Urus Akta Tanah Dipersulit, Warga Bakar Kantor Desa di Pinrang Sambil Live Facebook
Merdeka.com - Muhammad Sai alias Lasade, naik pitam lantaran merasa dipermainkan oleh aparatur desa saat hendak mengurus akta jual beli (AJB) tanah di desa tempat ia tinggal, Desa Mallongi-Longi, Kecamatan Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Saking kesalnya, Muhammad Sai bahkan nekat membakar Kantor Desa Mallongi-Longi pada Jumat, 3 Mei 2019. Tidak hanya itu, pria berusia 41 tahun ini bahkan menyiarkan aksi pembakaran kantor desa itu secara langsung di akun Facebook miliknya yang bernama Lagaligo.
"Karena pelayanan tidak ada sama sekali, sudah beberapa kali saya mengajukan permohonan akta tanah, sudah berjalan tiga bulan tidak pernah selesai," kata Muhammad Sai dalam video yang belakangan viral di media sosial tersebut.
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Apa yang dibakar dalam resep ini? Salah satu olahan terong yang disukai banyak orang adalah terong bakar.
-
Apa yang dibakar oleh penonton? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung.
-
Bagaimana cara membuat kelapa bakar? Pedagang buah kelapa bakar akan membakar buahnya terlebih dahulu dengan cara disimpan dalam tong atau wadah besar, kemudian dipanaskan dengan api yang menyala.
-
Apa saja bahan yang dibutuhkan untuk membuat keripik pisang? Untuk membuat keripik pisang yang renyah dan lezat, diperlukan beberapa bahan utama sebagai berikut: Pisang (jenis pisang kepok, tanduk, atau raja) Minyak goreng Garam Air kapur sirih Bumbu tambahan sesuai selera (gula, bubuk cokelat, bubuk keju, dll)
-
Bagaimana cara membuat bahan peledak pada bejana tersebut? Pecahan 737 berisi sisa-sisa sulfur, merkuri, magnesium, dan nitrat. Magnesium diduga didatangkan dari Laut Mati, di mana bahan tersebut diekstraksi pada masa itu.
Dalam video itu terlihat Muhammad Sai membawa satu buah jeriken berisikan bahan bakar jenis premium dan pelepah pisang kering yang kemudian ia tumpuk bersama kursi dan berbagai jenis benda lalu ia bakar.
"Saya seorang penyandang difabel, semestinya mendapatkan prioritas yang lebih, tapi apa yang dilakukan oleh pemerintah terhadap saya adalah diskriminasi, baik oleh pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan," ucapnya lalu menyiramkan bensin dan menyulut api hingga Kantor Desa Mallongi-Longi dipenuhi kepulan asap.
Muhammad Sai mengaku bukan kali pertama ia mengajukan akta jual beli kepada pihak pemerintah desa. Pada Februari 2019 lalu, dia mengaku telah menjual tanah warisan miliknya berupa sawah seluas 34 hektare dan tanah kosong seluas 18 hektare dengan harga Rp200 juta.
"Saya sudah membayar Rp. 5 juta, tapi baru akta sawah yang selesai. Saya merasa dipermainkan. Giliran proyek dengan anggaran besar cepat sekali diurus padahal saya ini masyarakatnya yang mempunyai hak untuk itu," ucap Sai kesal.
Sai menjelaskan bahwa ia beberapa kali harus bolak-balik dari Kota Palu, Sulawesi Tengah dan Pinrang, Sulawesi Selatan, hanya untuk mengurus akta jual beli tersebut. Namun sayang pihak pemerintah desa dan pemerintah kecamatan tidak juga menerbitkan akta tersebut.
"Inilah bukti ungkapan kekesalan saya, saya siap mempertanggung jawabkannya," tegasnya.
Api dengan cepat membesar dan menghanguskan seluruh Kantor Desa Mallongi-Longi, hingga kantor desa itu rata dengan tanah. Meski datang terlambat Pemadam Kebakaran berhasil membuat api tidak semakin membesar dan menghanguskan gedung lainnya yang berada di sekitar kantor desa tersebut.
Kapolres Pinrang, AKBP Bambang Suharyono membenarkan ihwal kejadian tersebut. Kini Muhammad Sai menjalani pemeriksaan intensif di Polres Pinrang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Masih diperiksa intensif. Kita cari tahu motifnya, barangkali ada motif lain, perkembangannya akan kami infokan," ucap Kapolres Pinrang, AKBP Bambang Suharyono saat dikonfirmasi terpisah.
Berikut video warga bakar kantor desa tersebut:
https://www.vidio.com/watch/1650829-greget-pria-di-pinrang-bakar-kantor-desa-lantaran-kesal-pengurusan-akte-tanahnya-dipersulit?utm_campaign=vidio-share
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah Lesti kini aktif membagikan aktivitasnya di kampung halaman, Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria berinisial MA (31), warga Kabupaten Buleleng, karena diduga membakar warung milik ibu tirinya.
Baca SelengkapnyaDari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan kepolisian, titik api berada di teras atau halaman depan kantor redaksi Harian PAKAR.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaSetelah adanya kegiatan ini, warga setempat tidak lagi khawatir soal penumpukkan sampah.
Baca SelengkapnyaKades menambahkan, hasil komunikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kendal, ratusan kantong beras yang rusak itu telah diklaimkan ke Badan Urusan Logistik (Bulog)
Baca SelengkapnyaBS pun dijerat pasal 187 KUHP tentang tindakan dengan sengaja menimbulkan kebakaran, ledakan
Baca SelengkapnyaPria Mabuk Bakar Tirai Musala di Tebet mengaku diganggu makhluk ini sebelum bakar tirai
Baca SelengkapnyaTersangka menebang pohon dan membersihkan rumput di lahannya sejak tahun lalu.
Baca Selengkapnya