 (74,81 juta) jiwa.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
Adapun mereka yang mendapatkan vaksinasi dosis ketiga, utamanya para tenaga kesehatan, mencapai 1.142.465 jiwa atau bertambah 4.277 jiwa pada Selasa.
Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 mencapai 208.265.720 jiwa untuk membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi COVID-19 dapat segera teratasi.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) terpilih Adib Khumaidi mengatakan distribusi vaksin dan sosialisasi dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat daerah menjadi hal yang penting untuk memperluas cakupan vaksinasi hingga 100 persen untuk dosis pertama pada akhir tahun.
"Salah satu upaya paling penting adalah peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah," kata Adib.
Menurut dia, ajakan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat serta pejabat pemerintah bisa mengundang banyak masyarakat untuk mau divaksinasi tanpa diminta. Hal itu, katanya, sangat membantu ditambah dengan dukungan para tenaga kesehatan di seluruh daerah Indonesia.
Hal lain yang menjadi perhatian, kata Adib, adalah ketersediaan vaksin itu sendiri di setiap daerah Indonesia. Menurutnya, cakupan vaksinasi di berbagai daerah Indonesia masih kurang dibandingkan dengan kota-kota besar yang sudah mencapai target.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya