Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai anak buah ditangkap, OC Kaligis gelar rapat internal di hotel

Usai anak buah ditangkap, OC Kaligis gelar rapat internal di hotel Sidang OC Kaligis. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Kantor milik OC Kaligis langsung menggelar pertemuan internal setelah anak buahnya, M Yagari Bhastara Guntur alias Gerry diciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gerry diciduk saat memberikan uang suap kepada hakim PTUN Medan Juli lalu.

Hal itu disampaikan Yenny Octorina Misnan selaku Sekretaris OC Kaligis saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK sebagai saksi dalam sidang perkara dugaan suap hakim dan panitera PTUN Medan. Yenny mengatakan, kantor OC Kaligis mengetahui adanya OTT setelah Gerry menghubunginya dan memberitahu kalau dia ditangkap KPK.

"Mami saya ketangkep, saya ketangkep," kata Yenny menirukan ucapan Gerry dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/10).

Mengetahui Gerry ditangkap, Yenny lantas melaporkan hal tersebut kepada OC Kaligis yang saat itu berada di Bali. Setelah mendapat informasi penangkapan terhadap Gerry, kantor OC Kaligis kembali menggelar pertemuan di Hotel Borobudur, Jakarta.

Namun, dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh OC Kaligis tidak ada pembicaraan mengenai tertangkapnya Gerry. Hanya saja, Yenny menyebut jika dalam pertemuan OC Kaligis mengklaim tidak pernah memerintahkan Gerry pergi ke Medan.

"Ada kumpul tapi bukan bahas penangkapan Gerry, membicarakan gimana kalau ada terjadi kasus seperti itu. Kita ketemu di hotel Borobudur, setelah Pak Kaligis kembali," ungkap Yenny.

Lebih lanjut, JPU KPK kembali mengkonfirmasi perihal adanya perintah OC Kaligis untuk mengamankan sejumlah dokumen dan kwitansi. Yenny tak mengelaknya, dia mengakui jika OC Kaligis memang memerintahkan anak buahnya.

"Pernah, amankan maksudnya disimpan, jangan sampai hilang," jelas Yenny.

Sekedar informasi, OC Kaligis ditangkap satgas KPK di Hotel Borobudur, Jakarta pada 14 Juli 2015. Dia ditangkap setelah KPK lebih dulu menangkap anak buahnya Gerry dalam OTT. Setelah ditangkap, OC Kaligis pun langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara yang sama.

Seperti diketahui, OC Kaligis didakwa telah memberikan uang pada Hakim serta Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara. ‎OC Kaligis didakwa bersama dengan M Yagari Bhastara Guntur alias Garry, Gatot Pujo Nugroho dan Evy Susanti telah memberi uang kepada Tripeni lrianto Putro selaku Hakim PTUN sebesar SGD 5.000 dan USD 15.000, kepada Dermawan Ginting dan Amir Fauzi selaku Hakim PTUN masing-masing sebesar USD 5.000 serta Syamsir Yusfan selaku Panitera PTUN sebesar USD 2.000.

Menurut JPU KPK, uang diberikan untuk mempengaruhi putusan atas permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Penyertaan Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.‎

Atas perbuatannya, OC Kaligis itu diancam pidana dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.‎ (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Kompolnas Minta Propam Turun Tangan
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Kompolnas Minta Propam Turun Tangan

Hal itu perlu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali.

Baca Selengkapnya
Kejati Bali OTT Sejumlah Petugas Imigrasi Ngurah Rai
Kejati Bali OTT Sejumlah Petugas Imigrasi Ngurah Rai

Belum diketahui pasti kasus yang apa yang membuat petugas imigrasi terjaring OTT.

Baca Selengkapnya
PascaOTT KPK, Ruang Kerja Pj Wako Pekanbaru dan Sekda Disegel
PascaOTT KPK, Ruang Kerja Pj Wako Pekanbaru dan Sekda Disegel

Penyegelan dilakukan Senin (2/12) malam bertepatan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Korupsi Bupati Labuhanbatu, Rumah Dinas dan Rumah Pribadi Digeledah KPK
Kasus Dugaan Korupsi Bupati Labuhanbatu, Rumah Dinas dan Rumah Pribadi Digeledah KPK

Selain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Peran 5 Pelaku Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang
Polisi Ungkap Peran 5 Pelaku Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang

Polda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.

Baca Selengkapnya
Update OTT di Kalsel, KPK Bawa Sejumlah Saksi ke Jakarta
Update OTT di Kalsel, KPK Bawa Sejumlah Saksi ke Jakarta

Kepolisian tidak mengetahui secara pasti status saksi yang dibawa sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum dalam OTT itu.

Baca Selengkapnya
Banyak PNS Bolos Termasuk Pimpinan, Akmal Malik: Saya Bukan Mau Mempermalukan
Banyak PNS Bolos Termasuk Pimpinan, Akmal Malik: Saya Bukan Mau Mempermalukan

Akmal mengingatkan seluruh OPD untuk berbenah. Dia juga menekankan perlunya pembinaan pegawai.

Baca Selengkapnya
Belasan Polisi Diperiksa terkait Pembubaran Diskusi di Kemang, Salah Satunya Kapolsek Mampang
Belasan Polisi Diperiksa terkait Pembubaran Diskusi di Kemang, Salah Satunya Kapolsek Mampang

Propam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Rutan Sendiri dan Sita Alat Bukti Terkait Pungli
KPK Geledah Rutan Sendiri dan Sita Alat Bukti Terkait Pungli

Rutan yang digeledah antara lain Rutan di Gedung Merah Putih KPK, Rutan di Pomdam Jaya Guntur, dan Rutan KPK di Gedung Pusat Edukasi

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Komisi D DPRD Jateng yang Diketuai Alwin Basri Suami Wali Kota Semarang
KPK Geledah Komisi D DPRD Jateng yang Diketuai Alwin Basri Suami Wali Kota Semarang

Komisi D DPRD Jateng yang digeledah KPK membidangi perhubungan, infrastruktur, hingga pengelolaan keuangan.

Baca Selengkapnya
Segera Disidang, Ini Tampang Epson Nirigi Anak Buah Egianus yang Pasok Senjata & Amunisi ke KKB
Segera Disidang, Ini Tampang Epson Nirigi Anak Buah Egianus yang Pasok Senjata & Amunisi ke KKB

Epson Nirigi bersama Egianus kerap kali terlibat dalam sejumlah aksi kriminal di Papua.

Baca Selengkapnya
12 Anggota Polsek Tallo Diperiksa Usai 5 Tahanan Rusak Teralis Besi dan Kabur
12 Anggota Polsek Tallo Diperiksa Usai 5 Tahanan Rusak Teralis Besi dan Kabur

Ia belum berani memastikan apakah ada anggota yang melanggar hingga kaburnya lima tahanan.

Baca Selengkapnya