Urusan tanah, warga Pulau Galang datangi kampung Jokowi di Solo
Merdeka.com - Belasan warga yang tergabung dalam Himpunan Masyarakat Adat Kepulauan-Kepulauan Rempang-Galang (Himad Purelang), Kepulauan Riau mendatangi kampung kelahiran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka membuat sebuah posko di sebuah rumah Jalan Plered Dalam IV, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, tak jauh dari kediaman pribadi Jokowi.
Posko berupa rumah berukuran 9x12 meter yang mereka kontrak selama setahun tersebut akan digunakan untuk memperjuangkan nasib ribuan warga yang masih belum tentu. Mereka merasa haknya dikebiri, karena pemerintah dirasa tidak memiliki asas keadilan.
Koordinator Himad Pulerang, Supendi (41) mengatakan, kedatangan belasan warga dan tokoh adat ke Solo tersebut untuk menuntut penyelesaian soal tanah. Mereka minta pemerintah melepaskan tanah negara dalam rangkaian pulau-pulau itu sehingga menjadi milik rakyat.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera selesaikan RUU Perampasan Aset? Jokowi menyebut, pemerintah telah mengajukan RUU perampasan aset kepada DPR. Kini tinggal DPR untuk menindaklanjuti RUU tersebut.
-
Kenapa Jokowi desak DPR selesaikan UU Perampasan Aset? 'Menurut saya, UU perampasan aset tindak pidana ini penting segera di selesaikan. Karena ini adalah sebuah mekanisme untuk pengembalian kerugian negara dan memberikan efek jera,'
-
Dimana Jokowi bagi sertifikat lahan? Presiden Jokowi menunjuk salah satu warga untuk membacakan Pancasila, usai membagikan 2.000 sertifikat lahan di Cilacap, Jawa Tengah.
-
Apa yang ditekankan Jokowi soal UU Perampasan Aset? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Solo? Kini Jokowi dan Iriana kembali menjadi warga biasa di RT 07 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan, Solo.Setelah kembali menetap di Solo, pria kelahiran 21 Juni 1961 dan istrinya akan dilibatkan dalam kegiatan warga seperti pertemuan RT dan lainnya.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kasus ini terjadi sejak tahun 2008, sampai sekarang belum ada kejelasan. Kami berharap bisa bertemu Presiden Jokowi di kota asalnya ini," ujar Supendi kepada wartawan, Sabtu (13/8).
Ia mengatakan, masyarakat di wilayah tersebut menuntut keadilan agar haknya untuk bisa sepenuhnya memiliki tanah dirangkaian Pulau Rempang bisa terwujud.
Menurut Supendi, Perjuangan warga telah dilakukan sejak tahun 2008 lalu melalui BPN RI. Salah satunya dengan mendaftarkan pengajuan, namun hingga saat ini tidak ada realisasi.
"Perjuangan kami sudah berlangsung sejak masa Pemerintahan Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tapi sampai sekarang nasib kami tidak jelas," kesalnya.
Karti Karyati (44), salah seorang warga Kampung Vietnam, Desa Sijantung, Galang yang turut hadir ke Solo mengatakan dirinya pernah berurusan dengan hukum dan harus mendekam di penjara. Saat itu ia memperjuangkan haknya untuk mendapatkan kejelasan status tanah garapan yang dikerjakan sejak berpuluh tahun.
"Kami sengaja membuka posko di Solo untuk menggugah hati Presiden Jokowi agar mau menerima segala keluhan warga Pulau Pulerang. Semoga Beliau sebagai presiden dan pemimpin rakyat bisa memberikan rasa adil itu sesuai UUPA," harap Karti.
Anggota Komisi II DPR RI Bambang Riyanto, yang menyempatkan diri menemui mereka berjanji untuk memperjuangkan nasib masyarakat adat kepulauan-kepulauan Rempang-Galang. Minggu depan Komisi II akan bersidang untuk membahas permasalahan tersebut.
"Kebetulan kami bermitra dengan Kementerian ATR/BPN untuk pembahasan masalah pertanahan di seluruh Indonesia. Kami juga sudah membentuk Panja. Minggu depan semoga kita sudah bisa membahas tentang permasalahan ini," ucap mantan Bupati Sukoharjo ini.
Ia berharap dengan Panja tersebut akan menghasilkan undang-undang baru yang mengatur keagrariaan. Bambang memahami persoalan yang dialami oleh puluhan ribu warga Pulau Galang tersebut juga dialami oleh ribuan warga di kepulauan lainnya.
Bambang menegaskan puluhan ribu warga kepulauan Galang yang sudah berpuluh tahun atau sejak awal menempati pulau tersebut, berhak memiliki tanah yang ditempati.
"Mereka itu sudah di sana menempati pulau sejak awal, bahkan sejak pengungsi Vietnam ada di sana dan sudah kembali. Mereka berhak memiliki tanah di sana, dan akan kita perjuangkan," pungkas Bambang.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaMereka menolak rencana pembangunan pemukiman di atas tanah negara eks Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI) di Cimulang, Bogor.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaCalon presiden Ganjar Pranowo bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat dan agama di Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyadari ada komunikasi yang tak tepat dalam proses relokasi ini. Sehingga memancing emosi warga.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, permasalahan ini disebabkan komunikasi yang tidak terbangun dengan baik.
Baca SelengkapnyaWarga Jember berharap Ganjar jadi presiden dan bisa selesaikan persoalan tanah
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, permasalahan ini disebabkan komunikasi yang tidak terbangun dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah menyimpan data penduduk yang bersedia direlokasi.
Baca Selengkapnya